masalah dapat timbul dari kekurangan informasi tentang stabilitas, sterilitas
produk, dan bioavailabilitas Cohen, 1999.
Walaupun pabrik obat memproduksi obat dengan konsentrasi untuk dewasa dan anak-anak, masih timbul potensi kesalahan. Produk anak-anak dan
dewasa biasanya disimpan bersebelahan pada rak. Jika farmasis atau pelanggan tidak membaca label, maka dia akan memilih obat dengan konsentrasi yang salah
Cohen, 1999.
Resiko pelayanan resep pada pasien pediatrik salah satunya adalah kesalahan perhitungan dosis. Kesalahan perhitungan dosis disebabkan kurang
teliti dan tulisan resep yang tidak jelas yang mengakibatkan kesalahan intepretasi. Resiko ini dapat diminimalisasi dengan memeriksa kembali, dan menstandarisasi
dosis yang diminta Cohen, 1999.
Bayi dan anak-anak memiliki resiko ME yang tinggi karena beberapa faktor yaitu perubahan perkembangan fisiologis mempengaruhi disposisi obat,
perhitungan dosis yang bersifat individual berdasarkan berat badan, kurangnya bentuk sediaan obat dan konsentrasi obat di pasaran, dan kurangnya informasi dan
pelabelan untuk pediatrik pada berbagai obat Bell, 2003.
D. Cara Pencegahan
ME pada Pasien Pediatrik
Cara yang paling efektif mengurangi kesalahan adalah pencegahan. Semua dosis dan rute pemberian harus diperiksa dua kali oleh dua petugas kesehatan
profesional. Perhatian harus difokuskan pada kemungkinan kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghitung, kesalahan desimal, dan kesalahan konsentrasi pada penggunaan sediaan oral atau sediaan parenteral pada sediaan pediatrik Cohen, 1999.
E. Resep
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 922MenKesPerx1993, Bab I, pasal 1h. Lestari, 2002 menyebutkan bahwa
”resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Hal yang terpenting dalam menuliskan resep adalah bahwa tulisan harus
jelas sehingga mudah dimengerti. Penulisan resep yang menimbulkan ketidakjelasan, keraguan, atau salah pengertian mengenai nama obat serta takaran
yang harus diberikan, sedapat mungkin harus dihindari. Kebiasaan buruk di kalangan dokter dalam menulis resep dengan tulisan yang tidak jelas, kadang-
kadang menyebabkan pengobatan yang tidak efektif dan tidak aman, masa sakit memanjang, membahayakan, dan menimbulkan kekhawatiran pasien, serta
menyebabkan pembengkakan biaya Anonim, 1994. Pengkajian resep, menurut Surat Keputusan .Menteri Kesehatan
No.1197MENKESSKX2004, Bab VI, pasal 6, merupakan kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari seleksi persyaratan administrasi,
persyaratan farmasi dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I . Persyaratan Pengkajian Resep No.
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Farmasi Persyaratan Klinis
1 Nama, umur, jenis
kelamin dan berat badan pasien
Bentuk dan kekuatan sediaan
Ketepatan indikasi, dosis dan waktu
penggunaan obat 2
Nama, nomor
izin, alamat
dan paraf
dokter Dosis dan jumlah obat
Duplikasi pengobatan 3
Tanggal resep Stabilitas dan
ketersediaan Alergi, interaksi dan
efek samping obat 4
Ruanganunit asal resep
Aturan, cara dan teknik penggunaan
Kontraindikasi 5
Efek aditif
F. Pelayanan Resep