Tindak Ilokusi Deklaratif Ilokusi dalam teks Sungguh-Sungguh Terjadi

39

4.2.1.4 Tindak Ilokusi Deklaratif

Tindak ilokusi deklaratif merupakan bentuk tutur yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan, misalnya berpasrah, memecat, membabtis, memberi nama, mengangkat, mengucilkan dan menghukum. Saya ada tamu famili dari Purbalingga. Mereka mampir dari rumah temannya yang sedang tasyukuran aqiqah bayi perempuannya. Karena lahirnya tengah malam saatnya orang tidur, bayi tersebut diberi nama Naumi dari kata Minannaum bahasa Arab yang artinya tidur. 15 Pemilik warung makan kelas bawah banyak yang memilih memberi nama warungnya secara sederhana. Ada yang memberi nama Gelis Wareg dan lain-lain.di jalan Karet, Tangerang, Banten, ada warung makan Tegal warteg memasang tulisan terbaca begini: “Full Jengkol’. 16 PUSAT kegiatan biasanya disebut Centre. Di Yogya ada LPH Service Centre, Layanan perbaiakan HP. Di Cilacap ada London Beauty Centre, klinik kecantikan, layanan untuk pria dan wanita. Di Purwokerto ada pusat khusus layanan pria, namanya Khitan Centre. 17 Ketika saya di rumah mertua di Bantul, seorang tetangga menemui saya dan berkata: “pak, mau pinjam celeng”. Dengan sikap agak bengong, saya menjawab: “maaf, kami tidak memelihara celeng”. Sambil menunjuk arah yang dimaksud , dia berkata: “lha itu...”Eeee, ternyata celeng itu alat angkut material beroda satu yang biasan di dorong. Saya kira babi hutan. 18 Harga cabai rawit hingga sekarang masih mahal. Ternyata cabai rawit punya nama berbeda-beda di banyak daerah: yaitu Cengek leutik Sunda, Pentek Gayo, Taena Manok Madura, Lada Mini Nias, dan Yogya adalah Lombok Riwit. 19 Biasanya jasa cukur menamakan dirinya tukang cukur, potong rambut, salon. Tapi, yang ada di jalan Wates, Yogya, menamakan dirinya servis rambut dan yang ada di jalan Gedongkuning, Yogya, memilih nama nyentrik, yaitu profesor cukuer. Ana –ana wae. 40 Searle mengungkapkan bahwa tindak ilokusi deklaratif adalah jenis tindak tutur yang mengubah dunia melalui tuturan. Pada waktu menggunakan deklarasi penutur mengubah dunia dengan kata-kata. Makna teks 13 di atas adalah tuturan “memberi nama” yang dituturkan oleh pemilik warung makan yang bermakna memberi nama pada warung makannya yang terletak di kota Tegal dengan memasang tulisan full jengkol. Teks 13 termasuk dalam tindak ilokusi deklaratif “memberi nama”karena tuturan tersebut berisi suatu pernyataan yang dititirkan oleh pemilik warung untuk menyatakan bahwa warungnya diberi nama full jengkol yang artinya menu masakannya serba jengkol namun diolah dengan berbagai macam masakan. Teks 14 termasuk dalam tindak ilokusi deklaratif “memberi nama” karena teks tersebut berisi suatu pernyataan yang dituturkan oleh pemilik pusat kegiatan baik khusus pria maupun khusus wanita yang berkaitan dengan khitan dan salon kecantikan yang diberi nama sesuai dengan kebutuhan dan layanan yang ada di pusat kegiatan tersebut di masing-masing kotanya. Teks 15 juga termasuk dalam tindak ilokusi deklaratif “memberi nama” karena teks tersebut berisi suatu pernyataan yang dituturkan oleh seorang tetangga yang mau pinjam alat roda tiga yang di desa setempat dinamakan celeng. Teks 16 termasuk dalam tindak ilokusi deklaratif “memberi nama” karena teks tersebut berisi suatu cerita dan penuh makna mengenai harga cabai yang mahal dan cabai yang rasanya pedas itu mempunyai nama yang berbeda-beda dibanyak daerah. Fungsi tuturan “memberi nama” adalah untuk memberikan nama akan suatu hal, karena ilokusi deklaratif “memberi nama” adalah apa yang dituturkan 41 sesuai dengan kenyataan. Teks 13, 14, 15, 16, 17 sama-sama memberi nama pada suatu hal yang merupakan fakta yang sebenarnya. Masing-masing dari penutur itulah yang membuat peneliti memasukkannya kedalam tindak ilokusi deklaratif “memberi nama”.

4.2.1.5 Tindak Ilokusi Ekspresif

Dokumen yang terkait

“Semiotika 2 foto Jurnalistik Erupsi Gunung Kelud” (Analisis Semiotika pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat 19 Februari 2014 dan 23 Februari 2014).

0 2 8

PENDAHULUAN Penggunaan Deiksis Dalam Berita Utama Harian KOMPAS Bulan Februari-Maret 2013.

0 1 7

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BERITA UTAMA HARIAN KOMPASBULAN FEBRUARI-MARET 2013 Penggunaan Deiksis Dalam Berita Utama Harian KOMPAS Bulan Februari-Maret 2013.

0 1 13

DIKSI DAN GAYA BAHASA WACANA IKLAN PADA TABLOID NOVA EDISI BULAN FEBRUARI – MARET 2012 Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Nova Edisi Bulan Februari – Maret 2012.

0 1 11

PRESUPOSISI DAN REFERENSI PADA RUBRIK SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 1 16

PRESUPOSISI DAN REFERENSI PADA RUBRIK SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 2 15

Analisis ketepatan diksi pada kolom 'Analisis' surat kabar harian Kedaulatan Rakyat Edisi Maret 2014.

0 1 76

Analisis ketepatan diksi pada kolom 'Analisis' surat kabar harian Kedaulatan Rakyat Edisi Maret 2014

0 0 74

JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

0 2 125

Tindak ilokusi dan perlokusi pada ``Sungguh-Sunggh Terjadi`` Harian Kedaulatan Rakyat bulan Februari-Maret 2012 - USD Repository

0 2 100