Dari hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y Nilai Y yang di prediksi dan sumbu X Nilai residual menunjukan pola yang
tidak jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga menunjukan tidak terjadinya
heteraskedastisitas
3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Model regresi yang baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentuka oleh besarnya nilai VIF Varians Inflation Factor dan
Tolerance. Pedoman
suatu model
regresi yang
bebas multikoliearitas adalah mempunyai nilai VIF yang tidal lebih dari
10 dan mempunyai angka tolerance tidak kurang dari 0.1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 19.0 For windows
didapatkan nilai VIF Varians Inflation Factor dan Tolerance untuk masing-masing variabel bebas pada table berikut ini:
Tabel V.12 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Persepsi keadilan kompensasi
.510 1.961
Persepsi kelayakan kompensasi .510
1.961 a. Dependent Variable: Motivasi kerja
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai VIF Varians Inflation Factor dari masing-masing variabel
independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak kurang dari 0,1. Semakin tinggi nilai nilai VIF maka
semakin Tidak Setuju nilai tolerance sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel tidak menunjukan tidak terjadinya
multikolinearitas.
b. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Analisis Regresi Berganda
Bedasarkan hasil analisis menggunakan SPSS for Windows Release 19 maka diperoleh hasil analisis regresi sebagai berikut:
TABEL V.13 Rangkuman Hasil Regeresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.578 .343
7.526 .000
Persepsi keadilan kompensasi
.285 .116
.369 2.465
.016 Persepsi kelayakan
kompensasi .107
.092 .174
1.165 .248
a. Dependent Variable: Motivasi kerja
Persamaan regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel V.13 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2.578 + 0.285X
1
+ 0.107X
2
Pada persamaan di atas nilai konstanta diperoleh sebesar 2.578
menunjukkan besarnya motivasi kerja Y yang tidak dipengaruhi oleh persepsi keadilan kompensasi X1 dan persepsi kelayakan
kompensasi X2. Jika persepsi keadilan kompensasi X1 dan persepsi kelayakan kompensasi X2 adalah nol 0 maka motivasi
kerja Y akan sebesar 2.578. Nilai koefisien regresi perssepsi keadilan komensasi X1 =
0.285 menunjukkan adanya arah positif persepsi keadilan kompensasi terhadap motivasi kerja. Artinya jika persepsi
keadilan kompensasi naik satu satuan, maka motivasi kerja karyawan bagian kesekertariatan Universitas Sanata Dharma akan
naik sebesar 0.285 dalam kondisi persepsi kelayakan kompensasi tetap atau tidak berubah.
Nilai koefisien regresi persepsi kelayakan kompensasi X2 = 0.107 menunjukkan adanya arah positif persepsi kelayakan
kompensasi terhadap motivasi kerja. Artinya jika persepsi kelayakan kompensasi naik satu satuan, maka motivasi kerja
karyawan bagian kesekertariatan Universitas Sanata Dharma akan naik sebesar 0.107 dalam kondisi persepsi keadilan kompensasi
tetap atau tidak berubah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Uji Simultan Uji-F
Uji-F dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien regresi seluruh prediktor variabel independen di dalam model
secara simultan simultan. Jadi menguji signifikansi pengaruh Persepsi keadilan kompensasi, dan Persepsi kelayakan
kompensasi secara simultan terhadap Motivasi kerja.
Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
yang tertera pada Tabel V.14
Tabel V.14 Uji Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.507
a
.257 .234
.38803 a. Predictors: Constant, Persepsi kelayakan kompensasi,
Persepsi keadilan kompensasi b. Dependent Variable: Motivasi kerja
yang berarti bahwa sekitar 23.4 variasi pada variabel Motivasi kerja mampu diterangkan oleh kedua variabel
Persepsi keadilan kompensasi, dan Persepsi kelayakan kompensasi. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 76.6
diterangkan oleh variasi lain di luar model. Rumusan hipotesis nol H
dan hipotesis alternatif H
a
mengenai pengaruh variabel Persepsi keadilan kompensasi, dan Persepsi kelayakan kompensasi, secara simultan terhadap
Motivasi kerja adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI