E. Usulan Usaha Perbaikan
Berikut adalah usulan yang didapatkan berdasarkan : 1. hasil wawancara
Usulan upaya perbaikan yang sebaiknya dilakukan oleh RS Bethesda berdasarkan penyebab ME adalah sebagai berikut :
Tabel XVI. Usulan Upaya Perbaikan yang Sebaiknya Dilakukan oleh RS Bethesda
No Penyebab
ME Upaya Perbaikan Yang Diusulkan
1. kurangnya ketelitian
orang yang bertugas di tahap pengetikan di komputer adalah orang yang dalam kondisi
tubuh baik, memiliki konsentrasi tinggi, dan terbiasa cepat bekerja di komputer
sering dilakukan pergantian petugas di bagian pengetikan komputer
perlu dilakukan pemeriksaan berulang-ulang 2.
kurangnya sumber daya manusia dan
tingkat kesibukan
yang tinggi pengaturan kembali jadwal kerja pembaca
resep pengaturan jadwal praktek dokter yang sering
membuat resep
racikan, dibuat
tidak bersamaan.
apoteker harus selalu ada di instalasi farmasi termasuk
hari libur
untuk membantu
memberikan pertimbangan
penyelesaian masalah selama proses pelayanan farmasi
menambah sumber daya manusia baru atau melatih sumber daya manusia yang sudah ada
menambah komputer atau memperbaharui program komputer sehingga kerja komputer
menjadi lebih cepat loading cepat.
Petugas pada tahap pengetikan di komputer harus dalam kondisi tubuh yang baik karena tahap pengetikan merupakan ujung tombak dan paling
mempengaruhi kecepatan pelayanan resep. Petugas di bagian pengetikan komputer sebaiknya sering dilakukan pergantian karena pekerjaan ini memerlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsentrasi tinggi sehingga akan menguras tenaga lebih banyak. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan berulang-ulang, tidak cukup percaya pada pekerjaan
pembaca resep yang lain. Usulan dari dokter dan apoteker dapat berupa menanamkan kerja satu tim,
penggantian obat harus berdasarkan persetujuan dokter, dan menambah pengetahuan
mengenai obat-obatan
baik dosis,
farmakokinetika, dan
farmakodinamik. Menurut Anonim 2006, salah satu faktor yang berkontribusi menyebabkan ME adalah kurangnya pengetahuan. Setiap petugas harus memiliki
pengetahuan tersebut tidak hanya mengandalkan dari brosur obat. Pendekatan terhadap dokter dalam mengkonfirmasi dosis obat perlu mendapat perhatian
supaya tidak timbul perasaan “terhakimi”. Usulan peneliti adalah diperlukan penambahan kolom berat badan pada resep untuk menunjang kelengkapan resep
sehingga kesalahpahaman farmasi pada perhitungan dosis pediatrik dapat dihindari.
2. hasil observasi Racikan standar RS Bethesda dengan
komposisi paracetamol, deksamethasone, carbazokrom natrium sulfat, dan vitamin K berdasarkan hasil
observasi, terkadang tidak diberikan pada pasien. Pembaca resep terkadang meracik secara manual. Tindakan ini menyebabkan tidak efisien waktu, biaya, dan
tenaga. Racikan standar RS Bethesda yang sudah dibuat menjadi tidak terjual yang dapat merugikan manajerial RS. Penggunaan RSB dengan dosis yang
hampir sama dengan resep lebih menguntungkan daripada membuat secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manual. Pembuatan manual beresiko terjadinya kesalahan perhitungan dosis, pengambilan obat, dan kesalahan dalam peracikan.
Saran dari peneliti untuk mencegah ME adalah mengubah alur pelayanan resep yang ada selama ini. Perubahan alur ini membutuhkan penyesuaian tetapi
dirasa lebih efektif. Oleh sebab itu, perlu adanya penelitian berikutnya. Alur untuk pelayanan resep RSB dibuat sebagai berikut :
resep diterima → pengetikan di komputer interpretasi, validasi, pemberian
harga, dan kalkulasi dosis → pengambilan obat → pelabelan → pemeriksaan
ulang dan pengemasan → penyerahan obat dan pemberian informasi
Syarat penggunaan pada alur ini adalah orang yang melakukan pelabelan dan pengemasan harus berbeda. Pengemasan dan pemeriksaan ulang dapat dilakukan
dalam waktu bersamaan sehingga mempersingkat waktu pelayanan resep. Keuntungan pengemasan dan pemeriksaan ulang dilakukan bersamaan adalah
pemeriksaan menjadi lebih teliti karena benar-benar melihat dan menghitung jumlah obat bukan hanya “mengintip” dan memperkirakan saja. Pemeriksaan
yang biasa dilakukan hanya “mengintip” dari ketebalan, jika racikan cukup banyak dan “mencurigakan” maka obat harus dikeluarkan lagi dari kemasan dan
dihitung ulang. Hal ini memperlama waktu kerja. Perubahan alur yang hampir sama sebaiknya juga dilakukan pada racikan
non standar. Syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan alur ini adalah orang yang menangani pengetikan label dan pelabelan harus orang yang berbeda.
Perubahan alur yang diusulkan yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
resep diterima pengetikan di komputer validasi, interpretasi, pemberian harga, dan kalkulasi dosis
pengetikan pelabelan penempelan label
pengambilan obat dan pemeriksaan ulang peracikan dan pemeriksaan ulang
dan pengemasan penyerahan obat dan
pemberian informasi Pengambilan obat selalu dilakukan lebih dahulu daripada pelabelan bertujuan
untuk mencegah kesalahan pengambilan obat sampai ke tangan pasien karena pembaca resep hanya melihat label. Pertimbangan lain menentukan alur ini adalah
dapat mempersingkat waktu pelayanan resep. Kelemahan alur yang searah adalah membuat pelayanan menjadi lama karena selalu menunggu tahap sebelumnya dan
bila terjadi kesalahan di awal akan terbawa sampai akhir jika tidak teliti. Pengetikan label dan peracikan dapat dilakukan dalam waktu bersamaan.
Perhitungan dosis dan kekuatan obat harus selalu dihitung dengan kalkulator karena tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan pengetikan di komputer.
Walaupun demikian, dengan adanya kedua alur di atas tetap tidak menutup kemungkinan terjadinya ME karena terdapat banyak faktor yang berpotensi
menimbulkan ME seperti kelelahan petugas dan kurangnya sumber daya manusia. Kedua alur ini hanya berfungsi mencegah kesalahan sampai ke tangan pasien
karena kurangnya ketelitian dan tingkat kesibukan yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN