Jumlah sampel ditetapkan 6 orang. Jumlah sampel ini sudah melebihi 20 dari populasi dan dirasa sudah cukup mewakili populasi.
Wawancara terhadap orang tua pasien hanya bersifat sebagai pendukung data dan bukan merupakan tujuan utama penelitian. Oleh sebab itu, wawancara ini
hanya dilakukan kepada 16 orang dan dianggap sudah dapat mewakili populasi. Wawancara mendalam juga dilakukan terhadap populasi dokter yang praktek di
Klinik Kesehatan Anak yang berjumlah 4 orang dan apoteker penanggung jawab Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda sebanyak 1 orang.
E. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Observasi Observasi dilaksanakan selama 1 bulan dari tanggal 4 Juli sampai 4
Agustus 2007 di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda terhadap pelayanan resep racikan untuk pasien pediatrik. Waktu observasi ini sedikit berbeda dengan judul
karena terjadi kendala perijinan penelitian sehingga waktu penelitian menjadi sedikit bergeser. Penelitian tidak dilakukan pada hari Sabtu sore dan hari Minggu.
Dokter yang membuka praktek di Klinik Kesehatan Anak hanya bekerja pada hari Senin sampai Sabtu pagi. Observasi dilakukan di Unit Farmasi Timur Atas pada
pukul 10.30-13.30 WIB dan di Farmasi Timur Bawah pada pukul 18.30- 20.30WIB. Hal ini dilakukan karena berdasarkan orientasi, resep pasien pediatrik
yang diterima dari Farmasi Timur Atas pada pagi hari lebih banyak daripada di Farmasi Timur Bawah. Klinik Kesehatan Anak terletak di lantai 1 dekat Farmasi
Timur Atas sehingga kemungkinan pasien menebus resep di farmasi timur atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lebih banyak daripada di Farmasi Timur Bawah. Pada sore hari, Farmasi Timur Atas tutup sehingga semua resep diterima Farmasi Rawat Jalan Timur Bawah.
2. Wawancara mendalam Wawancara mendalam terhadap orang tua pasien pediatrik dilaksanakan
selama 2 minggu sebelum masa observasi berakhir. Wawancara kepada pasien dilakukan ketika pasien menunggu penyerahan obat dan atas persetujuan pasien.
Wawancara mendalam terhadap dokter dan pembaca resep dilakukan setelah masa observasi berakhir dan berdasarkan persetujuan dari pihak dokter dan pembaca
resep.
F. Instrumen Penelitian
Instumen penelitian adalah formulir yang terdiri dari kolom-kolom berisi tahap pelayanan resep, kolom kelengkapan resep, dan pedoman wawancara.
Pembuatan kolom tahap-tahap pelayanan resep dibuat sesuai hasil orientasi. Kolom kelengkapan resep dibuat berdasarkan pengkajian resep pada
KEPMENKES RI No. 1197MENKESSKX2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
Penyusunan pedoman wawancara meliputi langkah-langkah berikut : 1. penyusunan pedoman wawancara mendalam untuk pewawancara
Pedoman wawancara harus dapat merangkum item-item pertanyaan mengenai bentuk-bentuk, penyebab, usaha pencegahan, usaha pengatasan ME,
dan usaha perbaikan yang sebaiknya dilakukan. Pedoman wawancara berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prosedur dalam wawancara dan semua pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini
2. penyusunan lembaran kolom hasil wawancara mendalam untuk raportur Semua pertanyaan yang telah disusun oleh pewawancara diketik
sedemikian sehingga setiap pertanyaan mempunyai kolom jawaban tersendiri. Hal ini untuk mempermudah peneliti membaca hasil wawancara.
3. uji validitas isi Uji validitas perlu dilakukan untuk mengetahui kejelasan tujuan dan
lingkup informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana item-item pertanyaan dapat mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak diukur. Uji validitas isi
dilakukan dengan menanyakan kelayakan pertanyaan kepada dosen pembimbing dan pembimbing lapangan. Jika belum terpenuhi dan sesuai, peneliti harus
merevisi ulang pertanyaan yang belum tepat.
G. Tata Cara Penelitian