Usaha Pencegahan dan Pengatasan

Kelengkapan ruangan asal unit sangat kecil karena resep yang memiliki keterangan ini hanya didapatkan dari pasien dari klinik Kartini dengan label khusus. Pencantuman berat badan hanya terdapat pada 2 pasien dari semua sampel yang berhasil diamati. Ketidaklengkapan berat badan pasien dapat menghambat komunikasi dokter dan apoteker. Apoteker akan sulit menentukan ketepatan dosis pada saat analisis resep. Kurang lengkapnya informasi waktu minum mempengaruhi ketidaklengkapan dalam pemberian informasi pada saat penyerahan obat. Kelengkapan waktu minum pada resep yang hanya mencapai 72,2, dapat berpotensi kesalahan waktu minum pada saat pemberian. Berdasarkan hasil wawancara, jika pasien tidak mendapatkan informasi waktu minum, orang tua pasien akan meminumkan obat berdasarkan mood anak, kesempatan tertentu di mana orang tua bertemu anak pulang sekolah atau pulang kerja, dan mengikuti kebiasaan orang lain. Hal ini mengakibatkan potensi bioavailabilitas obat menjadi tidak seperti yang diharapkan.

D. Usaha Pencegahan dan Pengatasan

ME 1. Usaha Pencegahan Berikut adalah upaya pencegahan ME yang telah dilakukan oleh dokter berdasarkan hasil wawancara mendalam. Tabel XIII. Upaya Pencegahan ME oleh Dokter di RS Bethesda No Upaya Pencegahan ME yang Telah Dilakukan oleh Dokter 1. melakukan komunikasi dengan pihak farmasi 2. dokter menulis resep yang standar dikenali 3. mencatat obat yang diberikan pada rekam medik dan resep 4. menyarankan pasien untuk meminta kopi resep dari pihak farmasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tujuan pencatatan resep pada rekam medik dan permintaan kopi resep supaya adanya kesalahan dapat dikonfirmasi di catatan tersebut. Komunikasi antara dokter, pasien, dan apoteker selama ini memang sudah berjalan tetapi ternyata masih terjadi banyak masalah. Melalui hasil wawancara, dapat diketahui bahwa terdapat kejadian penggantian obat dengan mekanisme dan dosis berbeda tanpa konfirmasi dokter sehingga menimbulkan efek yang merugikan bagi pasien. Cara berkomunikasi yang salah sering membuat kesalahpahaman. Konfirmasi obat ke dokter harus dibekali dengan bukti, pengetahuan, dan dasar yang kuat. Usaha pencegahan ME harus fokus kepada akar permasalahan yaitu kesalahan pada desain dan implementasi sistem Cohen, 1999. Usaha pencegahan yang telah dilakukan oleh RS Bethesda selama ini adalah perbaikan di sistem kerja. Berdasarkan hasil wawancara mendalam, didapatkan bahwa : Tabel XIV. Upaya Pencegahan ME yang Telah Dilakukan oleh Pihak Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda No Upaya Pencegahan ME yang Telah Dilakukan oleh Pihak Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda 1. melakukan pemeriksaan ulang selama proses pelayanan resep 2. melakukan pekerjaan dengan konsentrasi tinggi 3. adanya prosedur kerja dan motivasi kerja 4. 1 resep tidak hanya dilayani satu orang saja 5. mengatur letak susunan obat di rak 6. petugas yang menyerahkan obat dan yang memeriksa ulang harus berbeda 7. meningkatkan ketelitian dan hati-hati dalam bekerja 8. menghafal persediaan 9. memperbaiki jadwal kerja petugas farmasi 10. adanya pemberitahuan kepada pasien untuk memeriksa ulang label dan obat yang diterima melalui spanduk ataupun kantong plastik 11. jika tulisan dokter tidak jelas dan resep tidak lengkap, pihak farmasi melihat catatan rekam medik, menghubungi perawat, bertanya kepada rekan kerja, senior, dan apoteker. Jika masih belum menemukan jawaban yang diinginkan maka akan menghubungi dokter. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Masalah yang muncul selama usaha pencegahan ini menurut hasil wawancara adalah dokter lupa tentang obat yang diresepkan, dokter susah dihubungi sehingga pelayanan resep harus ditunda, kondisi badan yang kurang baik padahal harus bertugas di pengetikan komputer, dan tenaga kerja kurang sehingga pemeriksaan ulang sulit dilakukan karena takut mengganggu konsentrasi. 2. Usaha Pengatasan Usaha pengatasan ME yang telah terjadi berdasarkan hasil wawancara adalah menjalin hubungan baik antara dokter, pasien, dan dengan pihak farmasi. Pihak farmasi dan dokter harus mengetahui tugasnya masing-masing. Hubungan dokter, apoteker, dan pasien serta tugas masing-masing untuk tujuan keberhasilan pengobatan dapat ditunjukkan melalui bagan berikut Lestari, 2002. Dokter Penderita Terampil menentukan : menyampaikan keluhan - Diagnosis lengkap, jelas, dan disiplin - terapi dan mampu menulis terhadap : resep yang baik Apoteker Pengelola Apotek - petunjuk dokter APA - petunjuk APA Terampil : - mampu membaca dan menganalisis resep - menyerahkan obat - membuat atau menyediakan obat Interaksi di atas dapat diterapkan oleh ketiga pihak yang saling terkait di rumah sakit dengan seimbang. Petugas farmasi tidak boleh melampaui tugas dokter PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut. Menurut Anonim 2004a, apoteker harus dapat menjalankan kompetensinya dan melakukan pelayanan farmasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan dokter, petugas farmasi sering memberikan informasi yang salah pada saat penyerahan obat yaitu informasi indikasi obat yang tidak sesuai diagnosis dan tujuan pengobatan dokter. Selain itu, pemberian informasi efek samping dengan cara berkomunikasi yang salah dapat menimbulkan rasa takut dan berkurangnya tingkat kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan. Menurut DiPiro 2005, rasa takut terhadap efek samping obat akan mengurangi ketaatan pasien dalam pemberian obat. Upaya pengatasan ME yang telah terjadi selama ini menurut hasil wawancara adalah sebagai berikut : Tabel XV. Upaya Pengatasan ME yang Telah Dilakukan di RS Bethesda No Pelaku Upaya Pengatasan yang Telah Dilakukan 1. Dokter  tidak memperburuk suasana  segera memberikan penyelesaian masalah  menenangkan pasien  memberikan penjelasan kepada pasien  menjalin komunikasi dengan pasien dan pihak farmasi 2. Pihak farmasi  memberitahukan pasien untuk menghentikan pemberian  menelepon pasien memberitahukan adanya kesalahan atau bahkan mengantarkan obat ke pasien  menelepon dokter Medication error yang ringan ada yang diselesaikan sendiri oleh asisten apoteker tapi untuk kasus yang berat harus melapor ke kepala pelaksana harian atau apoteker. Masalah yang pernah terjadi dalam upaya pengatasan ini adalah komunikasi antara apoteker dan dokter menjadi tidak baik karena saling menyalahkan dan tingkat kepercayaan pasien menjadi berkurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Usulan Usaha Perbaikan

