prosedur dalam wawancara dan semua pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini
2. penyusunan lembaran kolom hasil wawancara mendalam untuk raportur Semua pertanyaan yang telah disusun oleh pewawancara diketik
sedemikian sehingga setiap pertanyaan mempunyai kolom jawaban tersendiri. Hal ini untuk mempermudah peneliti membaca hasil wawancara.
3. uji validitas isi Uji validitas perlu dilakukan untuk mengetahui kejelasan tujuan dan
lingkup informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana item-item pertanyaan dapat mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak diukur. Uji validitas isi
dilakukan dengan menanyakan kelayakan pertanyaan kepada dosen pembimbing dan pembimbing lapangan. Jika belum terpenuhi dan sesuai, peneliti harus
merevisi ulang pertanyaan yang belum tepat.
G. Tata Cara Penelitian
1. Orientasi Orientasi dilakukan selama 3 hari untuk belajar membaca resep dan
mengamati setiap tahap pelayanan resep. Orientasi ini berguna untuk menentukan strategi pengambilan data yang tepat. Selanjutnya dilakukan simulasi
pengambilan data. Hasil orientasi penelitian ini kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing. Apabila sudah memenuhi kriteria yang diinginkan maka penelitian
pun dimulai berdasarkan surat ijin penelitian dari RS Bethesda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengumpulan Data a. Observasi
Proses observasi yang dilakukan adalah mengamati dan mencatat semua bentuk-bentuk ME pada setiap tahap pelayanan resep. Pengamatan ME ini
dilaksanakan oleh 2 orang. Selanjutnya mengamati kelengkapan resep dengan menggunakan formulir yang telah dibuat. Peneliti juga mencatat semua item obat
dan informasi lain yang tercantum dalam resep serta profil pasien pediatrik yang sudah diobservasi dan menghitung jumlah populasi resep racikan dan non-racikan
pasien pediatrik yang masuk ke farmasi rawat jalan selama masa observasi 1 bulan. Perhitungan jumlah populasi resep digunakan untuk melihat apakah
sampel sudah mencukupi dan mengetahui pola peresepan obat. b. In-depth interview wawancara mendalam
Wawancara mendalam terhadap pembaca resep dan dokter bertujuan untuk mengkonfirmasi bentuk-bentuk ME yang pernah terjadi pada fase dispensing dan
untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab, usaha pencegahan, usaha pengatasan ME, dan usaha perbaikan yang sebaiknya dilakukan. Wawancara
mendalam terhadap orang tua pasien pediatrik lebih bertujuan untuk melihat pemahaman orang tua pasien terhadap informasi yang telah diberikan saat
penyerahan obat. Data yang didapat melalui wawancara merupakan data kualitatif. Data
hasil wawancara berupa tulisan dan telah dikonfirmasikan kembali kepada setiap responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengolahan Data a. Data kualitatif
Data yang didapatkan dengan wawancara mendalam digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, usaha pencegahan, usaha pengatasan
ME, dan usaha perbaikan yang sebaiknya dilakukan. b. Data kuantitatif
Data kuantitatif didapatkan dari : 1 populasi resep
Hasil pencatatan populasi resep racikan dan non-racikan setiap harinya dapat digunakan sebagai latar belakang frekuensi penulisan dan
pelayanan resep racikan pediatrik. 2 kejadian ME
Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan bentuk- bentuk ME yang terjadi pada setiap kategori. Selanjutnya menghitung
frekuensi dan besarnya presentase jumlah kesalahan pembaca resep pada setiap kategori bentuk ME dari jumlah total resep pasien pediatrik yang
dapat diobservasi. Hasil perhitungan presentase disajikan dalam diagram. Frekuensi dan deskripsi kejadian ME disajikan dalam tabel. Kesalahan
dalam satu bentuk ME pada satu resep dihitung satu kesalahan dengan pertimbangan satu lembar resep merupakan satu paket pengobatan.
3 kelengkapan resep Berdasarkan pengisian formulir kelengkapan resep, dihitung
jumlah total kelengkapannya untuk setiap variabel. Selanjutnya dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
presentasenya dari jumlah total resep pediatrik yang dapat diobservasi. Presentase hasil perhitungan disajikan dalam bentuk diagram.
4 kelengkapan informasi saat penyerahan obat Data kelengkapan informasi dilihat dari hasil observasi pada tahap
penyerahan obat dan dari hasil wawancara mendalam terhadap pembaca resep. Data menunjukkan informasi apa saja yang diberikan selama ini
kepada pasien. Selanjutnya menghitung frekuensi kelengkapan informasi yang diberikan.
H. Keterbatasan dalam Penelitian