Tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian persepsi mahasiswa
mengenai kompetensi
dosen ditinjau
dari tingkat
penghasilan nilai statistik Chi-Square sebesar 12,519 dengan df = 1 menunjukkan probabilitas sebesar 0,000 dan nilai ini lebih kecil dari
α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis awal ditolak dan
menerima hipotesis
alternatif, artinya
ada perbedaan
persepsi mahasiswa
mengenai kompetensi
dosen ditinjau
dari tingkat
penghasilan orang tua mahasiswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Ditinjau Dari Prestasi
Belajar Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari prestasi belajar. Berdasarkan deskripsi data prestasi belajar mahasiswa diperoleh
hasil sebagai berikut: mahasiswa dengan prestasi belajar tinggi sebanyak 143 mahasiswa dengan IPK 2.00, dan mahasiswa yang memiliki
prestasi belajar rendah dengan IPK ≤ 2.00 sebanyak 73 mahasiswa. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki prestasi yang baik atau tinggi. Deskripsi data tentang persepsi
mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari prestasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut: 1 Kelompok prestasi belajar tinggi,
terkategorikan sangat positif sebanyak 9,79, 41,26 terkategorikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
positif, 39,86 terkategorikan cukup positif dan 9,09 terkategorikan negatif; 2 Prestasi rendah, 12,33 terkategorikan sangat positif, 35,62
terkategorikan positif, 41,09 terkategorikan cukup positif dan
terkategorikan negatif 10,96. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau mahasiswa dengan prestasi belajar tinggi
mempunyai persepsi positif mengenai kompetensi dosen. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa dengan prestasi belajar tinggi yang
mempunyai persepsi positif menganggap bahwa kompetensi dosen menyangkut kompetensi yang harus dimiliki seorang dosen yaitu
kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional sudah baik. Hasil deskripsi data prestasi belajar mahasiswa sebagian besar
memiliki prestasi belajar baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan prestasi belajar mahasiswa akan mempengaruhi cara pandang
mahasiswa mengenai kompetensi dosen. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh mahasiswa pada setiap semester dengan
ukuran indeks prestasi kumulatifnya. Pada umumnya orang-orang sependapat bahwa dengan semakin bagus prestasi belajar mahasiswa
maka apa yang diperolehnya di bangku kuliah berasal dari hasil bimbingan dosen yang memiliki kompetensi yang baik atau dari dosen-
dosen yang benar-benar berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Sebaliknya pada mahasiswa yang memiliki prestasi belajar rendah,
berpendapat bahwa dosen belum mempunyai kompetensi yang baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga mahasiswa belum bisa memperoleh hasil prestasi yang memuaskan atau mendapatkan prestasi yang baik.
Hasil deskripsi tentang persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen secara umum terkategorikan cukup positif. Hal tersebut tampak
dari hasil prestasi belajar yang diraih mahasiswa, mahasiswa yang prestasinya tinggi menganggap bahwa seorang dosen telah mampu
menerapkan semua
kompetensi yang
dimilikinya. Kompetensi
pedagogik dosen terlihat dari kemampuan dosen memahami peserta didik,
merancang pembelajaran
dengan baik,
melaksanakan pembelajaran dengan baik, memberikan evaluasi sampai dengan mampu
mengembangkan peserta
didik atau
mahasiswanya. Kompetensi
kepribadian dosen terlihat dengan kepribadian dosen mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, bisa menjadi teladan bagi mahasiswa dan
memiliki akhlak yang mulia. Kompetensi sosial seorang dosen terlihat dari kemampuannya berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
dengan mahasiswa, dengan dosen lainnya, dengan orang tua mahasiswa dan juga kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
dengan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional seorang dosen tampak pada penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
sehingga memungkinkan seorang dosen membimbing mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Mahasiswa yang
mempunyai prestasi
baik sebagian
besar memandang positif kompetensi dosen. Mahasiswa merasakan hasil yang
positif ketika dibimbing oleh dosen, mereka melihat dosen mampu memberikan
pembelajaran yang
baik, mulai
dari perencanaan
pembelajaran sampai dengan memberikan evaluasi pembelajaran. Selain itu hubungan yang baik diantara dosen dengan mahasiswa, dosen yang
satu dengan dosen lainnya, dosen dengan orang tua mahasiswa dan juga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar membuat mahasiswa
memandang positif kompetensi dosen. Sedangkan mahasiswa yang memiliki prestasi buruk memandang bahwa kompetensi yang dimiliki
dosen belum baik atau memandang negatif kompetensi dosen. Mahasiswa belum merasakan hasil yang maksimal dari kompetensi yang
dimiliki dosen sehingga mereka belum bisa mendapatkan prestasi yang baik dari dosen yang membimbingnya. Selain itu hubungan dosen
dengan mahasiswa, hubungan dosen dengan dosen lain, hubungan dosen dengan masyarakat dan orang tua mahasiswa dianggap belum baik oleh
mahasiswa yang memiliki prestasi buruk, sehingga mahasiswa yang memiliki prestasi buruk memandang negatif kompetensi dosen.
2. Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Ditinjau Dari Status
Sosial Ekonomi Keluarga a. Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau
dari jenis pekerjaan orang tua mahasiswa. Berdasarkan deskripsi data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang jenis pekerjaan orang tua mahasiswa diperoleh hasil sebagai berikut: mahasiswa yang memiliki orang tua dengan jenis pekerjaan
guru sebanyak 140 mahasiswa dan mahasiswa yang memiliki orang tua dengan jenis pekerjaan non-guru sebanyak 76 mahasiswa.
Deskripsi data tentang persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga pada kelompok
jenis pekerjaan orang tua mahasiswa diperoleh hasil sebagai berikut: 1 Jenis pekerjaan Guru, 10,00 terkategorikan sangat positif,
40,00 terkategorikan positif, 42,14 terkategorikan cukup positif dan 7,86 terkategorikan negatif; 2 Jenis pekerjaan Non-Guru,
11,84 terkategorikan sangat positif, 38,16 terkategorikan positif, 36,84 terkategorikan cukup positif, dan 13,16 terkategorikan
negatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau mahasiswa yang memiliki orang tua dengan jenis pekerjaan guru
mempunyai persepsi cukup positif mengenai kompetensi dosen. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki orang tua
dengan jenis pekerjaan guru yang mempunyai persepsi cukup positif menganggap bahwa kompetensi dosen menyangkut kompetensi yang
harus dimiliki seorang dosen yaitu kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional sudah baik.
Hasil deskripsi data tentang status sosial ekonomi keluarga mahasiswa pada kelompok jenis pekerjaan orang tua, sebagian besar
orang tua mahasiswa memiliki jenis pekerjaan guru. Hal tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan bahwa dari jenis pekerjaan yang dimiliki orang tua mahasiswa akan mempengaruhi cara pandang mereka terhadap
kompetensi dosen. Hasil
deskripsi tentang
persepsi mahasiswa
mengenai kompetensi dosen secara umum terkategorikan cukup positif. Hal
tersebut tampak dari hasil prestasi belajar yang diraih mahasiswa, baik mahasiswa yang prestasinya tinggi maupun yang prestasinya
rendah tetap menganggap bahwa seorang dosen telah mampu menerapkan semua kompetensi
yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik dosen terlihat dari kemampuan dosen memahami peserta
didik, merancang
pembelajaran dengan
baik, melaksanakan
pembelajaran dengan baik, memberikan evaluasi sampai dengan mampu
mengembangkan peserta
didik atau
mahasiswanya. Kompetensi kepribadian dosen terlihat dengan kepribadian dosen
mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, bisa menjadi teladan bagi mahasiswa dan memiliki akhlak yang mulia. Kompetensi sosial
seorang dosen terlihat dari kemampuannya berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan mahasiswa, dengan dosen lainnya,
dengan orang tua mahasiswa dan juga kemampuan berkomunikasi dan
berinteraksi secara
efektif dengan
masyarakat sekitar.
