Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pembelajaran masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas III berkaitan dengan kedisiplinan saat pembelajaran mengatakan bahwa siswa kelas III di SD Kanisius Kintelan belum dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik. Pada saat pembelajaran sebanyak 65 siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan. Selain data observasi dan wawancara, peneliti juga membagikan kuesioner skala sikap untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami, menghayati dan melaksanakan kedisiplinan aturan-aturan yang ada di rumah, sekolah maupun masyarakat. Peneliti menuliskan hasil perhitungan kuesioner skala sikap pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Kognitif Kedisiplinan Kondisi Awal No No Aitem Kognitif Total Keterangan 7 15 17 18 19 20 1. 4 2 2 4 2 4 18 Rendah 2. 5 4 5 4 5 4 27 Sangat Tinggi 3. 5 4 4 4 5 4 26 Tinggi 4. 2 4 2 2 4 2 16 Sangat Rendah 5. 5 2 5 4 5 4 25 Tinggi 6. 5 4 4 4 2 5 24 Tinggi 7. 4 1 2 2 2 2 13 Sangat Rendah 8. 5 4 5 4 5 4 27 Sangat Tinggi 9. 4 5 2 4 2 2 19 Rendah 10. 4 2 4 2 1 2 15 Sangat Rendah 11. 1 5 5 5 5 2 23 Cukup 12. 4 2 5 2 5 4 22 Cukup 13. 4 4 2 4 4 2 20 Cukup 14. 4 5 2 2 2 4 19 Rendah 15 4 2 2 2 2 2 14 Sangat Rendah Jumlah aspek kognitif 308 Rata-rata 20,53 Nilai 80,24 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 8 Persentase 53,33 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 8 dari 15 siswa yang memiliki pemahaman tentang kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 20,53, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Cukup”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 53,53, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek kognitif pada kondisi awal ini mencapai 68,43 termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin”. Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Afektif Kedisiplinan Kondisi Awal No No Aitem Afektif Total Ket 3 5 6 12 14 1. 1 1 2 4 5 13 Sangat Rendah 2. 4 4 4 4 5 21 Tinggi 3. 4 4 4 4 5 21 Tinggi 4. 4 4 5 5 5 23 Sangat Tinggi 5. 4 2 1 4 2 13 Sangat Rendah 6. 5 4 5 4 4 22 Tinggi 7. 5 4 5 5 5 22 Tinggi 8. 4 4 5 4 4 21 Tinggi 9. 4 1 2 2 2 11 Sangat Rendah 10. 4 4 5 4 4 21 Tinggi 11. 2 2 2 4 4 14 Rendah 12. 4 4 2 2 2 14 Rendah 13. 4 2 2 4 2 14 Rendah 14. 2 2 4 4 2 14 Rendah 15. 2 2 4 2 4 14 Rendah Jumlah aspek Afektif 258 Rata-rata 17,2 Nilai 68,8 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 7 Persentase 46,67 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 7 dari 40 siswa yang memiliki pemahaman tentang kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 17,2, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek Afektif termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 46,67, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek afektif pada kondisi awal ini mencapai 68,8 termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin”. Tabel 4.3 Hasil Skala Konatif Kedisiplinan Kondisi Awal No No Aitem Konatif Total Keterangan 1 2 4 8 9 10 11 13 16 1. 5 2 5 5 2 5 4 5 4 37 Tinggi 2. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37 Tinggi 3. 5 5 4 5 5 4 5 5 2 40 Tinggi 4. 5 5 5 4 4 5 5 5 5 43 Sangat Tinggi 5. 4 2 4 4 2 4 5 2 4 31 Cukup 6. 2 4 5 2 4 2 4 4 4 31 Cukup 7. 2 4 5 4 5 4 5 2 2 33 Cukup 8. 2 4 5 4 4 4 2 2 2 29 Rendah 9. 2 4 2 4 4 2 4 4 2 28 Rendah 10 4 2 4 4 5 4 4 4 4 37 Tinggi 11. 4 2 2 2 4 4 2 4 4 28 Rendah 12. 2 5 2 4 2 4 2 2 4 27 Rendah 13. 4 2 2 2 2 2 2 4 4 24 Sangat Rendah 14. 4 4 2 2 2 2 2 5 2 25 Rendah 15. 2 4 2 2 2 4 4 2 2 24 Sangat Rendah Jumlah aspek konatif 474 Rata-rata 31,6 Nilai 70,22 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 8 Persentase 53,33 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 8 dari 15 siswa yang memiliki pemahaman tentang kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 31,6, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek konatif termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 53,33, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek konatif pada kondisi awal ini mencapai 70,22 termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin”. Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Kondisi Awal No Kondisi Awal Jumlah Kriteria Kognitif Afektif Konatif 1. 18 13 37 68 Cukup 2. 27 21 37 85 Tinggi 3. 26 21 40 87 Tinggi 4. 16 23 43 82 Tinggi 5. 25 13 31 69 Cukup 6. 24 22 31 77 Cukup 7. 13 22 33 68 Cukup 8. 27 21 29 77 Cukup 9. 19 11 28 58 Rendah 10. 15 21 37 73 Cukup 11. 23 14 28 65 Cukup 12. 22 14 27 63 Cukup 13. 20 14 24 58 Rendah 14. 19 14 25 58 Rendah 15. 14 14 24 52 Rendah Jumlah keseluruhan kondisi awal 1.040 Rata-rata 69,33 Nilai 69,33 Jumlah siswa yang memenuhi nilai minimal cukup 11 Persentase 73,33 Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa 11 dari 15 siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 69,33 apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria yaitu “Cukup Disiplin”. Selain itu peneliti juga menghitung persentase pada siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan sebesar 73,33 sedangkan untuk nilai siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan adalah 69,33 apabila dilihat pada tabel kriteria yaitu “Cukup Disiplin”.

