Kondisi cuaca yang tidak biasa Tidak terjadi
Percepatan kerja atas perintah pengguna jasa Tidak terjadi
Penghentian kerja oleh pengguna jasa Tidak terjadi
Masalah spesifikasi Tidak terjadi
Masalah Keuangan Tidak terjadi
Kerlambatan pengadaan material Terjadi
Sumber : Data Lapangan
4.5 Analisa Pekerjaan Tambah Kurang pada Proyek
Secara umum pada proyek pembangunan Gedung Hotel Santika ini, pihak penyedia jasa tidak mengalami keterlambatan pekerjaan yang dapat membuat waktu
penyelesaian proyek tertunda. Hanya saja didalamnya terdapat beberapa pekerjaan tambah kurang yang harus diselesaikan oleh pihak penyedia jasa sehingga di keluarkan
dokumen perubahan pekerjaan, dimana dokumen tersebut berkaitan dengan jumlah perubahan pekerjaan yang dimaksukkan dalam kontrak dan pihak penyedia jasa berhak
untuk mendapatkan biaya tambahan untuk perusahaan pekerjaan yang dilakukan. Kondisi ini menjadi potensi terjadinya tuntutan karena bila pihak pengguna jasa
menunda untuk mengeluarkan dokumen perubahan pekerjaan tersebut, maka dapat menyebabkan pihak penyedia jasa harus memperbaiki jadwal kerjanya serta
mengeluarkan biaya tambahan. Kemudian pihak penyedia jasa memasukkan biaya pekerjaan tambah kurang ini pada akhir pengajuan termijn. Sebagian besar pekerjaan
tambah kurang ini terjadi atas keinginan pihak pengguna jasa tetapi ada juga yang disebabkan oleh masalah pada tidak tersedianya material tertentu dipasaran. Detail
pekerjaan dan subpekerjaan tambahan kurang pada proyek ini dapat dilihat pada
Lampiran. Berdasarkan data yang ditunjukkan di Lampiran, total biaya pekerjaan tambah kurang
adalah Rp.1.283.489.911,00 sehingga selisih dari pekerjaan tambah kurang dalam proyek ini adalah tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga bila kita bandingkan biaya pekerjaan tambah kurang tersebut dengan biaya total proyek, dimana total proyek sebesar Rp.164.500.000.000,- maka kita dapatkan
bahwa persentase biaya pekerjaan tambah kurang pada proyek ini adalah sebesar 0,99. Pekerjaan tambah kurang ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan arsitektur,
pekerjaan pembongkaran existing, dan pekerjaan arsitetur. Dari data pekerjaan tambah kurang yang disajikan di atas, penulis mengindentifikasi
penyebab dari masing-masing pekerjaan tambah kurang pada proyek ini yaitu perubahan oleh pengguna jasa, faktor masalah pada spesifikasi, dan faktor keterlambatan material.
Kemudian setelah dibandingkan antara ketiga faktor tersebut ternyata faktor perubahan oleh pengguna jasa merupakan faktor yang paling menentukan pada pekerjaan tambah
kurang pada proyek ini.
4.6 Analisa Hambatan yang Berpotensi Terjadi di Proyek