Kompetensi profesional seorang dosen tampak pada penguasaan materi
pembelajaran secara
luas dan
mendalam sehingga
memungkinkan seorang dosen membimbing mahasiswa untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Mahasiswa yang memiliki orang tua dengan jenis pekerjaan
non-guru memandang positif mengenai kompetensi dosen. Hal itu disebabkan oleh keinginan mahasiswa untuk mendapatkan hasil yang
maksimal selama kuliah dengan dukungan dan bimbingan dari dosen yang memiliki kompetensi baik. Pada mahasiswa yang memiliki
orang tua
dengan jenis
pekerjaan guru
menganggap bahwa
kompetensi dosen biasa saja, hal ini dimungkinkan karena mereka sendiri memiliki orang tua dengan pekerjaan guru atau pengajar dan
menganggap bahwa kompetensi yang dimiliki dosen belum terlalu baik.
b. Tingkat Pendidikan Orang Tua Mahasiswa Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua mahasiswa. Berdasarkan deskripsi
data tentang tingkat pendidikan orang tua mahasiswa diperoleh hasil sebagai berikut: mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat
pendidikan tinggi sebanyak 138 mahasiswa dan mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 78
mahasiswa. Deskripsi data tentang persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga pada
kelompok tingkat pendidikan orang tua mahasiswa diperoleh hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai berikut: 1 Pendidikan Tinggi D1 ke atas, 10,14 terkategorikan sangat positif, 43,49 terkategorikan positif, 36,23
terkategorikan cukup positif, dan 10,14 terkategorikan negatif; 2 Pendidikan Rendah s.d SMA atau sederajat, 11,54 terkategorikan
sangat positif, 32,05 terkategorikan positif, 47,44 terkategorikan cukup positif, dan 8,97 terkategorikan negatif. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi mempunyai
persepsi positif
mengenai kompetensi
dosen. Hal
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki orang tua dengan
tingkat pendidikan
tinggi yang
mempunyai persepsi
positif menganggap bahwa kompetensi dosen menyangkut kompetensi yang
harus dimiliki seorang dosen yaitu kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional sudah baik.
Hasil deskripsi data tentang status sosial ekonomi keluarga mahasiswa pada kelompok tingkat pendidikan orang tua mahasiswa,
sebagian besar orang tua mahasiswa memiliki tingkat pendidikan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari tingkat pendidikan yang
dimiliki orang tua mahasiswa akan mempengaruhi cara pandang mahasiswa terhadap kompetensi dosen.
Hasil deskripsi
tentang persepsi
mahasiswa mengenai
kompetensi dosen secara umum terkategorikan cukup positif. Hal tersebut tampak dari hasil prestasi belajar yang diraih mahasiswa,
baik mahasiswa yang prestasinya tinggi maupun yang prestasinya rendah tetap menganggap bahwa seorang dosen telah mampu
menerapkan semua kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi
pedagogik dosen terlihat dari kemampuan dosen memahami peserta didik,
merancang pembelajaran
dengan baik,
melaksanakan pembelajaran dengan baik, memberikan evaluasi sampai dengan
mampu mengembangkan
peserta didik
atau mahasiswanya.