4.1.2 Siklus 1

Pada siklus 1 peniliti melakukan 4 tahap yaitu: 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti meminta ijin untuk melakasanakan penelitian di SD Kanisius Kintelan, permintaan ijin tersebut peneliti lakukan pada 21 Agustus 2015. Setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah, selanjutnya peneliti menemui guru kelas III dan II untuk meminta izin observasi di kelas tersebut. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kelas III, peneliti menemukan masalah yang perlu diatasi dalam proses belajar di kelas terutama mengenai sikap dari hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas III. Peneliti menemukan masalah yang perlu diatasi dalam proses belajar di kelas terutama mengenai pembelajaran yang kurang menanamkan nilai kedisiplinan di kelas, yaitu masih suka datang terlambat, saat pelajaran masih suka mengobrol dengan teman sebangkunya. Jika siswa diberikan tugas belum bisa mengumpulkan tepat waktu. Berdasarkan masalah yang sudah peneliti temukan kemudian peneliti berdiskusi dengan guru kelas bagaimana sebaiknya meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Setelah peneliti melakukan diskusi dengan guru dan dosen, peneliti ingin mengatasi masalah kurangnya sikap kedisiplinan siswa di kelas III dengan menerapkan model paradigma pedagogi reflektif yang baik dengan kelengkapan instrument pembelajaran dan melalui tahap konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Kelas III dipilih atas dasar materi pelajaran tentang kedisiplinan terdapat di kelas III dan dianggap dini menerapkan kedisplinan pada anak akan dampak yang baik untuk bekal anak menuju ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahap perencanaan peneliti berdiskusi dengan guru kelas III untuk menentukan materi yang diajarkan yaitu mengenal nilai kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memahami materi pembelajaran yang akan diajarkan peneliti mempersiapkan instrument pembelajaran berupa: Silabus, RPP, LKS dan media pembelajaran. Peneliti membuat silabus dan RPP berdasarkan format yang digunakan di SD Kanisius Kintelan dan pembuatan media pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran yang sudah ditentukan. Media pembelajaran yang digunakan berupa slide, gambar-gambar sikap kedisiplinan. 4.1.1.2 Tindakan Pelaksanaan tahap pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali petemuan dilaksanakan selama 2 jam pertemuan2 JP 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 September 2015 dengan pokok bahasan mengenal aturan-aturan yang berlaku di masyarakat sekitar. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin 21 September 2015 dengan pokok bahasan menyebutkan contoh-contoh aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. 4.1.1.3 Pengamatan Pada tahap pengamatan peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama siswa belum terlihat aktif dan termotivasi. Siswa masih terlihat malas-malasan untuk mengikuti pelajaran yang saya ajarkan. Pada saat saya mengajar dan dibagi menjadi 3 kelompok besar terlihat beberapa anak-anak sibuk sendiri. Aktivitas di kelas diawali dengan bernyanyi kemudian pada kegiatan inti siswa menempelkan puzzle gambar yang berkaitan dengan sikap disiplin sehari-hari. Pada saat diberikan pertanyaan siswa terlihat hanya beberapa saja yang mau menjawab karena sibuk dengan menyusun puzzle. Kemudian setelah siswa selesai menyusun puzzle setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Semua anggota kelompok mengemukakan pendapatnya tentang gambar susunan puzzle di depan kelas. Pada pertemuan kedua dimulai dengan tepuk kanisius dan tepuk-tepukan yang lain. Kegiatan inti yang siswa lakukan adalah mengelompokkan gambar terkait dengan sikap kedisiplinan. Siswa mengerjakan secara bekerlompok yang terdiri dari 3 kelompok besar, Para siswa mengerjakan di luar kelas karena sangat efektif sekali jika di terapkan pada anak kelas III SD Kanisius Kintelan. Setelah siswa selesai mengelompokkan gambar-gambar terkait dengan kedisilplinan selanjutnya siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Dari pengamatan yang berlangsung di kelas peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan proses mengajar di kelas III sudah berlangsung sesuai dengan RPP yang dibuat oleh peneliti meskipun masih banyak kekurangan. Pada tahap akhir siklus I peneliti mendapatkan data berupa hasil skala sikap yang telah disebarkan pada siswa kelas III setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus I. Adapun hasil skala sikap yang telah disebarkan pada siswa kelas III dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Kognitif Siklus 1 No No. Aitem kognitif Jumlah Ket 7 15 17 18 19 20 1. 2 2 4 4 2 4 18 Rendah 2. 4 2 4 4 2 2 18 Rendah 3. 2 2 2 4 5 4 19 Rendah 4. 2 2 2 5 2 2 15 Sangat Rendah 5. 2 4 2 2 2 5 17 Rendah 6. 4 4 4 5 4 5 26 Tinggi 7. 2 2 2 4 5 5 20 Cukup 8. 4 5 5 4 2 4 24 Tinggi 9. 2 5 2 2 5 5 21 Cukup 10. 5 5 2 2 2 5 21 Cukup 11. 2 4 5 2 4 5 22 Cukup 12. 5 4 4 4 2 2 21 Cukup 13. 2 4 4 2 4 4 20 Cukup 14. 4 4 4 4 5 4 25 Tinggi 15. 4 2 4 4 4 5 23 Cukup Jumlah aspek kognitif 310 Rata-rata 20,67 Nilai 68,9 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 10 Persentase 66,67 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 10 dari 15 siswa yang memiliki pemahaman tentang kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 20,67, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Cukup”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 66,67, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek kognitif pada siklus 1 ini mencapai 68,9 termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin”. Tabel 4.6 Hasil Skala Sikap Afektif Siklus 1 No Responden No. Aitem Afektif Jumlah Ket 3 5 6 12 14 1. 4 2 2 4 2 14 Rendah 2. 2 2 4 4 2 14 Rendah 3. 5 4 5 4 4 22 Tinggi 4. 4 4 5 5 5 23 Sangat Tinggi 5. 2 2 4 2 4 14 Rendah 6. 5 5 5 5 4 24 Sangat Tingii 7. 5 4 4 5 5 23 Sangat Tinggi 8. 5 4 5 5 5 24 Sangat Tinggi 9. 4 5 4 5 5 23 Sangat Tinggi 10. 5 5 5 4 5 24 Sangat Tinggi 11. 5 5 4 5 5 24 Sangat Tinggi 12. 4 4 4 5 5 22 Tinggi 13. 5 5 5 5 4 24 Sangat Tinggi 14. 2 2 2 2 5 13 Sangat Rendah 15. 5 2 2 2 2 13 Sangat Rendah Jumlah aspek Afektif 301 Rata-rata 20,06 Nilai 80,24 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 10 Persentase 66,67 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 10 dari 15 siswa yang memiliki penghayatan tentang kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 20,06 apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek afektif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 66,67, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek kognitif pada siklus 1 ini mencapa i 80,24 termasuk dalam kriteria “Disiplin”. Tabel 4.7 Hasil Skala Sikap Konatif Siklus 1 No No. Aitem konatif Jumlah Ket 1 2 4 8 9 10 11 13 16 1. 2 2 5 4 5 2 5 4 2 31 Cukup 2. 5 5 5 4 4 5 5 5 4 32 Cukup 3. 4 4 5 4 4 4 2 2 5 34 Cukup 4. 2 2 4 4 4 5 4 4 5 34 Cukup 5. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 Tinggi 6. 2 2 5 5 2 5 2 2 2 27 Rendah 7. 5 4 2 1 5 2 4 2 5 30 Cukup 8. 2 2 4 4 2 4 1 1 2 22 Sangat Rendah 9. 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38 Tinggi 10. 4 5 4 5 5 5 5 5 5 43 Sangat Tinggi 11. 4 4 5 2 4 2 2 5 4 32 Cukup 12. 4 2 4 2 4 5 2 2 4 29 Rendah 13. 4 1 4 2 1 4 2 4 4 26 Rendah 14. 2 4 2 2 4 5 2 5 5 31 Cukup 15. 5 1 1 4 4 5 5 1 5 31 Cukup Jumlah aspek konatif 478 Rata-rata 31,8 Nilai 70,8 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 11 Persentase 73,33 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 11 dari 15 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 31,86, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek konatif termasuk dalam kriteria “Cukup”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 73,33, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek konatif pada siklus 1 ini mencapai 70,8 termasuk dalam kriteria “Cukup Disiplin” Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Siklus 1 No Siklus 1 Jumlah Kriteria Kognitif Afektif Konatif 1. 18 14 31 63 Rendah 2. 18 14 32 64 Rendah 3. 19 22 34 75 Cukup 4. 15 23 34 72 Cukup 5. 17 14 38 69 Cukup 6. 26 24 27 77 Cukup 7. 20 23 30 73 Cukup 8. 24 24 22 70 Cukup 9. 21 23 38 82 Tinggi 10. 21 24 43 88 Tinggi 11. 22 24 32 78 Cukup 12. 21 22 29 72 Cukup 13. 20 24 26 70 Cukup 14. 25 13 31 69 Cukup 15. 