Bentuk- bentuk HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

murah daripada bentuk sediaan sirup. Alasan lain adalah lebih efisien, misalnya untuk beberapa jenis obat dapat diracik menjadi satu sehingga pasien lebih nyaman untuk meminumnya. Dilihat dari segi pelayanan resep, resep racikan tidak efisien waktu dan memiliki potensi ME yang lebih besar. Hal ini disebabkan pelayanan resep racikan memiliki tahap yang lebih panjang daripada resep non racikan yaitu harus melalui perhitungan jumlah obat, peracikan, dan pengemasan kembali. Perhitungan jumlah obat dan peracikan dapat berpengaruh pada dosis obat yang diberikan, sedangkan pengemasan akan mempengaruhi kestabilan obat dan dosis obat. Ketepatan dosis sangat diperlukan bagi pasien pediatrik terutama pasien neonatal karena resiko toksisitasnya yang tinggi Anonim, 2000a. Proses yang lebih panjang tersebut membuat pelayanan resep menjadi lama dan harus melakukan analisis resep yang lebih yaitu harus memperhatikan interaksi farmasetik dan perhitungan dosis. Farmasi harus mendahulukan keselamatan pasien daripada kecepatan pelayanan resep.

B. Bentuk- bentuk

ME Medication error adalah kejadian yang merugikan pasien selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. Bentuk-bentuk ME dapat dilihat pada tahap-tahap pelayanan resep. Melalui observasi, dapat diketahui tahap-tahap yang berlangsung dalam proses pelayanan resep adalah sebagai berikut : pengetikan di komputer interpretasi, pemberian harga, validasi, dan kalkulasi dosis → pengetikan dan penempelan label → rekalkulasi dosis dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengambilan obat → peracikan → pengemasan → pemeriksaan ulang → penyerahan obat dan pemberian informasi. Berikut ini adalah bentuk-bentuk ME yang pernah terjadi di RS Bethesda berdasarkan hasil wawancara. Tabel II. Bentuk-bentuk ME yang Pernah Terjadi di RS Bethesda No Bentuk-bentuk ME yang Pernah Terjadi di RS Bethesda 1 Kesalahan pengambilan nama obat 2 Kesalahan pengambilan jumlah obat 3 Penyerahan obat ke pasien yang salah 4 Kesalahan membuat bentuk sediaan obat 5 Kesalahan pengambilan kekuatan obat 6 Kesalahan pengetikan di komputer 7 Kesalahan membaca nama obat 8 Kesalahan membaca kekuatan obat 9 Kesalahan membaca jumlah obat Berdasarkan hasil wawancara, diketahui penyebab ME pada tahap pengambilan dan penyerahan obat kepada pasien yang pernah terjadi di RS Bethesda. Terdapat 2 kejadian penyerahan obat ke pasien yang salah dan pasien tersebut tidak dapat diketahui keberadaannya sehingga pihak farmasi tidak dapat mengatasi kesalahan tersebut. Kejadian ini kemungkinan disebabkan kesalahan pada saat memanggil nama pasien. Empat dari 6 asisten apoteker yang diwawancarai pernah salah memanggil nama pasien. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan pasien salah mendengar. Kesalahan pada pengambilan obat disebabkan peletakan obat yang berdekatan dan pengembalian obat pada tempat yang salah. Menurut hasil wawancara, ME yang berakibat memperparah penyakit pasien pernah terjadi. Kesalahan banyak terjadi pada tahap dispensing yaitu kurang lengkapnya pemberian informasi pada saat penyerahan obat sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terjadi kesalahpahaman. Pada label tertulis sampai habis, pasien mengira obat tersebut adalah antibiotik, kemungkinan petugas farmasi tidak menjelaskan kegunaan dari obat tersebut sehingga obat tidak diminum sampai habis akibatnya kondisi pasien semakin parah dan harus menjalani rawat inap. Kasus lain adalah penggantian obat yang salah pada pasien pediatrik. Penggantian obat seharusnya dengan dosis dan kekuatan yang sama atau disesuaikan tetapi kasus yang terjadi pasien mendapatkan obat dengan dosis lebih besar sehingga jantung pasien berdebar-debar. Dampak negatif penggunaan obat yang tidak tepat dapat menurunkan mutu pelayanan pengobatan misalnya meningkatnya efek samping, meningkatnya kegagalan pengobatan, dan meningkatkan resistensi antimikroba Anonim, 2000a Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bentuk-bentuk ME beserta presentase kejadiannya. Bentuk-Bentuk dan Presentase Kejadian ME 3.1 6.8 4.6 0.2 0.2 0.4 1.5 1 2 3 4 5 