BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ada beberapa definisi bahasa menurut para ahli. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri Kridalaksana, 1992:21. Menurut Nababan 1991:1 bahasa adalah salah satu ciri yang paling
khas manusiawi yang membedakan dari mahkluk-mahkluk lain. Dengan kata lain bahasa mempunyai fungsi yang penting bagi manusia terutama fungsi
komunikasi. Makna dalam komunikasi tersebut diungkapkan dengan kalimat. Dalam kehidupan sehari–hari manusia menggunakan bahasa dengan
berbagai bentuk, guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan komunikasi manusia dapat memenuhi keinginannya sebagai mahkluk sosial yang saling
berhubungan untuk menyatakan pikiran dan pendapatnya serta bekerja sama. Salah satu jenis media komunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah
surat kabar atau koran. Koran merupakan media cetak yang sangat mudah dijumpai dan didapatkan di masyarakat. Koran berperan dalam membagikan
informasi yang terjadi secara cepat dan aktual. Koran bersifat visual, karena dalam beritanya disertakan gambar yang menggambarkan sebuah peristiwa dengan
disertai penjelasan yang menceritakan keadaan gambar tersebut. Koran memberikan banyak manfaat dan kemudahan sehingga banyak orang yang
1
2
tertarik. Selain koran mudah didapatkan dengan harga terjangkau, koran memiliki banyak ragamnya.
Jumlah pengguna koran yang begitu besar inilah yang membuat para penerbit untuk menciptakan kreatifitas dan dijadikan sebagai ciri khas koran
terbitannya itu. Koran yang ada saat ini beragam, antara lain: Suara Merdeka, Kompas , Tribun, Kedaulatan Rakyat, dan lain-lain. Masing-masing koran
tersebut mempunyai kekhasan isi beritanya. Penelitian ini mengkaji tindak ilokusi dan tindak perlokusi kolom
Sungguh- Sungguh Terjadi pada surat kabar Kedaulatan Rakyat. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting dalam penyampaian pesan yang disampaikan
oleh Sungguh-Sungguh Terjadi pemberi informasi kepada pembaca. Hal ini dikarenakan dibuat kolom Sungguh-Sungguh Terjadi adalah agar pembaca dapat
mengerti apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh pemberi informasi tersebut. Kolom ini menarik perhatian masyarakat karena ceritanya juga benar- benar
terjadi dalam kehidupan dan dialami oleh pembuat informasi. Ilmu bahasa yang sesuai untuk menganalisis tindak lokusi dan tindak ilokusi adalah pragmatik.
Pragmatik adalah studi tentang suatu makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca Yule, 1996: 3.
Dari paparan latar belakang di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian tindak lokusi dan tindak ilokusi kolom Sungguh- Sungguh Terjadi pada
media cetak Kedaulatan Rakyat. Kalimat yang terdapat dalam Sungguh- Sungguh Terjadi akan dianalisis berdasarkan maksud yang disampaikan oleh penulis
informasi tersebut.
3
1.2 Rumusan Masalah