23 13 31 67 Cukup Jumlah keseluruhan siklus 1 1.089 Rata-rata 72,6 Nilai 72,6 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 13 Persentase 86,66 Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa 13 dari 15 siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 72,6 apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria yaitu “Cukup Disiplin”. Selain itu peneliti juga menghitung persentase pada siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan sebesar 86,66 sedangkan untuk nilai siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan adalah 72,6 a pabila dilihat pada tabel kriteria yaitu “Cukup Disiplin”. 4.1.1.4 Refleksi Pelaksanaan penelitian pada pertemuan pertama dan kedua dalam siklus I sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 14 September 2015. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan adalah mengelompokkan gambar sikap disiplin kemudian menyusunnya menjadi puzzle dan setiap kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Suasana kelas pada saat pertemuan pertama yang terjadi saat melaksanakan pembelajaran sudah baik karena semua siswa dapat berdiskusi dalam kelompok dan juga mengemukakan pendapatnya dengan baik. Pada saat menjelaskan materi anak terlihat sangat antusias untuk mendengarkan dan memperhatikan pembelajaran yang berlangsung. Anak terlihat sangat antusias dalam pembelajaran karena pembelajaran sangat efektif dan juga menyenangkan. Pada pertemuan pertama anak diberikan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Pada saat pembelajaran siswa sangat memperhatikan maka tidak heran jika ketika peneliti memberikan soal anak mampu menjawab dengan baik dan benar. Setelah siswa menyelesaikan evaluasi, guru membagikan kertas yang berguna untuk menuliskan perasaannya setelah belajar tentang kedisiplinan. Kemudian guru memberikan pernyataan sebagasi aksi pada siswa yaitu untuk menerapkan sikap disiplin di lingkungan dengan membuat jadwal sesuai dengan kebutuhan. Kendala yang peneliti alami dalam pertemuan pertama adalah peneliti masih sangat tergesa-gesa dalam memulai dan juga menjelaskan materi kepada siswa. Peneliti masih harus berhati- hati dalam menjelaskan materi dan juga arahan-arahan kepada siswa. Pada pertemuan kedua peneliti hanya menggunakan media yang sama yaitu gambar terkait dengan sikap kedisiplinan di lingkungan rumah dan sekolah. Pada pertemuan kedua ini peneliti sudah menyiapkan dengan baik materi dan juga media yang akan digunakan. Pada saat peneliti masuk kedalam kelas sudah siap untuk diguankan. Kegiatan inti pada pertemuan kedua adalah memberikan materi mengenai contoh sikap kedisiplinan di lingkungan rumah dan sekolah. Kegiatan inti pada pertemuan kedua siklus 1 ini adalah mengelompokkan gambar-gambar terkait dengan sikap kedisiplinan di rumah dan lingkungan sekolah. Siswa mengelompokkan bersama-bersama dengan teman kelompoknya yang dibagi menjadi 3 kelompok besar. Siswa mengerjakan tugas ini di luar kelas karena menurut peneliti ini dapat meningkatkan antusisme siswa dan kreativitas siswa yang tidak terbatas. Setelah selesai mengelompokkan macam-macam aturan yang ada di lingkungan rumah dan sekolah kemudian siswa masuk ke dalam kelas. Siswa memasuki ruangan kelas dan setelah itu mereka maju bergantian setiap kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pengelompokkan aturan- aturan yang sudah dilakukan. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan pada pertemuan kedua ini adalah guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok berlaku di kelas. Setelah selesai membuat contoh aturan yang berlaku di kelas kemudian siswa berjanji untuk menjalankan aturan yang sudah dibuat bersama-sama di kelas. Pada pertemuan kedua ini pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dibuat oleh peneliti. Setelah kegiatan inti selesai kemudian guru kembali membahas materi pada pertemuan pertama dan bertanya jawab kepada siswa. Setelah tidak ada pertanyaan dari siswa kemudian peneliti membagikan skala sikap untuk mnegukur sikap kedisiplian siswa. Setelah itu guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran PKn yang sudah mereka lakukan pada hari ini.