6 7 8 . Bentuk-bentuk Kejadian ME P re s e n ta s e K e ja d ia n M E Kesalahan interpretasi Kesalahan Pengambilan Obat Kesalahan Peracikan Kesalahan Pengemasan Kesalahan Penyebutan Nama Pasien Kesalahan Pelabelan Kesalahan Kalkulasi dan Rekalkulasi Dosis Diagram 2. Bentuk-bentuk dan Presentase Kejadian ME Bulan Juli 2007 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari hasil yang didapatkan, presentase kesalahan paling tinggi terjadi pada pengambilan jumlah obat yang tidak sesuai resep. Empat dari 6 asisten apoteker yang diwawancarai mengatakan bahwa tingkat kesibukan yang tinggi ramai dapat menjadi penyebab. Faktor kesibukan ini dapat mengurangi konsentrasi pembaca resep dan meningkatkan rasa terburu-buru dalam pelayanan. Rasa terburu-buru inilah yang dapat membuat kurangnya koordinasi pemeriksaan ulang jumlah obat pada resep racikan sehingga kesalahan pada tahap ini lebih sering terjadi. Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda membuat target waktu pelayanan resep yaitu 15 menit untuk resep non racikan dan 45 menit untuk resep racikan. Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa target waktu dalam pelayanan resep bukan merupakan beban bagi pembaca resep, yang dapat berpotensi menimbulkan ME. Pembaca resep bekerja secepatnya tanpa memperhatikan target waktu tersebut. Kesalahan pengambilan jumlah obat dapat menyebabkan penggunaan obat yang tidak tepat, tidak aman, tidak efektif, dan tidak ekonomis Anonim, 2000a. Hasil observasi menunjukkan peracikan yang mempengaruhi dosis juga sering terjadi dikarenakan kurangnya kompetensi petugas farmasi dan optimalisasi teknologi. Peracikan yang mempengaruhi dosis adalah peracikan yang dapat menyebabkan pemberian dosis tidak tepat. Dari pihak sumber daya manusia sendiri adalah kurang hati-hati dan terburu-buru. Dampaknya bagi pasien adalah dosis pemberian yang tidak tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kesalahan pada tahap interpretasi cukup tinggi, hasil observasi menunjukkan, hal ini dikarenakan kurangnya konsentrasi sehingga dapat mengakibatkan kesalahan memilih tampilan di komputer, salah menekan tombol, dan tidak teliti. Kurangnya konsentrasi disebabkan beban kerja yang tinggi harus berhubungan langsung dengan pasien, melakukan kalkulasi dosis, dan validasi resep, kondisi petugas yang kurang mendukung, dan suasana kerja yang ramai tingkat kesibukan tinggi. Kelengkapan program komputer yang kurang memadai dalam pilihan frekuensi aturan pakai berpotensi menyebabkan ME. Kesalahan pada fase ini menyebabkan tidak efisien, waktu, tenaga, dan biaya. Berikut merupakan bentuk-bentuk ME pada fase dispensing yang ditemui selama masa penelitian : 1. kesalahan interpretasi Dari hasil observasi diketahui bahwa pengetikan di komputer mencakup tahap interpretasi, validasi, pemberian harga, dan kalkulasi dosis. Medication error pada penelitian ini tanpa melihat kesalahan pada tahap validasi dan pemberian harga. Kesalahan pada kalkulasi dosis dilihat pada penulisan hasil perhitungan dosis di resep. Kesalahan pembaca resep pada tahap interpretasi dapat dilihat dari praktek pengetikan di komputer yang merupakan perwujudan dari interpretasi pembaca resep. Melalui observasi, dapat diketahui bahwa penyebab kesalahan pada tahap ini adalah kurangnya konsentrasi pembaca resep, tingkat kesibukan yang tinggi dan kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya konsentrasi ini lebih disebabkan beban kerja yang tinggi yang meliputi penerimaan resep di mana petugas harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mampu berinteraksi dengan pasien, mengkalkulasi dosis, interpretasi, dan validasi resep. Tabel III. Bentuk, Macam, Jumlah, dan Presentase Kesalahan pada Tahap Interpretasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda Bulan Juli 2007 No Bentuk Kesalahan Macam Kesalahan Jumlah Kesalah an Presentase Kesalahan n=456 1 Pengetikan Nama Obat Profilas ½ + Pronicy ¼ pulv diketik profilas ½ + Meptin ¼ kaps 1 Total 1 0,2 2 Pengetikan Kekuatan Obat Rifampisin 200 mg diketik 300 mg 1 Profilas ½ +Pronicy ½ pulv diketik profilas ½ + Pronicy ¼ 1 Racikan Pamol 200 mg + Dexamethasone 23 tab + Adona 13 tab + vit K 13 tab dibaca dan diketik racikan Pamol 150 mg + Dexamethasone 12 tab + Adona 14 tab + vit K 14 tab 1 Dekstrometophan 2 mg diketik 3 mg 1 Total 4 0,9 3 Pengetikan Jumlah Obat Salah ketik jumlah histrin 1 Pronicy 8 tab dibaca 3 tab 1 Racikan seharusnya 15 bungkus diketik 26 bungkus 1 Total 3 0,7 4 Pengetikan Bentuk Sediaan Obat Pulv diketik kapsul 2 Kapsul diketik pulveres 4 Total 6 1,3 Total 14 3,1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sistem kerja program komputer yang digunakan oleh Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda adalah hanya dengan mengetik huruf depan nama obat, akan tampil di monitor seluruh nama obat yang tersedia. Kesalahan yang terjadi pada pengetikan nama obat adalah kesalahan memilih nama obat yang tampil di monitor karena terburu-buru. Kesalahan pengetikan kekuatan dan jumlah obat merupakan kesalahan dalam menekan tombol angka pada komputer. Melalui pengamatan, dapat diketahui bahwa ME yang terjadi mengakibatkan ketidakefisienan waktu, tenaga, dan biaya, serta ketidakpatuhan pasien. Kesalahan dalam pengetikan memasukkan data dapat berlanjut ke tahap pelayanan resep berikutnya. Hal ini berpotensi kesalahan akan sampai ke tangan pasien. Oleh sebab itu, kompetensi petugas farmasi yang bertugas di pekerjaan kefarmasian sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kefarmasian dengan optimal. 2. pelabelan Kesalahan yang terjadi adalah pembaca resep salah memilih aturan pakai dan lupa memberi waktu minum. Sistem kerja komputer berdasarkan hasil observasi pada pengetikan label adalah mengetik aturan pakai dengan kode tertentu kemudian akan muncul di monitor pilihan aturan pakai. Pengetikan nama dan jumlah obat, serta identitas pasien sudah dilakukan pada awal fase dispensing yaitu saat pengetikan di komputer. Tidak semua frekuensi aturan pakai pemberian obat tersedia pada tampilan komputer tersebut. Bila aturan pakai obat tersebut tidak tersedia, maka akan dipilih aturan pakai yang mirip aturan pakai pada resep, setelah label dicetak, tulisan dibetulkan secara manual. Hal tersebut berpotensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menimbulkan ME. Tingkat kesibukan yang tinggi membuat pembaca resep sering lupa membetulkan kembali hasil cetakan. Tabel IV. Bentuk, Macam, Jumlah, dan Presentase Kesalahan pada Tahap Pelabelan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda Bulan Juli 2007 No Bentuk Kesalahan Macam Kesalahan Jumlah Kesalah an Presentase Kesalahan n=456 1. Pengetikan Aturan Pakai Racikan kurang keterangan malam sebelum tidur 1 Sirup racikan 3x1 sdt ditulis sdm 1 Total 2 0,4 3. kalkulasi dan rekalkulasi dosis Tabel V. Bentuk, Macam, Jumlah, dan Presentase Kesalahan pada Tahap Kalkulasi dan Rekalkulasi Dosis di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda Bulan Juli 2007 No Bentuk Kesalahan Macam Kesalahan Jumlah Kesalah an Presentase Kesalahan n=456 1. Kalkulasi Dosis Racikan pamol 225 mg + luminal 7,5mg sebanyak 15, pamol yang diracik dihitung 1,75 tab seharusnya 6,75 tab 1 Homoclomin 2,5 mg sebanyak 15, dihitung 3 14 tab seharusnya 3 34tab 1 Histrin 12 tab sebanyak 30 dihitung 15 12 seharusnya 15 1 Profilas 12 tab sebanyak 30 racikan, dihitung 5 tab seharusnya 15 tab 1 Rifampisin 200mg sebanyak 30 pulv dihitung 15 tab seharusnya 10 tab. Ini karena salah entry 200mg dientry 300mg 1 Rhinofed 115 tab sebanyak 30 pulv dihitung 4 tab seharusnya 2 tab 1 Ketoconazole diambilkan 2,5 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seharusnya 1,25 salah hitung Total 7 1,5 Kesalahan pada tahap ini dapat diawali pada tahap pengetikan di komputer memasukkan data. Sistem kerja komputer di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Bethesda adalah dengan memasukkan kekuatan obat akan diketahui jumlah obat yang harus diambil. Jika terjadi kesalahan memasukkan kekuatan obat maka akan terjadi kesalahan kalkulasi dosis. Kesalahan perhitungan dosis dapat menyebabkan kesalahan pada pengambilan jumlah obat. Dengan demikian, pasien tidak mendapatkan terapi yang diharapkan. Penyebab kesalahan ini adalah kurangnya konsentrasi pada saat perhitungan, tidak dilakukan rekalkulasi, dan kesalahan pengetikan yang tidak diperiksa ulang. 