33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab metode penelitian akan diuraikan penjelasan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data,
instrument penelitian, teknik analisis data dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Masalah penelitian
yang dikaji dengan masalah usaha perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan sikap siswa
akan sikap kedisiplinan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang akan dilaksanakan di SD Kanisius Kintelan kelas III pada semester 1 dengan
menggunakan model paradigma pedagogi reflektif. Sebagai guru, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang sering dilakukan oleh guru kelas dikelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan,
dan 3 merefleksikan tindakan dengan tujuan agar hail belajar siswa dapat meningkat Wiriaatmaja, 2005. Secara teknis penelitian ini merupakan penelitian
kolaboratif dan partisipatif. Penelitian kolaboratif ditandai dengan adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Jika ditinjau dari segi
partisipatif, tim yang terdiri dari guru bidang studi dan peneliti ini akan
bekerjasama dalam melakukan evaluasi terhadap hasil temuan yang diperoleh melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya.
Peneliti menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart dalam buku “Metode Penelitian Tindakan Kelas” karangan Wiraatmadja 66: 2005.
Model penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan akan mengandalkan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan saat penelitian,
kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan selanjutnya. Pada
model penelitian tindakan kelas ini pertama yang dilakukan adalah melakukan strategi bertanya untuk mendorong siswa untuk menjawab pertanyaannya sendiri.
Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan plan. Pada kontak tindakan act, mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati. Pada kontak pengamatan observe, pertanyaan-pertanyaan
dan jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Pengamat juga membuat catatan. Dalam kontak refleksi reflect dalam
kontrol kelas ini sedikit mengalami kendala sehingga tidak mencapai hasil yang baik dan perlu diperbaiki.
Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk mengurangi pertanyaan-pertanyaan guru yang bersifat mengontrol siswa,
agar strategi bertanya dapat berlangsung dengan baik. Pada tahap tindakan siklus 2 hal itu dilakukan. Peneliti juga melihat adanya kesamaan antara model dari