4.1.2 Siklus 2

Siklus dua dilaksanakan dalam empat tahap yaitu: 4.1.2.1 Perencanaan Siklus kedua dilakukan dengan melanjutkan materi. Setelah siklus 1 dilaksanakan peneliti kembali berdiskusi dengan guru untuk menanyakan hal-hal yang perlu direvisi setelah itu peneliti kembali mempersiapkan instrument pembelajaran yang telah dibuat berupa silabus, RPP, LKS, Soal Evaluasi dan Media Pembelajaran. Semua perangkat yang telah dibuat direvisi kembali agar pada siklus kedus pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan silabus dan RPP. Media pembelajaran yang digunakan pada siklus II berupa gambar dan juga role play yang akan diperankan oleh masing-masing kelompok siswa. Media tersebut digunakan siswa untuk memahami materi kedisiplinan dengan baik sehingga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 4.1.2.2 Tindakan Pelaksanaan tahap tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pertemuan2 JP 2x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 28 September 2015 dengan pokok bahasan melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. 4.1.2.3 Pengamatan Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama dalam siklus 2 siswa membantu guru untuk menyiapkan pembelajaran PKn ini. Kemudian siswa duduk dengan tenang di kelas dan siap untuk melaksanakan pembelajaran. Suasana pembelajaran yang berlangsung pada pertemuan pertama siklus 2 ini terasa sangat berbeda karena seluruh siswa sudah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa mulai belajar dengan tenang dan tertib. Siswa sudah bisa menerapkan aturan-aturan yang mereka buat sendiri di dalam kelas. Aktivitas di kelas III dimulai dengan bernyanyi lagu tentang kedisiplinan setelah itu peneliti menjelaskan materi yang berkaitan dengan melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang aturan yang sudah mereka lakukan setiap harinya dan beberapa siswa menjawab dengan benar. Setelah bertanya jawab kemudian peneliti menjelaskan materi tentang melaksanakan aturan-aturan yang ada di lingkungan. Siswa sudah terlihat sangat antusias memperhatikan pembelajaran yang berlangsung. Pada pertemuan ke 3 ini siswa sudah tampak capek dan lesu namun pembelajaran tetap berlangsung dengan lancar. Pada tahap akhir siklus 2 peneliti mendapatkan data berupa hasil skala sikap yang telah disebarkan pada siswa kelas III setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus 2. Adapun hasil skala sikap yang telah disebarkan pada siswa kelas III dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Hasil Skala Sikap Kognitif Siklus II No No. Aitem Kognitif Total Ket 7 15 17 18 19 20 1. 4 4 5 5 5 5 28 Sangat Tinggi 2. 1 5 5 4 4 5 24 Tinggi 3. 5 4 5 4 4 5 27 Sangat Tinggi 4. 4 4 4 4 4 5 25 Tinggi 5. 4 5 5 5 4 5 28 Sangat Tinggi 6. 4 4 4 4 5 4 25 Tinggi 7. 4 4 5 5 5 5 28 Sangat Tinggi 8. 4 4 2 5 4 5 24 Tinggi 9. 5 4 5 5 4 5 28 Sangat Tinggi 10. 4 5 5 5 5 4 28 Sangat Tinggi 11. 5 4 5 5 5 5 29 Sangat Tinggi 12. 5 4 4 5 4 2 24 Tinggi 13. 2 2 4 2 5 2 17 Rendah 14. 4 2 2 4 2 4 18 Rendah 15. 4 4 4 2 2 2 18 Rendah Jumlah aspek kognitif 371 Rata-rata 24,73 Nilai 82,43 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 12 Persentase 80,00 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 12 dari 15 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 24,73, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 80,00, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek kognitif pada siklus 2 ini mencapai 82,43 termasuk dalam krite ria “Disiplin”. Tabel 4.10 Hasil skala sikap Afektif siklus 2 No No Aitem Afektif Jumlah Ket 3 5 6 12 14 1. 5 4 5 4 5 23 Sangat Tinggi 2. 4 4 5 5 5 23 Sangat Tinggi 3. 4 5 4 5 4 22 Tinggi 4. 5 2 1 4 2 14 Rendah 5. 5 4 4 4 5 22 Tinggi 6. 4 5 5 4 4 22 Tinggi 7. 4 5 4 5 5 23 Sangat Tinggi 8. 4 5 5 5 5 24 Sangat Tinggi 9. 4 5 5 4 5 23 Sangat Tinggi 10. 5 4 5 5 5 24 Sangat Tinggi 11. 2 4 2 2 4 14 Rendah 12. 4 5 5 4 4 22 Tinggi 13. 5 5 4 4 5 23 Sangat Tinggi 14. 5 5 4 5 5 24 Sangat Tinggi 15. 