Validitas Isi Content Validity Validitas Konstruksi atau Konsep Construct Validity

Gambar 3.6 Rumus Product Moment 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy            Keterangan: r xy = koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden Data yang diperoleh dari uji empiris tersebut lalu diolah untuk mengetahui pernyataan yang valid dan tidak valid. Penghitungan yang dilakukan peneliti adalah menggunakan progam SPSS 16.1. Output hasil uji empiris yang dihitung menggunakan SPSS 16.1. Aitem dikatakan valid apabila nilai Pearson Correlation r hitung lebih besar dari nilai koefisensi korelasi r tabel Product Moment. Berdasarkan jumlah responden uji skala sikap kedisiplinan peneliti telah menentukan nilai koefisiensi korelasi r tabel Product Moment sebesar 0,355 untuk signifikansi 5 dan 0,456 untuk signifikansi 1. Pernyataan dapat dikatakan valid dan memiliki signifikansi 5 dan kepercayaan sebesar 95 apabila 0,355 ≥ r hitung ≤ 0,456, sedangkan untuk signifikansi 1 dan kepercayaan 99 apabila r hitung ≥ 0,456. Maka, peneliti menuliskan hasil dari SPSS 16.1 seperti dibawah ini untuk validasi instrument kuesioner skala sikap kedisiplinan : Tabel 3.7 Validasi Skala Sikap Kedisiplinan Kelas III No. No item r hitung r tabel Valid Tidak Valid 1. Item 1 0,538 0,355 Valid 2. Item 2 0,091 0,355 Tidak Valid 3. Item 3 0,054 0,355 Tidak Valid 4. Item 4 0,173 0,355 Tidak Valid 5. Item 5 0,113 0,355 Tidak Valid 6. Item 6 0,038 0,355 Tidak Valid 7. Item 7 0,330 0,355 Tidak Valid 8. Item 8 0,247 0,355 Tidak Valid 9. Item 9 0,260 0,355 Tidak Valid 10. Item 10 0,055 0,355 Tidak Valid 11. Item 11 -0,148 0,355 Tidak Valid 12. Item 12 0,448 0,355 Valid 13. Item 13 0,161 0,355 Tidak Valid 14. Item 14 0,318 0,355 Tidak Valid 15. Item 15 0,487 0,355 Valid 16. Item 16 -0,142 0,355 Tidak Valid 17. Item 17 0,180 0,355 Tidak Valid 18. Item 18 0,589 0,355 Valid 19. Item 19 0,365 0,355 Valid 20. Item 20 -0,118 0,355 Tidak Valid 21. Item 21 0,459 0,355 Valid 22. Item 22 0,273 0,355 Tidak Valid 23. Item 23 0,079 0,355 Tidak Valid 24. Item 24 0,005 0,355 Tidak Valid 25. Item 25 0,236 0,355 Tidak Valid 26. Item 26 0,309 0,355 Tidak Valid 27. Item 27 0,437 0,355 Valid 28. Item 28 0,220 0,355 Tidak Valid 29. Item 29 0,189 0,355 Tidak Valid 30. Item 30 0,729 0,355 Valid 31. Item 31 0,620 0,355 Valid 32. Item 32 0,455 0,355 Valid 33. Item 33 -0,007 0,355 Tidak Valid 34. Item 34 0,570 0,355 Valid 35. Item 35 0,379 0,355 Valid 36. Item 36 0,808 0,355 Valid 37. Item 37 0,380 0,355 Valid 38. Item 38 0,275 0,355 Tidak Valid 39. Item 39 0,401 0,355 Valid 40. Item 40 0,338 0,355 Tidak Valid 41. Item 41 0,384 0,355 Valid 42. Item 42 0,531 0,355 Valid 43. Item 43 0,387 0,355 Valid 44. Item 44 0,346 0,355 Tidak Valid 45. Item 45 0,320 0,355 Tidak Valid 46. Item 46 0,566 0,355 Valid 47. Item 47 0,459 0,355 Valid Tabel 3.7 menunjukkan bahwa item tidak valid terdapat dalam nomer 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 33, 38, 40, 44, dan 45. Item nomor 1, 12, 15, 18, 19, 21, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 42, 43, 46, dan 47 merupakan item-item yang valid. Item yang valid dengan tanda dan memiliki taraf kepercayaan sebesar 95. Dalam penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan 95. Hasil validitas konstruk terdapat 27 item yang tidak valid, maka penelitian hanya menggunakan 20 item yang mewakili 3 indikator dalam penelitian ini, untuk menganalisis perhitungan-perhitungan selanjutnya. Penggunaan r tabel adalah dengan melihat rhitung rtabel dan item tersebut dinyatakan valid. Penentuan rtabel dengan melihat jumlah populasi yang ada Sugiyono, 2011: 631.

3.7.1.3 Validitas Kriteria

Validitas kriteria adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan membandingkan tes dengan kriteria tertentu diluar tes. Dikatakan valid dan sah apabila telah mengukur hasil sebagaimana kriteria hasil pengukurannya. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi peneliti gunakan dengan menyebar kuesioner sikap siswa anak nilai kedisiplinan untuk mengukur peningkatan sikap siswa kelas 3. Validitas konstruk dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli expert judgement yaitu dosen evalusi pembelajaran dengan menanyakan pendapat dosen terkait instrument yang telah dibuat. Hal ini bertujuan agar instrument peningkatan sikap yang dibuat peneliti, sesuai dengan indikator.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran Sugiyono, 2010. Reliabilitas adalah tingkatan suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran dalam bentuk ketepatan dan ketelitian hasil suatu tes. Tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dalam hal ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara diujikan di lapangan. Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilakan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut pengukuran yang reliabel. Konsep dalam reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya Azwar,2012. Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur berulang kali dengan kondisi

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III SDN Kledokan.

3 41 229

Peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III Di SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2015/2016.

2 9 230

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKN dengan model paradigma pedagogi reflektif pada kelas III SDN Nanggulan.

10 106 192

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan.

0 0 242

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran siswa kelas IVB SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

2 18 118

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN

0 1 173