4. pengambilan obat a. Pengambilan Kekuatan Obat yang Salah Tabel VI. Macam dan Presentase Pengambilan Kekuatan Obat yang Salah di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam Pengambilan Kekuatan Obat yang Salah Jumlah kesalah an Presentase kesalahan n=456 1. Racikan Pamol 200 mg + Dexamethasone 23 tab + Adona 13 tab + vit K 13 tab dibaca dan diketik racikan Pamol 150 mg + Dexamethasone 12 tab + Adona 14 tab + vit K 14 tab 1 2. Profilas ½ + Pronicy ½ diambilkan profilas ½ + Pronicy ¼ 1 Total 2 0,4 Medication error pada tahap ini dimulai pada tahap pengetikan di komputer memasukkan data. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyebab ME pada tahap ini adalah pengambilan kekuatan obat yang tidak berdasarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembacaan langsung dari resep. Pengambilan kekuatan obat berdasarkan hasil cetakan pengetikan label. Kesalahan pengambilan obat dapat menyebabkan dosis obat yang diberikan kepada pasien salah. Dosis obat akan berpengaruh terhadap bioavailabilitas obat. Dosis obat yang kurang dari kadar efek minimum akan menyebabkan obat tidak memberikan efek. Dosis yang melebihi kadar efek maksimum dapat memberikan efek toksik. b. Pengambilan Jumlah Obat yang Tidak Sesuai Resep Tabel VII. Macam dan Presentase Kesalahan Pengambilan Jumlah Obat yang Tidak Sesuai Resep yang Belum Sampai ke Tangan Pasien di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam kesalahan Jumlah kesalah an Presentase kesalahan n=456 1. Luminal hanya diberi 6,5 harusnya 7,5 1 2. Pehadoxin seharusnya diambil 60 hanya diambil 30 1 3. Eritromisin kurang 1 seharusnya 7,5 hanya diberi 6,5 1 4. Racikan sebanyak 15 hanya diambilkan 10 1 5. Thiamphenicol seharusnya 7,5 diambilkan 9,5 1 6. Pamol luminal kurang 2 hanya diberi 13 1 7. Racikan kelebihan 1 1 8. Racikan dengan jumlah obat 10 diambilkan 5 1 9. Cetrizin belum diambilkan 1 10. Pehadoxin kurang 1 1 11. Telfast 20 diambilkan 30 1 12. Ketoconazole diambilkan 2,5 seharusnya 1,25 1 13. Cobazym di resep tertulis 15 mendapat 10 1 14. Homoclomin diberikan 4 seharusnya diberi 3 1 Total 14 3,1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel VIII. Macam dan Presentase Kesalahan Pengambilan Jumlah Obat yang Tidak Sesuai Resep yang Sampai ke Tangan Pasien di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam kesalahan Jumlah kesalah an Presentase kesalahan n=456 1. Histrin 3,75 tab diambilkan 4,75 tab 1 2. Pehadoxin tertulis 37,5 tab diambilkan 38,5 tab 1 3. Pehadoxin seharusnya diambil 36,5 tab tetapi diambilkan 37,5 tab dan Histrin diambilkan 7 tab seharusnya 7,5 tab 1 4. Racikan pamol luminal seharusnya diambilkan 10 tetapi diberikan 15 1 5. Rifampisin 7,5 tab diambilkan 8,5 tab 1 6. Interhistin seharusnya 5 tab hanya diberi 3 tab kurang 2 1 7. Salbutamol 11,25 tab diberikan 11,5 tab 1 8. Racikan tertulis 10 diambilkan 8 kurang 2 1 9. Profilas + Pronicy di resep ditulis 10 hanya diberi 8 1 10 Salah mengentry maka salah hitung, seharusnya rifampisin yang diambil 10 diambilkan 15 1 11. Racikan pamol 225 mg + luminal 7,5mg sebanyak 15, pamol yang diracik dihitung 1,75 tab seharusnya 6,75 tab sehingga yang diberikan 1,75 tab 1 12. Homoclomin 2,5 mg sebanyak 15, dihitung 3 ¼ tab seharusnya 3 ¾ tab sehingga diberikan 3 ¼ tab 1 13. Histrin ½ tab sebanyak 30 dihitung 15 ½ seharusnya 15 1 14. Profilas 12 tab sebanyak 30 racikan, dihitung 5 tab seharusnya 15 tab sehingga diberikan 5 tab 1 15. Rhinofed 115 tab sebanyak 30 pulv dihitung 4 tab seharusnya 2 tab, diberikan 4 tab 1 Total 15 3,3 Melalui pengamatan, diketahui penyebab kesalahan pengambilan jumlah obat adalah kurang ketelitian pembaca resep. Keadaan pelayanan resep yang sedang ramai dan jumlah sumber daya manusia yang terbatas membuat pembaca resep terburu-buru dalam bekerja sehingga tidak meminta rekan kerjanya untuk mengadakan pemeriksaan ulang. Penyebab lain adalah kesalahan pada saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memasukkan data di komputer dan tidak melakukan penghitungan dosis ulang. Data tersebut didapatkan melalui observasi dan hasil wawancara. 