Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

63 menunjukkan bahwa variabel tingkat penyesuaian diri berpengaruh memperkuat terhadap prestasi belajar mahasiswa, karena nilai signifikansi koefisien regresi dari variabel tingkat penyesuaian diri X 2 terhadap prestasi belajar mahasiswa Y menunjukkan nilai lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,000 α = 0,05 Lampiran 8, halaman 103, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh tingkat penyesuaian diri terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis II yang menyatakan bahwa ada pengaruh tingkat penyesuaian diri X 2 terhadap prestasi belajar mahasiswa Y diterima.

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

Nilai koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa sebesar 0,687. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif tidak ada tanda negatif pada angka 0,687, yang berarti semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Sebaliknya, apabila semakin rendah motivasi belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini didukung oleh hasil 64 pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas ρ = 0,000 lebih besar dari nilai alpha α = 0,05. Deskripsi mengenai prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki prestasi belajar yang terkategorikan sedang. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean motivasi belajar = 31,18, median motivasi belajar = 30,00, modus prestasi belajar = 27, dan standar deviasi prestasi belajar = 7,877. Prestasi belajar mahasiswa tampak dalam nilai indeks prestasi mahasiswa yang diperoleh. Secara khusus, motivasi belajar mahasiswa ini akan tampak dalam dorongan untuk mencapai tujuan, memiliki keyakinan diri, mendapat nilai yang bagus, kesempatan mengembangkan diri, pengakuan prestasi, keamanan belajar, belajar di lingkungan belajar yang baik, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, mendapat penghargaan atas prestasi belajar, dan berperilaku disiplin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah signifikan. Artinya, data penelitian mendukung diterimanya hipotesis pertama H 1 . Hal ini sejalan dengan dugaan awal dari penelitian yang menduga bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat terjadi karena mahasiswa telah memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga sekalipun banyak kegiatan dan gangguan belajar, tidak akan berpengaruh terhadap motivasi belajar mereka. Dengan kata lain, mahasiswa akan tetap melakukan 65 usaha yang sungguh-sungguh, tanpa dipaksa, dan sekuat tenaga melaksanakan tugasnya guna mencapai tujuan pembelajaran perkuliahan.

2. Pengaruh tingkat penyesuaian diri terhadap prestasi belajar mahasiswa

Nilai koefisien korelasi antara tingkat penyeusian diri dengan prestasi belajar mahasiswa sebesar 0,421. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif tidak ada tanda negatif pada angka 0,421, yang berarti semakin tinggi tingkat penyesuaian diri seorang mahasiswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Sebaliknya, apabila semakin rendah tingkat penyesuaian diri mahasiswa, maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa tingkat penyesuaian diri berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas ρ = 0,000 lebih rendah dari nilai alpha α = 0,05. Deskripsi mengenai tingkat penyesuaian diri menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki penyesuaian diri yang terkategorikan sedang. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean tingkat penyesuaian diri = 21,68, median tingkat penyesuaian diri = 21,00, modus tingkat penyesuaian diri = 16, dan standar deviasi tingkat penyesuaian diri = 5,769. Tingkat penyesuaian diri mahasiswa tampak dalam usaha yang sungguh-sungguh, tanpa dipaksa, dan sekuat tenaga melaksanakan tugasnya sebagai mahasiswa dalam mencapai cita-citanya dalam tujuan pembelajaran perkuliahan. Secara khusus, tingkat penyesuaian diri ini akan tampak dalam 66 dorongan untuk mencapai tujuan, memiliki kepercayaan diri, mendapat apresiasi yang layak, kesempatan mengembangkan diri, pengakuan atas dirinya sendiri, kenyamanan berinteraksi, bergaul di lingkungan belajar yang baik, bertanggung jawabperasaan ikut serta, dan berperilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat penyesuaian diri terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah signifikan. Artinya, data penelitian mendukung diterimanya hipotesis kedua H 2 . Hal ini sejalan dengan dugaan awal dari penelitian yang menduga bahwa tingkat penyesuaian diri berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat terjadi karena mahasiswa telah memiliki tingkat penyesuaian yang lumayan bagus sedang, sehingga sekalipun daerah dan budaya yang berbeda antara Papua dan Jawa tidak akan berpengaruh terhadap tingkat penyesuaian diri mereka. Dengan kata lain, mahasiswa akan tetap melakukan usaha yang sungguh-sungguh, tanpa dipaksa, menyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya baik di pemondokan koskontrakanasrama, melaksanakan tugas kemahasiswaan dan lingkungan sekitar pemondokan guna mencapai tujuan pembelajaran perkuliahan, sekalipun sangat berbedanya daerah dan budaya orang Papua dan orang Jawa.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang menunjukkan angka-angka yang menguatkan pernyataan di atas. Diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa, dan koefisien regresi menunjukkan nilai sebesar 0,027. 2. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tingkat penyesuaian diri berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang menunjukkan angka-angka yang menguatkan pernyataan di atas. Diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penyesuaian diri berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi mengajar guru, dan koefisien regresi menunjukkan nilai sebesar 0,022. 67

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 50 55

hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

7 23 89

Pengaruh motivasi akademik, gaya belajar dan penyesuaian diri di perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa Tahun pertama

16 97 164

Motivasi Belajar, Penyesuaian Diri, Kepuasan Mahasiswa dan Prestasi Akademik Mahasiswa Penerima Beasiswa di Universitas X

0 3 10

Hubungan Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa COVER

0 1 32

Hubungan motivasi belajar, latar belakang pendidikan dan asal daerah dengan prestasi belajar mahasiswa COVER

1 3 15

Pengaruh dukungan sosial keluarga dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa cover

0 0 12

Pengaruh motivasi, minat dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo suliso

1 5 143

Kata Kunci: Disiplin Diri, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Pendahuluan - View of PENGARUH DISIPLIN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI MARITIM CIREBON

0 0 12

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN TINGKAT PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Studi Kasus Mahasiswa Papua di Daerah Istimewa Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendid

0 0 126