presentasenya dari jumlah total resep pediatrik yang dapat diobservasi. Presentase hasil perhitungan disajikan dalam bentuk diagram.
4 kelengkapan informasi saat penyerahan obat Data kelengkapan informasi dilihat dari hasil observasi pada tahap
penyerahan obat dan dari hasil wawancara mendalam terhadap pembaca resep. Data menunjukkan informasi apa saja yang diberikan selama ini
kepada pasien. Selanjutnya menghitung frekuensi kelengkapan informasi yang diberikan.
H. Keterbatasan dalam Penelitian
Masalah yang dihadapi adalah observasi harus dilakukan tanpa mempengaruhi kerja pembaca resep. Secara psikologis, orang yang sedang
bekerja bila diamati akan timbul persepsi yang berbeda-beda untuk setiap individu. Kondisi psikologis ini kemungkinan mempengaruhi kerja pembaca
resep. Walaupun sudah dilakukan orientasi, ternyata cara kerja peneliti tetap dapat mempengaruhi keefektifan kerja pembaca resep. Pada perhitungan kelengkapan
resep, ada beberapa resep yang tidak tercatat karena resep diambil di luar waktu observasi. Profil pasien juga tidak semua dapat diketahui karena rekam medik
terkadang dibawa ke rawat inap sehingga tidak dapat dibaca. Pemberian informasi ke pasien tidak dapat diikuti semua disebabkan resep diambil di luar waktu
observasi, alur pelayanan resep yang sangat cepat, keadaan lingkungan yang membuat terkadang pemberian informasi menjadi kurang terdengar jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wawancara harus dilakukan secara cepat dan terburu. Hal ini disebabkan sebagian besar pasien hanya ingin wawancara dilakukan sebelum penyerahan
obat. Padahal pelayanan resep dari dokter tertentu sangat cepat karena tanpa melalui tahap peracikan pasien mendapatkan racikan standar. Selain itu kriteria
pasien yang diwawancarai adalah pasien yang pelayanan resepnya dapat diikuti oleh peneliti. Dalam hal ini, kesulitan utama peneliti adalah waktu wawancara
yang terbatas. Peneliti tidak dapat membedakan kesalahan pada tahap interpretasi atau
pada validasi karena tahap ini dilakukan bersamaan dan oleh orang yang sama. Kesalahan tahap interpretasi pada penelitian ini dilihat dari praktek pengetikan di
komputer memasukkan data karena pengetikan di komputer dianggap merupakan perwujudan dari interpretasi pembaca resep. Sebenarnya kesalahan
pada pengetikan belum tentu kesalahan pada interpretasi. Kesalahan pada tahap ini dapat berupa kesalahan menekan tombol atau salah memilih tampilan di
monitor komputer karena terburu-buru. Kesulitan peneliti adalah pembaca resep bekerja tanpa bicara pembacaan dilakukan dalam hati sehingga tidak diketahui
bagaimana interpretasi pembaca resep sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN