setelah pemberian obat serta mencatat mendokumentasikan semua penemuan terkait tersebut Aspden, dkk., 2007.
B. Faktor Penyebab
Medication Error
Faktor penyebab medication error dapat berupa : 1 komunikasi yang buruk, baik secara tertulis dalam bentuk kertas resep maupun secara lisan antara
pasien, dokter dan apoteker, 2 sistem distribusi obat yang kurang mendukung sistem komputerisasi, sistem penyimpanan obat, dan lain sebagainya, 3 sumber
daya manusia kurang pengetahuan, pekerjaan yang berlebihan, 4 kurangnya edukasi ke pasien, 5 kurangnya peran pasien dan keluarganya Cohen, 1999, 6
nama obat yang hampir sama, 7 kesalahan pada penulisan dan penempelan label, 8 kesalahan pengemasan yaitu kemasan dan bentuk sediaan yang kurang tepat
Thomas, 2001, 9 cara dispensing obat yang baik CDOB tidak diterapkan, dan 10 pelaksanaan sistem formularium yang belum memadai Siregar dan
Kumolosasi, 2004.
C. Medication Error pada Pediatrik
Tenaga kesehatan profesional sering tidak dapat mempersiapkan dan memberikan dosis dari formulasi yang tersedia di pasaran yang sesuai seperti
yang dibutuhkan pasien pediatrik. Akibatnya bentuk sediaan obat untuk pasien pediatrik sering diubah. Tablet mungkin dihancurkan digerus, kapsul dibuka dan
diminum bersama makanan atau minuman. Situasi ini dapat meningkatkan permasalahan kelarutan dan bioavailabilitas. Walaupun dilakukan reformulasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah dapat timbul dari kekurangan informasi tentang stabilitas, sterilitas
produk, dan bioavailabilitas Cohen, 1999.
Walaupun pabrik obat memproduksi obat dengan konsentrasi untuk dewasa dan anak-anak, masih timbul potensi kesalahan. Produk anak-anak dan
dewasa biasanya disimpan bersebelahan pada rak. Jika farmasis atau pelanggan tidak membaca label, maka dia akan memilih obat dengan konsentrasi yang salah
Cohen, 1999.
Resiko pelayanan resep pada pasien pediatrik salah satunya adalah kesalahan perhitungan dosis. Kesalahan perhitungan dosis disebabkan kurang
teliti dan tulisan resep yang tidak jelas yang mengakibatkan kesalahan intepretasi. Resiko ini dapat diminimalisasi dengan memeriksa kembali, dan menstandarisasi
dosis yang diminta Cohen, 1999.
Bayi dan anak-anak memiliki resiko ME yang tinggi karena beberapa faktor yaitu perubahan perkembangan fisiologis mempengaruhi disposisi obat,
perhitungan dosis yang bersifat individual berdasarkan berat badan, kurangnya bentuk sediaan obat dan konsentrasi obat di pasaran, dan kurangnya informasi dan
pelabelan untuk pediatrik pada berbagai obat Bell, 2003.
D. Cara Pencegahan