Konteks Kajian Teori .1. Pragmatik

14 tanganku gatal, misalnya dapat digunakan untuk menumbuhkan pengaruh bagi orang lain. Rasa takut muncul karena yang mengatakan tanganku gatal berprofesi sebagai tukang pukul yang pada kesehariannya sangat eart dengan kegiatan memukul dan melukai orang lain. Tuturan ada ular , seperti yang telah disampaikan bahwa dapat digunakan untuk menimbulkan rasa takut pada anak kecil yang terus-menerus bermain sampai sore di halaman rumah, tidak mau pulang dan segera mandi, dan seterusnya. Akhir- akhir ini juga ada berita, bahwa di kota tertentu ada seorang jagal manusia yang memakan dging manusia. Nama si jagal manusia itu bisa juga digunakan untuk memberikan pengaruh rasa takut pada anak-anak kecil yang suka bermain hingga larut sore.

2.2.4 Konteks

Pengertian konteks menurut Preston 1984:12 adalah segenap informasi yang berada di sekitar pemakaian bahasa, bahkan termasuk juga pemakaian bahasa yang ada disekitarnya. Mulyana mendefinisikan konteks sebagai situasi atau latar terjadinya suatu komunikasi. Fungsi konteks untuk menentukan makna suatu ujaran. Konteks dapat dianggap sebagai sebab dan alasan terjadinya suatu pembicaraan atau dialog. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tuturan, apakah itu berkaitan dengan arti, maksud, maupun informasinya, sangat tergantung pada konteks yang melatarbelakangi peristiwa tuturan itu. Unsur konteks yang cukup penting adalah waktu dan tempat. Menurut Anton M. Moeliono 1988:336 dan Samsuri 1987:4, konteks terdiri atas beberapa hal, yakni situasi, partisipan, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk, amanat, kode, dan saluran. Imam Syafi’ie 1990:126 15 menambahkan bahwa, konteks terjadinya suatu percakapan dapat dipilah menjadi empat macam, yaitu 1 konteks linguistik adalah kalimat-kalimat dalam percakapan, 2 konteks epistemis adalah latar belakang pengetahuan yang sama- sama oleh partisipan, 3 konteks fisik meliputi tempat terjadinya percakapan, objek yang disajikan dalam percakapan, dan tindakan para partisipan, 4 konteks sosial adalah relasi sosio-kultural yang melengkapi hubungan antar pelaku atau partisipan dalam percakapan. Mey 1983 menjelaskan konteks situasi tutur dapat mencakup dua hal, yakni konteks sosial dan konteks sosietal. Konteks sosial adalah konteks kebahasaan yang timbul sebagai akibat dari munculnya komunikasi dan interaksi antaranggota, masyarakat dengan latar belakang sosial budaya yang sangat tertentu sifatnya. Konteks sosietal adalah konteks yang faktor penentunya adalah kedudukan sosial relatif setiap anggota masyarakat di dalam institusi-institusi yang ada pada masyarakat dan lingkungan sosial tertentu, dengan demikian dapat dikatakan bahwa menurut pakar bahasa ini, dasar kemunculan dari sosok konteks sosietal itu adalah kekuatan atau kekuasaan, sedangkan dasar dari hadirnya konteks sosial adalah solidaritas. Geoffrey N. Leech 1983 mendefisikan konteks sebagai pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai konteks tuturan, yang identitas atau jati dirinya adalah semua latar belakang pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh para pelibat pertuturan, jelas-jelas akan dapat membantu para pelibat pertuturan itu untuk menafsirkan kandungan pesan atau maksud yang hendak disampaikan di dalam setiap pertuturan. 16

2.2.5 Perubahan Makna

Dokumen yang terkait

“Semiotika 2 foto Jurnalistik Erupsi Gunung Kelud” (Analisis Semiotika pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat 19 Februari 2014 dan 23 Februari 2014).

0 2 8

PENDAHULUAN Penggunaan Deiksis Dalam Berita Utama Harian KOMPAS Bulan Februari-Maret 2013.

0 1 7

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BERITA UTAMA HARIAN KOMPASBULAN FEBRUARI-MARET 2013 Penggunaan Deiksis Dalam Berita Utama Harian KOMPAS Bulan Februari-Maret 2013.

0 1 13

DIKSI DAN GAYA BAHASA WACANA IKLAN PADA TABLOID NOVA EDISI BULAN FEBRUARI – MARET 2012 Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Nova Edisi Bulan Februari – Maret 2012.

0 1 11

PRESUPOSISI DAN REFERENSI PADA RUBRIK SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 1 16

PRESUPOSISI DAN REFERENSI PADA RUBRIK SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 2 15

Analisis ketepatan diksi pada kolom 'Analisis' surat kabar harian Kedaulatan Rakyat Edisi Maret 2014.

0 1 76

Analisis ketepatan diksi pada kolom 'Analisis' surat kabar harian Kedaulatan Rakyat Edisi Maret 2014

0 0 74

JENIS NAMA DAN DASAR PENAMAAN DALAM KOLOM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” (SST) DI KEDAULATAN RAKYAT : SEBUAH KAJIAN AWAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

0 2 125

Tindak ilokusi dan perlokusi pada ``Sungguh-Sunggh Terjadi`` Harian Kedaulatan Rakyat bulan Februari-Maret 2012 - USD Repository

0 2 100