23
ada yang kurang pandai dalam penyesuaian diri. Hal ini ditegaskan oleh Soetoe 1982:62, bahwa:
Tidak ada anak yang dilahirkan dengan sifat pandai menyesuaikan diri atau tidak pandai menyesuaikan diri. Kemampuan seseorang
untuk dapat menyesuaikan diri secara fisik, mental dan emosional sering kali dipengaruhi, diarahkan oleh lingkungan tempat ia
merasakan dan mengalami perkembangan kemampuannya untuk menyesuaikan diri.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu kebutuhan agar seseorang dapat berhasil untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain dan terhadap kelompok serta lingkungan, sehingga mampu mengikuti tuntutan perubahan sosial di sekitarnya. Jadi,
penyesuaian diri mahasiswa terhadap lingkungan adalah kebutuhan mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, baik teman, tata nilai
budaya dan kehidupan kesehariannya.
C. Prestasi Belajar
Tingkat kemampuan siswa dalam proses belajar dapat diketahui dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan siswa,
yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik Sunaryo; 1993:10. Dalam
Kamus Besar
Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai suatu
hasil yang telah dicapai oleh siswa di dalam kegiatan belajar Poerwodarminto; 1983:360. Prestasi belajar selalu berhubungan erat dengan evaluasi atau
penilaian. Penilaian proses belajar adalah usaha guru untuk memberikan penilaian
24
terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan di dalam sebuah lembaga pendidikan Sudjana; 1990:3.
Menurut Winkel, evaluasi yang dilakukan oleh guru dapat diartikan sebagai penentu sampai seberapa jauh sesuatu itu menjadi berharga, bermutu,
atau bernilai Winkel; 1987:313. Sejalan dengan pengertian di atas, maka evaluasipenilaian berfungsi
sebagai: 1. Alat mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional. Dimana dengan
adanya fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.
2. Umpan balik feed back bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan dilakukan dalam hal tujuan instruksional, dimana di dalamnya meliputi
kegiatan belajar siswa, strategi belajar guru dan lain-lainnya. 3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.
Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang
dicapainya. Maka dengan kata lain, terdapat hubungan yang erat antara
evaluasipenilaian dan prestasi belalar. Karena dengan adanya evaluasipenilaian yang dilakukan maka dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan seseorang
atau mahasiswa dalam belajarnya.
25
D. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa dipengaruhi oleh motivasi mahasiswa dalam belajar. Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam diri
mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar. Selain sebagai daya penggerak motivasi juga berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat tingkah laku
mahasiswa. Motivasi yang mendorong mahasiswa untuk belajar terbagai menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Mahasiswa yang
belajar atas
kemauannya sendiri akan melakukan kegiatan secara sungguh-sungguh. Kegiatan belajar dalam hal ini meliputi belajar
di kampus, perpustakaan, koskontrakan. Mahasiswa dengan sukarela mau belajar untuk mencapai hasil belajar yang tinggi. Sedangkan mahasiswa yang belajar atas
dorongan dari luar diri mahasiswa tidak akan belajar sunguh-sunguh. Sebagai contoh mahasiswa belajar karena ada tugas dari dosen atau karena akan ada ujian.
Motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar yang baik, karena motivasi diperlukan untuk membangun dan
meningkatkan keinginan para mahasiswa untuk lebih tekun dalam belajar. Penyesuaian diri mahasiswa juga diperlukan dalam mengikuti proses
perkuliahan di tempat baru. Penyesuaian diri termasuk pada lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat belajar atau kuliah. Penyesuaian diri yang baik akan
membuat mahasiswa menjadi nyaman dalam belajar sedangkan penyesuaian diri yang kurang akan membuat mahasiswa tidak nyaman dalam berinteraksi dengan
26
siapapun di tempat baru, sehingga proses perkuliahan yang sedang dijalani akan terganggu dan hal ini berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar.
E. Hipotesis Penelitian