8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Persepsi dapat
dirumuskan sebagai
suatu proses
penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsangan yang
diterima. Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai pada pemberian arti saja tetapi akan berpengaruh pada perilaku yang akan
dipilihnya sesuai dengan rangsangan yang diterima dari lingkungannya. Proses persepsi melalui tahapan-tahapan Munir, 2000 sebagai berikut.
1. Penerimaan rangsangan Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber.
Seseorang lebih senang memperhatikan salah satu sumber dibandingkan dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan
yang lebih dekat atau lebih menarik baginya. 2. Proses menyeleksi rangsangan
Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi di sini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut.
3. Proses pengorganisasian Rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu
bentuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Proses penafsiran Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima kemudian
menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data tersebut dipersepsikan maka telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi.
5. Proses pengecekan Setelah data ditafsir, penerima rangsangan dapat mengambil beberapa
tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukannya benar atau salah. Penafsiran ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan
apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil proses selanjutnya.
6. Proses reaksi Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan-tindakan
itu biasanya tersembunyi atau terbuka. Menurut Masidjo 1995:96 tingkah laku dalam tingkatan persepsi
mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas
pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi
yang menunjukkan kesadaran
akan hadirnya
rangsangan dan
pembedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. Menurut Gregorc dalam Debby 2001, persepsi yang dimiliki setiap
pikiran pribadi ada dua macam, yaitu persepsi kongkrit dan persepsi abstrak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Persepsi Kongkrit Nyata Persepsi kongkrit membuat anak lebih cepat menangkap informasi yang
nyata dan jelas, secara langsung melalui kelima inderanya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba, perasa, dan pendengaran. Anak tidak
mencari arti yang tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau konsep. Kunci ungkapannya: “Sesuatu adalah seperti apa adanya”.
2. Persepsi Abstrak Kasat mata Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam menangkap
sesuatu yang abstrak kasat mata, dan mengerti atau percaya apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu anak menggunakan persepsi
abstrak ini, mereka menggunakan kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasinya. Kunci ungkapannya: “Sesuatu tidaklah selalu seperti apa
yang terlihat”. Dalam kenyataannya, terhadap suatu objek yang sama, individu
dimungkinkan memiliki persepsi yang berbeda. Meskipun setiap anak menggunakan persepsi konkrit dan persepsi abstrak setiap harinya, namun ada
kecenderungan seseorang merasa lebih mampu dalam menggunakan yang satu dibanding yang lainnya. Pareek Arisandy, 1984, mengemukakan ada empat
faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi. 1. Perhatian
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya
secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu
kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. 3. Kesediaan
Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga
akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 4. Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Menurut Wilson
dalam Munir
2000, faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi ada dua.
1. Faktor Eksternal atau dari luar yang terdiri dari: a. concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit di
persepsikan dibandingkan dengan yang objektif; b. novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk dipersepsikan
dibandingkan dengan hal-hal yang lama; c. velocity
atau percepatan
misalnya gerak
yang cepat
untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan
gerakan yang lambat; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. conditioned stimuli, stimulus yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan lain lain.
2. Faktor Internal atau dari dalam yang terdiri dari : a. motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon
terhadap istirahat; b. interest, hal-hal yang menarik lebih diperhatikan daripada yang tidak
menarik; c. need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian;
d. assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain.
Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk
membedakan antara obyek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri- ciri fisik obyek-obyek itu misalnya ukuran, warna, dan bentuk Winkel,
1986:161. Menurut Shalahuddin 1991:73, persepsi merupakan bentuk pengalaman
yang belum disadari benar, sehingga individu yang
bersangkutan belum mampu membedakan diri sendiri dengan objek yang dihayati.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian serta
pemberian arti dalam diri seseorang untuk menginterpretasi, dan membedakan objek atau subjek lain dengan melewati suatu tahapan
tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kompetensi Dosen