64
mempengaruhi, membujuk, menyindir, perintah. Ilokusi yang sering ditemui dalam teks Sungguh-Sungguh Terjadi adalah ilokusi mempengaruhi, kemudian
ilokusi meyakinkan, ilokusi membujuk, menyindir, perintah. Berikut adalah rincian teks untuk masing-masing ilokusi:
4.3.3.1 Ilokusi Meyakinkan
Ilokusi meyakinkan merupakan ilokusi yang paling banyak terdapat dalam teks Sungguh-Sungguh Terjadi. Meyakinkan berasal dari kata yakin yang berarti
percaya tahu, mengerti pasti tentu, tidak salah lagi, sedangkan meyakinkan berarti menyaksikan sendiri supaya yakin KBBI, 2007 : 1278. Berikut adalah
teks yang termasuk ilokusi meyakinkan: 1 Berebut apem Yogowiyu di Jatinom, Klaten, Jumat 14-1-2011benar-benar
meriah. Ribuan warga berebut 5 ton apem dengan cara dan alat macam- macam. Ada yang “menangkap” pakai topi, tambir, payung dibalik, helm,
jaring, dan lain-lain. Nyentriknya, ada 4 orang pakai sarung dibentangkan. 2 Saya agak terkejut menyaksikan kecelakaan lalu lintas di kota Taoyuan
Taiwan, tempat saya belajar. Tak ada satu orang pun yang membantu mengangkat tubuh korban. Tetapi para saksi mata berusaha mangatur
lalulintas. Ketika saya bertanya pada seorang teman tentang hal itu, ia menjelaskan bahwa membantu mengangkat atau memindahkan tubuh korban
justru bisa membahayakan korban. Menurutnya, hanya tenaga para medis yang boleh mengangkat tubuh korban.
3 Selasa 8-2-2011 saya naik KA Ekonomi jurusan Jakarta-Surabaya. Menjelang masuk stasiun Cirebon diluar sana ada orang yang tega melempar batu, tepat
mengenai kaca di samping kanan saya duduk. Kaca jendela tidak pecah, cuma retak. Beberapa saat sesudah kereta berangkat dari stasiun Cirebon, kaca
jendela di samping saya duduk kena lemparan batu lagi. Beruntung lagi, kaca tidak pecah. Kok bisa ya, dua kali kena lemparan batu, padahal ada puluhan
jendela lain dalam rangkaian gerbong kereta api itu.
Teks 1 di atas menggambarkan suasana yang ramai, berdesak-desakan, banyak orang yang berteriak dan saling berebutan, segala cara dilakukan agar
65
mendapatkan apem. Konon katanya apabila mendapatkan apem dan memakannya warga Jogowiyu meyakini akan menjadi sehat, rejeki lancar, enteng jodoh.
Penulis ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa saat itu suasana di Jogowiyu sangat meriah dipadati banyak orangdari segala usia dan asal daerah yang
bermacam-macam yang datang untuk memperebutkan apem. Teks 2 di atas meyakinkan pembaca bahwa di kota Taoyuan memang
benar orang awam tidak boleh mengangkat atau membantu korban kecelakaan dalam kondisi apapun karena akan membahayakan korban. Penulis meyakinkan
pembaca bahwa di kota tersebut termasuk kota yang rapi, tidak macet, bersih, tertib lalu lintas, sehingga ketika terjadi kecelakaan polisi dan tenaga medis akan
siap melayani setiap waktu. Teks 3 di atas menggambarkan suasana didalam kereta. Kereta tersebut
akan memasuki stasiun Cirebon, di luar stasiun tersebut banyak tangan jail yang melempari kaca jendela dengan batu. Letak kaca tersebut sangat dekat dengan
kursi penumpang. Saat kaca itu dilempari batu dua kali tidak sampai pecah namun retak. Penulis meyakinkan pembaca bahwa memang benar kaca kena lemparan
batu dua kali ditempat yang sama dan sebenarnya lemparan yang kedua memang tidak disengaja dan hanya kebetulan saja terjadi ditempat yang sama dengan orang
yang sama pula.
4.3.3.2 Ilokusi Mempengaruhi