5 5 4 5 5 24 Sangat Tinggi Jumlah aspek afektif 327 Rata-rata 21,8 Nilai 87,2 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 13 Persentase 86,77 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 13 dari 15 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 21,8, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek afektif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 86,67, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek kognitif pada siklus 2 ini mencapai 87,2 term asuk dalam kriteria “Disiplin”. Tabel 4.11 Hasil Skala Sikap Konatif Siklus 2 No No Aitem Konatif Jumlah Ket 1 2 4 8 9 10 11 13 16 1. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34 Tinggi 2. 4 2 5 5 4 4 5 5 5 39 Tinggi 3. 4 5 5 4 4 5 5 4 4 40 Tinggi 4. 4 5 5 4 4 5 5 4 4 40 Tinggi 5. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 Tinggi 6. 5 5 5 5 5 4 4 5 4 42 Sangat Tinggi 7. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 Tinggi 8. 2 2 2 4 2 4 4 4 2 26 Rendah 9. 5 4 5 4 5 5 4 5 5 42 Sangat Tinggi 10. 5 4 4 5 5 5 4 5 4 41 Sangat Tinggi 11. 4 5 5 4 5 4 4 5 2 38 Tinggi 12. 5 4 4 5 4 4 2 4 5 37 Tinggi 13. 4 5 5 4 5 4 5 4 5 41 Sangat Tinggi 14. 4 5 5 5 4 5 4 4 5 41 Sangat Tinggi 15. 4 5 5 5 4 5 5 4 5 42 Sangat Tinggi Jumlah aspek konatif 575 Rata-rata 38,33 Nilai 85,17 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 14 Persentase 93,33 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 14 dari 15 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 38,33, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek konatif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 93,33, sedangkan untuk perolehan nilai pada aspek kognitif pada siklus 2 ini mencap ai 85,17 termasuk dalam kriteria “Disiplin”. Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Siklus 2 No Siklus 2 Jumlah Kriteria Kognitif Afektif Konatif 1. 28 23 34 85 Tinggi 2. 24 23 39 86 Tinggi 3. 27 22 40 89 Tinggi 4. 25 14 40 79 Tinggi 5. 28 22 36 86 Tinggi 6. 25 22 42 89 Tinggi 7. 28 23 36 87 Tinggi 8. 24 24 26 74 Cukup 9. 28 23 42 92 Sangat Tinggi 10. 28 24 41 93 Sangat Tinggi 11. 29 14 38 81 Tinggi 12. 24 22 37 87 Tinggi 13. 17 23 41 81 Tinggi 14. 18 24 41 83 Tinggi 15. 18 24 42 84 Tinggi Jumlah secara keseluruhan 1.276 Rata-rata 85,06 Nilai 85,06 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal cukup 15 Persentase 100 Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh hasil bahwa 15 dari 15 siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan yang berarti adalah semua siswa sudah melaksanakan sikap kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 85,06 apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria yaitu “Disiplin”. Selain itu peneliti juga menghitung persentase pada siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan sebesar 100 sedangkan untuk nilai siswa yang melaksanakan sikap kedisiplinan adalah 85,06 apabila dilihat pada tabel kriteria yaitu “Disiplin”. 4.1.2.4 Refleksi Pelaksanaan penelitian pada pertemuan pertama dalam siklus 2 sudah selesai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun oleh peneliti. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 28 September 2015. Aktivitas pembelajaran adalah melihat gambar mengenai aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar dan juga melaksanakan role play yang diperankan oleh semua anggota kelompok. Siswa juga berdiskusi dalam kelompok mengenai aturan- aturan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Pada saat semua kelompok maju masing-masing siswa sudah mampu untuk saling mendengarkan pendapat temannya, kemudian siswa juga tidak terlalu ribut pada saat pelajaran. Ketika siswa diberikan soal evaluasi dapat mengumpulkan dengan baik serta tepat waktu karena peneliti sungguh-sungguh menjelaskan pada anak dengan menekankan konteks siswa sehingga sungguh-sungguh memahami aturan yang ada dan juga sikap disiplin. Setelah siswa membuat aturan bersama, guru membagikan kertas untuk menuliskan perasaan mereka setelah belajar, ketika siswa selesai membuat refleksi, guru dan siswa bersepakat untuk menaati aturan yang telah ditentukan bersama. Kendala yang peneliti alamai ketika mengajar pertemuan pertama pada siklus 2 adalah tidak ada karena penelitian dilaksanakan pada pagi hari sehingga siswa masih sangat mudah untuk mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.

