Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang memiliki kaitan ke depan forward linkage dan kaitan ke belakang backward linkage. Forward linkage ini berarti bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa- bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage ini berarti bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan pendidik yang bermutu, yakni pendidik yang profesional, sejahtera dan bermartabat http:sertifikasiguru.orgindex.php. 2007. Kegiatan pendidikan di perguruan tinggi, pada dasarnya selalu terkait dua belah pihak yang terlibat didalamnya yaitu pendidik dosen dan peserta didik mahasiswa. Keterlibatan dua belah pihak tersebut merupakan keterlibatan hubungan antar manusia human interaction. Hubungan itu akan serasi jika jelas kedudukan masing-masing pihak secara profesional, yaitu hadir sebagai subjek yang memiliki hak dan kewajiban. Dalam proses belajar- mengajar didalamnya terlibat empat pihak, yaitu: i pihak yang berusaha belajar-mengajar, ii pihak yang berusaha belajar, iii pihak yang merupakan sumber pelajaran, dan iv pihak yang berkepentingan atas hasil proses belajar-mengajar http:www.kesadaranlink.blogspot.com200707quality- assurance-dalam-pembelajaran.html Dalam proses belajar-mengajar, dosen memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Peran dosen di dalam proses belajar mengajar yakni memberikan pengetahuan cognitive, sikap dan nilai affektif dan keterampilan psikomotor kepada mahasiswa. Dengan kata lain, tugas dan peran dosen yang utama terletak di bidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang dosen dituntut untuk dapat mengelola kelas, penggunaan metode mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik dosen dalam mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan kuliah dengan baik, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyimak mata kuliah dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Seorang dosen bukan hanya bertanggung jawab mentransferkan pengetahuannya saja kepada mahasiswa, namun harus dapat membentuk pribadi mahasiswanya memiliki akhlak yang mulia. Namun demikian, tugas penting dosen adalah membantu mahasiswa menguasai keilmuan yang memadahi dengan mengembangkan konsep integrasi-interkoneksitas yang menjadi paradigma pendidikan. Untuk dapat mewujudkan perannya tersebut, seorang dosen harus memiliki kompetensi yang baik yang dapat diamati oleh mahasiswa maupun pihak lain yang berkepentingan Fahruddin: http:fahruddin.blogspot.com. 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen http:www.depdiknas.go.idRPPmodules.php. 2007, yang dimaksud dengan kompetensi dosen yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesional. Kompetensi dosen yang dimaksud bersifat holistik yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dosen pada pendidikan vokasi atau pendidikan profesi, selain memenuhi kompetensi juga harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang menjadi tugas pokoknya. Di kalangan mahasiswa juga sering terdengar isu keluhan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, seperti penuturan beberapa mahasiswa di Prodi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma. Dari beberapa mahasiswa menyatakan bahwa persepsi mereka terhadap kompetensi mengajar dosen misalnya; mahasiswa merasa motode mengajar yang digunakan tidak relevan, tidak menarik, dosen tidak profesional, tidak disiplin, hubungan dengan mahasiswa kurang harmonis, tidak adil dalam penilaian, kaku, otoriter dan lain sebagainya. Setiap mahasiswa tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik dari status sosial ekonomi orang tua dalam masyarakat, kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan studi lama studi, dan hasil prestasi belajar yang diraih. Perbedaan karakteristik ini juga yang membuat cara pandang setiap mahasiswa mengenai kompetensi dosen berbeda. Mahasiswa satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan mahasiswa lainnya akan merasakan hal yang berbeda-beda jika melihat cara dosen mengajar, memberikan penilaian, atau sikap dosen terhadap mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki prestasi yang baik, persepsi terhadap kompetensi dosen diduga lebih positif dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki prestasi belajar buruk. Mahasiswa yang memiliki prestasi baik memandang dosen yang membimbingnya memiliki kompetensi yang baik, karena mahasiswa bisa membedakan dengan tepat dosen yang kompeten dan tidak. Prestasi bagus yang diperoleh mahasiswa berasal dari bimbingan dosen yang profesional, metode mengajar dosen yang menarik dan relevan, penilaian yang diberikan kepada mahasiswa juga obyektif, serta banyak hal lain yang menunjukkan bahwa dosen tersebut memiliki kompetensi yang baik, sedangkan mahasiswa yang memiliki prestasi buruk memandang dosen sebaliknya. Pada mahasiwa yang berasal dari keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah dalam masyarakat, persepsi terhadap kompetensi dosen diduga lebih positif dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari keluarga atau orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi. Mahasiswa yang berasal dari keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah memandang bahwa biaya mahal yang telah dikeluarkan untuk kuliah harus sesuai dengan hasil yang diperoleh selama kuliah. Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas dan kompetensi dosen yang membimbingnya harus bagus sehingga nantinya akan bisa meningkatkan prestasi belajarnya, sarana yang memadai, dan lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagainya, sedangkan pada mahasiswa yang memiliki orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi berpendapat sebaliknya. Melihat kondisi tersebut di atas dan memperhatikan bahwa kompetensi dosen berpengaruh kepada kualitas pembelajaran, maka penelitian ini mencoba untuk melakukan kegiatan yang dapat mengidentifikasi dan menganalisis tentang “Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Ditinjau dari Prestasi Belajar, dan Status Sosial Ekonomi Keluarga”, studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

B. Batasan masalah

Dokumen yang terkait

MOTIVASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN Motivasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Dan Fasilitas Belajar Pada Mahasiswa Pendidi

0 3 17

MOTIVASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN Motivasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Dan Fasilitas Belajar Pada Mahasiswa Pendidi

0 3 15

MINAT BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN Minat Belajar Dasar Akuntansi Keuangan I Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Dan Pola Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pend

0 3 11

MINAT BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN Minat Belajar Dasar Akuntansi Keuangan I Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen Dan Pola Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pend

0 2 18

PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FKIP UM

0 2 19

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

Hubungan antara motivasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2009.

0 0 125

Persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial, ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi T.A. 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 111

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari prestasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga : studi kasus pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 128