5. peracikan a. Peracikan yang Mempengaruhi Dosis Tabel IX. Macam dan Presentase Kesalahan Peracikan yang Mempengaruhi Dosis di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam Kesalahan Peracikan yang Mempengaruhi Dosis Jumlah Kesalahan Presentase Kesalahan n=456 1. Racikan ada yang tumpah sedikit 9 5. Racikan ketika dimasukkan ke dalam kapsul ada yang tumpah, ada yang sisa dimasukkan ke kapsul yang kira-kira masih kosong atau kertas setelahnya 1 9. Racikan Profilas + histrin tumpah sedikit kemudian dimasukkan kembali racikan sedikit sekali 1 10. Racikan banyak yang tumpah 1 11. Cotrimoksasole 1,92 tab diambilkan 2 tab 1 14. Racikan belum homogen 1 15. Combantrin 7 cc diberi 7,5 cc 1 16. Tablet ketika diracik kurang 1 ketinggalan kemudian diracik kembali 1 17. Combantrin 5 cc diberikan combantrin 7,5 cc. Setelah dimasukkan ke dalam kemasan baru, dikeluarkan lagi menurut perkiraan peracik. 1 Total 17 3,7 Medication error adalah kejadian, yang dapat dicegah, yang dapat menyebabkan pengobatan yang kurang tepat. Peracikan yang mempengaruhi dosis ini termasuk ME. Berdasarkan hasil observasi, kejadian ME berupa obat tumpah pada saat pengemasan, pengambilan kekuatan sirup berdasarkan perkiraan, pencampuran obat yang kurang homogen, dan pembulatan kekuatan obat seperti 1,92 tablet dibulatkan menjadi 2 tablet. Pembulatan kekuatan obat ini disebabkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sulit untuk membagi tablet dengan tepat. Selain itu, pembagian kekuatan tablet yang tepat seperti perhitungan dosis di atas 1,92 tablet akan merugikan RS secara ekonomi. Pembuatan obat racikan sering tumpah karena pengemasan masih secara manual. Pencampuran obat yang tidak homogen dan pembulatan dosis perlu hati-hati karena bila pada obat poten dengan jendela terapi sempit maka akan membahayakan pasien. b. Kesalahan dalam Peracikan Membuat Bentuk Sediaan Obat Kesalahan pada tahap ini diawali pada tahap pengetikan di komputer memasukkan data. Hal ini mengakibatkan kesalahan pada label. Peracik hanya melihat bentuk sediaan dari label. Jika label salah, maka bentuk sediaan yang dibuat juga akan salah. Hal ini menyebabkan ketidakefesienan waktu dan tenaga. Tujuan dokter memilih bentuk sediaan tertentu untuk mendapatkan efek semaksimal mungkin, efek samping seminimal mungkin, mudah, dan praktis bagi penderita Lestari, 2002. Menurut DiPiro 2005, ketaatan pasien dipengaruhi kenyamanan pasien terhadap bentuk sediaan obat. Jika kesalahan ini sampai ke tangan pasien, dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam pemberian obat. Tabel X. Macam dan Presentase Kesalahan dalam Peracikan Membuat Bentuk Sediaan di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam Kesalahan dalam Peracikan Membuat Bentuk Sediaan Jumlah Kesalah an Presentase Kesalahan n=456 1. Kapsul dibuat pulveres 4 Total 4 0,9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. kesalahan pengemasan Kesalahan pengemasan terjadi karena memasukkan obat ke kemasan dengan label yang salah. Kedua kemasan memiliki cetakan label yang mirip. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pengetikan label racikan tidak disertai dengan nama obat contoh : racikan 1, racikan 2. Hal ini berpotensi menyebabkan obat tertukar. Pencegahan ME yang telah dilakukan adalah dengan menuliskan nama obat secara manual. Tabel XI. Macam dan Presentase Kesalahan Pengemasan di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam Kesalahan Karena Label Tertukar Jumlah Kesalahan Presentase Kesalahan n=456 1. Label kedua racikan tertukar 1 Total 1 0,2 7. kesalahan penyebutan nama pasien Kesalahan penyebutan nama pasien hanya terjadi pada satu resep selama masa observasi. Penyerahan obat harus kepada pasien yang tepat Anonim, 2006. Penyerahan kepada pasien yang tidak tepat memungkinkan terapi yang diberikan tidak aman, efektif, dan ekonomis Anonim, 2000a. Tabel XII. Macam dan Presentase Kesalahan Penyebutan Nama Pasien di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli 2007 No Macam Kesalahan Penyebutan Nama Pasien Jumlah Kesalahan Presentase Kesalahan n=456 1. Salah menyebut nama 1 Total 1 0,2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Faktor –faktor Penyebab Terjadinya