4.2 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian ini telah berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang direncanakan dan disusun oleh peneliti. Guru juga sudah mengajar dengan baik melalui tahap-tahap konteks, pengalaman, refleksi aksi dan evaluasi. Tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui dan meningkatkan sikap kedisiplinan siswa kelas III SD Kanisius Kintelan melalui penerapan model PPR yang baik dan benar. Berdasarkan diskusi dan kesepakatan dengan guru dan juga dosen pembimbing peneliti menggunakan Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan- aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar, 2.2 Menyebutkan contoh- contoh yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar, 2.3 Melaksanakan aturan- aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. Materi yang akan diberikan cukup banyak, jadi guru menyarankan untuk membuat 2 siklus. Siklus kedua dapat digunakan untuk melihat apakah semakin dalam materi yang diajarkan dapat meningkatkan sikap kedisiplinan. Pemilihan KD mengenai kedisiplinan dikarenakan ketika melakukan observasi peneliti melihat siswa belum mampu mengumpulkan tugas tepat waktu dan juga kecenderungan terlambat berangkat ke sekolah. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian ini di kelas III adalah materi mengenai kedisiplinan ada di kelas III. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian mengenai kedisiplinan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model paradigma pedagogi reflektif yang sesuai dengan langkah-langkah. Peneliti menggunakan skala sikap untuk mengetahui peningkatan sikap kedisiplinan siswa yang diberikan pada akhir siklus 1 dan 2. Peneliti merangkum perhitungan rata-rata sikap secara keseluruhan dari kondisi awal, siklus 1 dan 2 pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Rata —rata Pencapaian Sikap Kedisiplinan Siswa Kelas III Indikator Deskriptor Kondisi Awal Target Siklus 1 Siklus 2 Sikap kedisiplinan Total keseluruhan 69,33 71,3 72,6 85,06

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III SDN Kledokan.

3 41 229

Peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III Di SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2015/2016.

2 9 230

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKN dengan model paradigma pedagogi reflektif pada kelas III SDN Nanggulan.

10 106 192

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan.

0 0 242

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran siswa kelas IVB SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

2 18 118

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN

0 1 173