Dokumen yang terkait

Identifikasi Medication Error pada fase Prescribing, Transcribing, dan Dispensing di Depo Farmasi Rawat Inap Penyakit Dalam Gedung Teratai, Isntalasi Farmasi RSUP Fatmawati Periode 2013

43 215 72

TINJAUAN KELENGKAPAN RESEP DAN EVALUASI DOSIS PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI INSTALASI TINJAUAN KELENGKAPAN RESEP DAN EVALUASI DOSIS PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO PERIODE BULAN OKTOBER-DESEMBER 2010

0 1 15

Evaluasi penggunaan Asam Valproat pada pasien Epilepsi Pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

0 3 47

Medication error dalam fase dispensing dan fase administration pada resep racikan (studi kasus) di empat apotek di Kabupaten Sleman periode Februari dan Maret 2014.

3 20 115

Kajian medication error pada resep racikan pasien pediatrik di unit farmasi Rumah Sakit "X" bulan Juli 2007 (tinjauan fase dispensing).

0 1 20

IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR DALAM PROSES PRESCRIBING, TRANSCRIBING DAN DISPENSING RESEP RACIKAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BANYUMAS WILAYAH SELATAN

0 1 17

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126

Evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 - USD Repository

0 0 148

Medication error fase prescribing dan fase transcribing pada resep racikan untuk pasien pediatrik di rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Februari 2014 - USD Repository

0 1 119

Medication error resep obat racikan pasien pediatri rawat inap di RSUP Dr. Sardjito pada periode Februari 2014 (tinjauan fase dispensing dan fase administration) - USD Repository

0 1 116