51
orang tua sebanyak 8 orang 8,2 dan lain-lain sebanyak 2 orang 2,1. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bertempat tinggal di asrama dan kos-kosan.
d. Asal Daerah dari Papua Tabel 4.5
Deskripsi Asal Daerah dari Papua No.
Asal Daerah Frekuensi
Frekuensi Relatif
1. Wamena 12
12,4 2. Jayapura
8 8,2
3. Biak 8
8,2 4. Serui
9 9,3
5. Nabire 14
14,4 6. Paniai
5 5,2
7. Manokwari 8
8,2 8. Sorong
11 11,3
9. Fak-fak 11
11,3 10. Merauke
11 11,3
Total 97
100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang berasal dari Wamena sebanyak 12 orang 12,4, Jayapura sebanyak
8 orang 8,2, Biak sebanyak 8 orang 8,2, Serui sebanyak 9 orang 9,3, Nabire sebanyak 14 orang 14,4, Paniai sebanyak 5 orang
5,2, Manokwari sebanyak 8 orang 8,2, Sorong sebanyak 11 orang 11,3, Fak-fak sebanyak 11 orang 11,3, dan Merauke sebanyak 11
52
orang 11,3. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berasal dari Nabire.
e. Indeks Prestasi Kumulatif IPK Tabel 4.6
Deskripsi Indeks Prestasi Kumulatif IPK No.
IPK Frekuensi
Frekuensi Relatif
1. 0,00 – 0,50
0,0 2.
0,51 – 1,00 0,0
3. 1,01 – 1,50
0,0 4.
1,51 – 2,00 3
3,1 5.
2,01 – 2,50 55
56,7 6.
2,51 – 3,00 33
34,0 7.
3,01 – 3,50 6
6,2 8.
3,51 – 4,00
Total 97
100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki IPK antara 0,00 sampai dengan 1,50 adalah tidak ada
0,0, mahasiswa yang memiliki IPK 1,51 – 2,00 sebanyak 3 orang 3,1, mahasiswa yang memiliki IPK 2,01 – 2,50 sebanyak 55 orang
56,7, mahasiswa yang memiliki IPK 2,51 – 3,00 sebanyak 33 orang 34,0, mahasiswa yang memiliki IPK 3,01 – 3,50 sebanyak 6 orang
6,2, dan mahasiswa yang memiliki IPK 3,51 – 4,00 tidak ada 0,0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki IPK antara 2,01 sampai dengan 2,50.
53
2. Deskripsi Data a. Motivasi Belajar
Berdasarkan data tentang motivasi belajar yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 15 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk
motivasi belajar adalah 45, dan skor data terendah untuk motivasi belajar adalah 17. Dari hasil perhitungan data tentang variabel motivasi belajar
dengan menggunakan SPSS for Windows versi 15 diperoleh nilai mean motivasi belajar = 31,18, median motivasi belajar = 30,00, modus
motivasi belajar = 27, dan standar deviasi motivasi mengajar = 7,577 Lampiran 5, halaman 96. Berikut ini disajikan tabel kategori dan
interpretasi variabel motivasi belajar mahasiswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160:
Tabel 4.7 Kategori dan Interpretasi Variabel Motivasi Belajar
No. Interval
Frek. Frek.
Relatif Interpretasi
1. ≤ 45
46 47,4
Sangat Rendah 2.
46 – 55 27
27,8 Rendah
3. 56 – 65
17 17,5
Sedang 4.
66 – 80 7
7,2 Tinggi
5. 81 – 100
Sangat Tinggi
Total 97
100
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa tidak ada mahasiswa atau 0 yang terkategorikan memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 7 orang
mahasiswa atau 7,2 yang terkategorikan memiliki motivasi belajar
54
tinggi, 17 orang mahasiswa atau 17,5 yang terkategorikan memiliki motivasi belajar sedang, 27 orang mahasiswa atau 27,8 yang
terkategorikan memiliki motivasi belajar rendah, dan 46 orang mahasiswa atau 47,4 yang terkategorikan memiliki motivasi belajar sangat rendah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi belajar yang terkategorikan sangat rendah. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi belajar = 31,18, median motivasi belajar = 30,00, modus motivasi belajar = 27, dan standar deviasi
motivasi belajar = 7,577.
b. Tingkat Penyesuaian Diri
Berdasarkan data tentang tingkat penyesuaian diri yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 15 diketahui bahwa skor data tertinggi
untuk tingkat penyesuaian diri adalah 32, dan skor data terendah untuk tingkat penyesuaian diri adalah 11. Dari hasil perhitungan data tentang
variabel tingkat penyesuaian diri dengan menggunakan SPSS for Windows versi 15 diperoleh nilai mean tingkat penyesuaian diri = 21,68, median
tingkat penyesuaian diri = 21,00, modus tingkat penyesuaian diri = 16, dan standar deviasi tingkat penyesuaian diri = 5,769 Lampiran 5, halaman
96. Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel tingkat penyesuaian diri mahasiswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995:157
– 160:
55
Tabel 4.8 Kategori dan Interpretasi Variabel Tingkat Penyesuaian Diri
No. Interval
Frek. Frek.
Relatif Interpretasi
1. ≤ 45
27 27,8
Sangat Rendah 2.
46 – 55 14
14,4 Rendah
3. 56 – 65
18 18,6
Sedang 4.
66 – 80 24
24,7 Tinggi
5. 81 - 100
14 14,4
Sangat Tinggi
Total 97
100
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 14 orang mahasiswa atau 14,4 yang terkategorikan memiliki tingkat penyesuaian diri sangat
tinggi, 24 orang mahasiswa atau 24,7 yang terkategorikan memiliki tingkat penyesuaian diri tinggi, 18 orang mahasiswa atau 18,6 yang
terkategorikan memiliki tingkat penyesuaian diri sedang, 14 orang mahasiswa atau 14,4 yang terkategorikan memiliki tingkat penyesuaian
diri rendah, dan 27 orang mahasiswa atau 27,8 yang terkategorikan memiliki tingkat penyesuaian sangat rendah. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat penyesuaian diri yang terkategorikan sangat rendah. Hal ini didukung oleh
hasil perhitungan mean tingkat penyesuaian diri = 21,68, median tingkat penyesuaian diri = 21,00, modus tingkat penyesuaian diri = 16, dan
standar deviasi tingkat penyesuaian diri = 5,769.
56
c. Prestasi Belajar