Kompetensi kepribadian dosen terlihat dengan kepribadian dosen mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, bisa menjadi teladan bagi
mahasiswa dan memiliki akhlak yang mulia. Kompetensi sosial seorang dosen terlihat dari kemampuannya berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dengan mahasiswa, dengan dosen lainnya, dengan orang tua mahasiswa dan juga kemampuan berkomunikasi
dan berinteraksi
secara efektif
dengan masyarakat
sekitar. Kompetensi profesional seorang dosen tampak pada penguasaan
materi pembelajaran
secara luas
dan mendalam
sehingga memungkinkan
seorang dosen membimbing mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan rendah memandang positif mengenai kompetensi dosen. Hal itu
disebabkan oleh keinginan mahasiswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal selama kuliah dengan dukungan dan bimbingan dari dosen
yang memiliki kompetensi baik dengan latar belakang keluarga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka yang biasa saja yaitu dengan tingkat pendidikan orang tua mereka yang relatif rendah. Pada mahasiswa yang memiliki orang tua
dengan tingkat pendidikan tinggi menganggap bahwa kompetensi dosen masih biasa saja, hal ini dimungkinkan karena mereka sendiri
memiliki orang
tua yang
tingkat pendidikannya
tinggi dan
menganggap bahwa kompetensi dosen belum terlalu baik. c. Tingkat Penghasilan Orang Tua Mahasiswa
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada perbedaan persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari tingkat
penghasilan orang tua mahasiswa. Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat penghasilan orang tua mahasiswa diperoleh hasil sebagai
berikut: mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat penghasilan tinggi sebanyak 134 mahasiswa dan mahasiswa yang
memiliki orang tua dengan tingkat penghasilan rendah sebanyak 82 mahasiswa. Deskripsi data tentang persepsi mahasiswa mengenai
kompetensi dosen ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga pada kelompok tingkat penghasilan orang tua diperoleh hasil sebagai
berikut: 1 Penghasilan Tinggi, 10,45 terkategorikan sangat positif, 40,30 terkategorikan positif, 38,06 terkategorikan cukup positif,
dan 11,19 terkategorikan negatif; 2 Penghasilan Rendah, 9 mahasiswa 10,98 terkategorikan sangat positif, 31 mahasiswa
37,80 terkategorikan
positif, 36
mahasiswa 43,90
terkategorikan cukup positif, dan 6 mahasiswa 7,32 terkategorikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
negatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat penghasilan
tinggi mempunyai persepsi positif mengenai kompetensi dosen. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki orang tua
dengan tingkat penghasilan tinggi yang mempunyai persepsi positif menganggap bahwa kompetensi dosen menyangkut kompetensi yang
harus dimiliki seorang dosen yaitu kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional sudah baik.
Hasil deskripsi data tentang status sosial ekonomi keluarga mahasiswa pada kelompok tingkat pendidikan orang tua mahasiswa,
sebagian besar orang tua mahasiswa memiliki tingkat pendidikan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari tingkat pendidikan yang
dimiliki orang tua mahasiswa akan mempengaruhi cara pandang mahasiswa terhadap kompetensi dosen.
Hasil deskripsi
tentang persepsi
mahasiswa mengenai
kompetensi dosen secara umum terkategorikan cukup positif. Hal tersebut tampak dari hasil prestasi belajar yang diraih mahasiswa,
baik mahasiswa yang prestasinya tinggi maupun yang prestasinya rendah tetap menganggap bahwa seorang dosen telah mampu
menerapkan semua kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi
pedagogik dosen terlihat dari kemampuan dosen memahami peserta didik,
merancang pembelajaran
dengan baik,
melaksanakan pembelajaran dengan baik, memberikan evaluasi sampai dengan
mampu mengembangkan
peserta didik
atau mahasiswanya.
Kompetensi kepribadian dosen terlihat dengan kepribadian dosen mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, bisa menjadi teladan bagi
mahasiswa dan memiliki akhlak yang mulia. Kompetensi sosial seorang dosen terlihat dari kemampuannya berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dengan mahasiswa, dengan dosen lainnya, dengan orang tua mahasiswa dan juga kemampuan berkomunikasi
dan berinteraksi
secara efektif
dengan masyarakat
sekitar. Kompetensi profesional seorang dosen tampak pada penguasaan
materi pembelajaran
secara luas
dan mendalam
sehingga memungkinkan
seorang dosen membimbing mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Mahasiswa yang
memiliki orang
tua dengan
tingkat penghasilan rendah memandang positif mengenai kompetensi dosen.
Hal itu disebabkan oleh keinginan mahasiswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal selama kuliah dengan dukungan dan bimbingan
dari dosen yang memiliki kompetensi baik dan harus sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan selama kuliah. Pada mahasiswa yang
memiliki orang tua dengan tingkat penghasilan tinggi menganggap bahwa kompetensi dosen biasa saja, hal ini dimungkinkan karena
mereka sendiri memiliki orang tua dengan tingkat penghasilan yang tinggi dan tidak terlalu memikirkan kompetensi yang dimiliki oleh
dosen itu sudah baik atau belum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,