Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
a Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk
suatu pola yang teratur bergelombang melebar kemudian
menyempit maka terjadi heterokedastisitas.
b Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik – titik menyebar
diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini
mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.
3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi dapat dikatakan baik jika variabel- variabel independenya tidak saling berkorelasi. Pengujian
multikolinearitas terhadap data yang akan diuji dilakukan dengan menggunakan alat analisa korelasi.
Cara mendeteksi keberadaan gejala multikolinearitas dengan cara ini dilakukan dengan melihat hasil uji korelasi yang dilakukan
terhadap masing-masing data variabel independen. Adapun prosedur pengujiannya dapat dijelaskan, sebagai berikut:
a data masing-masing variabel independen diuji korelasi.
b nilai korelasi yang dihasilkan dibandingkan dengan standar 0,9.
c diambil kesimpulan dengan kriteria jika nilai korelasi antar
variabel independen 0,9, maka data pada variabel tersebut dapat bebas dari gejala multikolinearitas. Sedangkan jika nilai
korelasinya 0,9, maka data pada variabel tersebut dapat dikatakan mengandung gejala multikolinearitas.
b. Menentukan persamaan regresi linear berganda
Model regresi yang diuji dalam penelitian ini dapat diformulasikan, sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Motivasi kerja X
1
= Persepsi Karyawan pada keadilan kompensasi X
1
X
2
= Persepsi Karyawan pada kelayakan kompensasi X
2
a = Konstanta b = Koefisien regresi variabel bebas
e = error 1
Uji F secara simultan Uji F dilakukan untuk menguji R
2
koefisien determinasi. R
2
menunjukkan seberapa besar setidaknya satu variabel independen dapat menjelaskan perubahan variabel dependen. Adapun rumus yang
digunakanGujarati dan Zein, 1995: 102: adjusted R
2
= Keterangan :
N = Jumlah sampel.
k = Banyaknya parameter koefisien plus konstanta.
k N
1 N
R 1
1
2
Batas nilai adjusted R
2
adalah antara 0 sampai dengan 1, semakin tinggi nilai adjusted R
2
maka akan semakin baik hasil regresi. Sebagai ukuran ketepatan suatu garis regresi yang diterapkan terhadap suatu
kelompok data hasil observasi. Semakin besar adjusted R
2
, semakin baik atau semakin cocok pula suatu garis regresi.
Hipotesis yang diuji setidaknya ada satu variabel independen menjelaskan perubahan variabel dependennya sebesar X. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam uji F yaitu Sunyoto, 2009:155 : a
Menentukan Ho dan Ha: Ho: b
1,
b
2
= 0 : tidak ada setidaknya satu variabel independen
persepsi keadilan kompensasi dan pesepsi kelayakan
kompensasi yang
menjelaskan perubahan variabel dependennya motivasi kerja
sebesar X. Ha: b
1,
b
2
≠ 0 : ada setidaknya satu variabel independen persepsi keadilan kompensasi dan pesepsi
kelayakan kompensasi
yang menjelaskan
perubahan variabel dependennya motivasi kerja sebesar X.
b Menentukan level of significanceα
Level of significance α dalam penelitian ini adalah sebesar
5 atau 0,05. F tabel dicari dengan menentukan besar degree of freedom df pembilang numerator dan df penyebut
denominator. Untuk df pembilang menggunakan k, dan untuk df penyebut menggunakan n-k-1.
c Menentukan nilai F
hitung
dengan rumus Sunyoto, 2009:155: F =
⁄
dimana: F
= Harga F garis regresi yang dicari K
= banyaknya variabel bebas n
= jumlah sampel R
2
= koefisien determinasi d
Kriteria penerimaan dan penolakan Hipotesis a
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima, yang artinya variabel independen Persepsi Karyawan pada keadilan
kompensasi dan
Persepsi Karyawan
pada kelayakan
kompensasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Motivasi kerja.
b Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, yang artinya variabel independen Persepsi Karyawan pada keadilan
kompensasi dan
Persepsi Karyawan
pada kelayakan
kompensasi secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Motivasi kerja.
2 Uji t Secara parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen
secara parsial
mampu mempengaruhi
variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dependen.Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t yaitu Sunyoto, 2009:152 :
1 Menentukan Ho dan Ha
Ho : b
1,
b
2
= 0, artinya variabel b
1
dan b
2
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y
Ha : b
1,
b
2
≠ 0, artinya variabel b
1
dan b
2
secara parsial ada pengaruh terhadap Y
2 Menentukan level of significance α:
Dalam penelititan ini level of significance atau tingkat signifikannya sebesar 0,05 5 2 = 0,025 penelitian dua arah
dengan derajat bebas df = n-2 dan n merupakan jumlah sampel penelitian.
3 Menentukan nilai t hitung
4 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Jika t
hitung
≥ t
tabel
dan sig2 0,025 maka H ditolak dan H
a
diterima. Jika t
hitung
t
tabel
dan sig2 0,025 maka H diterima dan H
a
ditolak. Dalam pelaksanaan proses regresi, peneliti menggunakan alat
bantu SPSS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55