b. Setelah itu, masing-masing pihak melakukan pertemuan terpisah dengan mediator.
c. Mediator mencoba merumuskan permasalahan utama yang terjadi.
d. Mediator mencoba mencari kemungkinan-kemungkinan kesamaan pendapat yang
dapat dijadikan dasar persetujuan masing-masing pihak.
4. Juri di Bidang Perdagangan atau Arbitrasi
Melalui juri atau hakim di bidang perdagangan atau arbitrasi adalah salah satu cara penyelesaian perselisihan melalui badan yang dikenal dengan ‟hakim di bidang
perdagangan dan industri‟ yaitu arbitrase yang dibentuk atau dipilih oleh pihak-pihak
yang terlibat dalam tuntutan. Keputusan yang dibuat oleh badan arbitrase ini merupakan hukum yang harus ditaati oleh pihak-pihak yang terlibat tuntutan yang menyebabkan
perselisihan. Di Indonesia badan arbritrase ini dikenal dengan nama BANI Badan Arbritrase
Nasional Indonesia yang didirikan pada tanggal 3 Desember 1997 oleh KADIN Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
5. Jalan Pengadilan atau Litigasi
Jalan pengadilan atau ligitasi adalah penyelesaian perselisihan melalui proses pengadilan apabila ketiga cara yang telah disebutkan sebelumnya telah ditempuh tetapi belum
menghasilkan keputusan yang memuaskan semua pihak.
6. Mini-trial Dimana pihak yang berselisih diwakili oleh masing-masing manajer proyek dan adanya
pihak ketiga sebagai penasehat.
2.3.8 Cara Menghindari tuntutan dan Pengendalian Resiko
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghindari tuntutan dan mengendalikan resiko, dapat dilakukan beberapa cara Nursyam, 2007, yaitu :
Pihak yang terkait mempelajari kontrak sebaik-baiknya. Gambaran yang jelas tentang perubahan order.
Memeriksa program kerja pelaksanaan konstruksi sebelum masa penawaran. Memilih tim konstruksi yang cakap.
Menerapkan sistem informasi manajemen untuk mengenali permasalahan yang
potensial.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA
3.1 Umum
Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah dengan cara studi kasus. Yaitu dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui berbagai cara. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentang identifikasi potensi terjadinya tuntutan pada proyek konstruksi. Data yang dibutuhkan ini diambil dari
wawancara, membaca dokumentasi, dan observasi langsung. Setelah melakukan identifikasi permasalahan dan penetapan tujuan, selanjutnya
penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang lengkap mengenai tuntutan pada proyek konstruksi. Studi pustaka yang penulis lakukan ini mengambil dari
berbagai media, antara lain majalah, makalah, jurnal, internet, dan buku-buku. Studi pustaka ini dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai prinsip-prinsip
dasar mekanisme tuntutan pada proyek konstruksi yang selanjutnya dapat digunakan untuk membandingkan dengan pelaksanaan secara nyata di lokasi proyek konstruksi.
Untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan maka perlu disusun statu metodologi penelitian. Metodologi penelitian ini mengurai prosedur suatu penelitian dari
mulai sampai selesai dan menghasilkan sebuah karya tulis. Penelitian yang akan dilakukan penulis merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan
pada pemaparan data-data yang diperoleh dari lapangan mengenai potensi terjadinya tuntutan pada proyek konstruksi secara sederhana dan dapat dipahami pembaca.
Pada bab ini penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian antara lain :
Universitas Sumatera Utara