4. Tuntutan Akibat Perubahan Kondisi Lapangan
Tuntutan ini terjadi karena kondisi lapangan yang berbeda dengan dokumen kontrak. Tuntutan ini berhubungan dengan pekerjaan tanah. Penyelidikan tanah
untuk suatu proyek hanya dilakukan pada sejumlah titik yang dianggap perencana mewakili keadaan tanah keseluruh proyek. Karena itu, ada kemungkinan terjadi
perbedaan antara asumsi keadaan tanah pada tahap perencanaan proyek dengan keadaan tanah sebenarnya pada tahap pelaksanaan proyek sehingga penyedia jasa
perlu waktu tambahan untuk melakukan inspeksi lapangan. Selain jenis-jenis tuntutan yang disebutkan diatas, beberapa jenis tuntutan lain
berdasarkan kompensasi yang diterima adalah :
1. Tuntutan tambahan biaya dan waktu.
Tuntutan jenis ini biasanya mengenai permintaan tambahan waktu dan tambahan biaya.
2. Tuntutan biaya tak langsung.
Tuntutan ini muncul bila pengguna jasa memperlambat pekerjaan, biaya overhead berjalan terus.
3. Tuntutan tambahan waktu tanpa tambahan biaya.
Tuntutan ini muncul bila penyedia jasa hanya diberikan tambahan waktu pelaksanaan tanpa tambahan biaya karena alasan-alasan tertentu.
4. Tuntutan kompensasi lain.
Tuntutan ini muncul bila penyedia jasa mendapatkan tambahan waktu dan mendapatkan kompensasi lain.
2.3.4 Dokumen-Dokumen Pendukung Pengajuan Tuntutan
Hal-hal pokok yang diperkirakan untuk mengajukan tuntutan, yaitu : 1.
Dokumen tender
Universitas Sumatera Utara
Menjaga semua dokumentasi beserta rekaman prapenandatanganan kontrak dan mampu telusur yang dimilikinya, permasalahan yang ditemui selama ini
seringnya dokumen tender hilang atau tidak lengkap. Setiap dokumen yang dimiliki harus dipastikan dan terekam kepada siapa dan
kapan mendistribusikan rekamannya. Dokumen ini meliputi dokumen permintaan penawaran, dokumen proposal penawaran jasa pelaksanajasa
perencanapengawas dan pemasok, berita acara aanwijzing dan peninjauan lapangan.
2. Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi
Memastikan dokumen lelang yang menjadi dokumen kontrak kerja konstruksi yang sudah di tangan tangani tersedia lengkap.
Tersedianya data tentang rekaman dokumen tersebut kepada siapa dan kapan distribusikan.
Memastikan bahwa segala sesuatu telah tersedia dalam kontrak dan mampu mengendalikan pada tahap pelaksaan. Dokumen kontrak ditinjau kembali pada
saat potensi tuntutan teridentifikasi.
3. Jadwal
Memilki penjadwalan awal yang mampu mengendalikan, memelihara pembaharuannya secara reguler.
Merekam setiap kejadian keterlambatan dan penyebab beserta dampak dari keterlambatan tersebut.
Untuk memberlakukan tuntutan keterlambatan harus dibuktikan bahwa memang ada ketertundaan waktu yang ”excusable, compensable and critical”.
Memelihara dokumen rencana penjadwalan dan pembaharuan penjadwalan secara periodik berdasarkan kurva S.
Universitas Sumatera Utara
4. Gambar Rencana, Spesifikasi, Shop-drawing, Permintaan Informasi
Setiap dokumen desain dan korespondensi terkait harus dikaji. Perlu membuat daftar catatan pengiriman terutama terima respon komentar.
5. Catatan Harian
Memelihara catatan harian proyek yang minimum berisikan antara lain cuaca setiap hari, tentang pemakaian sumber alat, material dan tenaga kerja di
lapangan, pendatangan material kritis, kunjungan lapangan oleh pihak ke-3, penemuan-penemuan kondisi yang tidak terlihat jelas, penyimpangan rencana
atau konflik, pertanyaan-pertanyaan penting, setiap kejadian yang patut bagi keterlambatan, perbedaan pendapat yang muncul.
Memelihara laporan berisikan penemuan dan penyelesaian masalah. Setiap kejadian dipastikan selalu mengedepankan fakta dari pada opini.
6. Korespondensi Proyek
Selalu mengirim balasan korespondensi surat-menyurat. Korespondensi disimpan secara kronologis. Bila diidentifikasi adanya perubahan,
salinan korespondensi terkait kasus tersebut dibuatkan berkas khusus dan terpisah.
7. Foto dan Video
Mengambil foto dan video setiap tahapankejadian proyek atau setiap akhir minggu.
Hal ini sangat penting untuk menentukan persentase kemajuan proyek setiap saat pada waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
8. Miscellaneous
Merekam setiap pembicaraan rapat dalam Minutes of meeting MOM dan membuat arsip khusus untuk itu, bila digunakan digital maka harus selalu
membuat salinan arsip dan disimpan dilain tempat. Menetapkan pelaku-pelaku pencegahan tuntutan yang disepakati dalam kondisi
kontrak. Menghubungi penasehat hukumahli kontrak kerja konstruksi bila dianggap
perlu.
9. Perubahan Pekerjaan
Setiap proyek pasti akan menghadapi perubahan-perubahan. Nilai perubahan 5 sampai 15 nilai kontrak awal adalah hal yang lumrahnormal.
Merekam semua perubahan pekerjaan. Menyepakati semua perubahan beserta dampaknya sedini mungkin dengan
menggunakan segala macam cara pencegahan tuntutan. Memelihara setiap dokumen menyangkut tambahan biaya akibat perubahan.
10. Financial Statement
Melaksanakan proses pembayaran sesuai ketentuan kontrak. Mencatat semua proses permintaan pembayaran dan realisasinya.
Membuat amandemen kontrak bila diharuskan prosedur yang berlaku, untuk
perubahan nilai kontrak akibat perubahan. Menyicil kesepakatan laporan akhir dan menyelesaikan sebelum serah terima
proyek.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Penyebab Kegagalan Tuntutan