Dokumen yang terkait

Identifikasi Medication Error pada fase Prescribing, Transcribing, dan Dispensing di Depo Farmasi Rawat Inap Penyakit Dalam Gedung Teratai, Isntalasi Farmasi RSUP Fatmawati Periode 2013

43 215 72

TINJAUAN KELENGKAPAN RESEP DAN EVALUASI DOSIS PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI INSTALASI TINJAUAN KELENGKAPAN RESEP DAN EVALUASI DOSIS PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO PERIODE BULAN OKTOBER-DESEMBER 2010

0 1 15

Evaluasi penggunaan Asam Valproat pada pasien Epilepsi Pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

0 3 47

Medication error dalam fase dispensing dan fase administration pada resep racikan (studi kasus) di empat apotek di Kabupaten Sleman periode Februari dan Maret 2014.

3 20 115

Kajian medication error pada resep racikan pasien pediatrik di unit farmasi Rumah Sakit "X" bulan Juli 2007 (tinjauan fase dispensing).

0 1 20

IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR DALAM PROSES PRESCRIBING, TRANSCRIBING DAN DISPENSING RESEP RACIKAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BANYUMAS WILAYAH SELATAN

0 1 17

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126

Evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 - USD Repository

0 0 148

Medication error fase prescribing dan fase transcribing pada resep racikan untuk pasien pediatrik di rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Februari 2014 - USD Repository

0 1 119

Medication error resep obat racikan pasien pediatri rawat inap di RSUP Dr. Sardjito pada periode Februari 2014 (tinjauan fase dispensing dan fase administration) - USD Repository

0 1 116