Gejala Klinis Pencegahan kanker nasofaring : Diagnosa dan Pengobatan

c. Sering kontak dengan zat-zat yang dianggap karsinogen seperti: benzopyrenen, benzoanthracene sejenis Hidrokarbon dalam arang batubara , gas kimia, asap industri, asap kayu d. Ras dan keturunan. Ras kulit putih jarang terkena penyakit ini. Di Asia terbanyak adalah bangsa Cina, baik yang negara asalnya maupun yang perantauan. Ras melayu yaitu Malaysia dan Indonesia termasuk yang agak banyak kena. Tentang faktor genetik telah banyak ditemukan kasus herediter atau familier dari pasien karsinoma nasofaring dengan keganasan pada organ tubuh lain. e. Radang kronis daerah nasofaring. Dianggap dengan adanya peradangan, mukosa nasofaring menjadi lebih rentan terhadapa karsinogen lingkungan. f. Penggunaan tembakau, adalah salah satu faktor risiko terbesar kanker pada kepala dan leher, 85 kanker kepala dan leher disebabkan oleh faktor ini. g. Alkohol, konsumsi yang sering dan tinggi adalah faktor risiko kanker pada kepala dan leher. h. Jenis Kelamin, laki-laki 2 kali lebih berpotensi menderita penyakit ini dibandingkan wanita. i. Usia, nasofaring cancer lebih sering menyerang seseorang yang berusia diatas 30 tahun.

3. Gejala Klinis

a. Pada Hidung : - Hidung berupa ingus campur darah berulang biasanya sedikit bercampur ingus kental. - Kadang-kadang ada sumbatan hidung dan suara sengau. b. Pada Telinga : - Rasa penuh tak enak - Kadang tuli akibat oklusi tuba Eustachi, atau otitis media serosa. c. Gejala-gejala lain : Universitas Sumatera Utara - Telinga berdengung, terasa tidak nyaman, dan nyeri. Ini merupakan gejala dini yang timbul karena tempat asal tumor dekat dengan muara tuba Eustachius atau saluran penghubung hidung dan telinga. - Nyeri kepala, nyeri di bagian leher dan wajah neuralgiatrigeminal, pandang kabur, dan diplopia atau penglihatan ganda. Diplopia adalah gangguan penglihatan yang mana objek terlihat dobel atau ganda. - Gejala keempat, gejala metastasis atau menyebar atau gejala di leher. Biasanya berupa bengkak di leher karena pembengkakan kelenjar getah bening.

4. Pencegahan kanker nasofaring :

Cara pencegahan kanker nasofaring dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : a. Mengurangi konsumsi ikan asin yang berlebihan b. Hindari makanan panas atau yang bersifat merangsang selaput lendir seperti : alkohol c. Hindari zat-zat karsinogen seperti: asap rokok, asap pabrik,debu d. Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet e. Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah f. mengubah cara memasak makanan untuk mencegah akibat yang timbul dari bahan-bahan yang berbahaya. g. Penyuluhan mengenai lingkungan hidup yang tidak sehat h. meningkatkan keadaan sosial-ekonomi dan berbagai hal yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan faktor penyebab. i. Melakukan tes serologik IgA-anti VCA dan IgA anti EA bermanfaat dalam menemukan karsinoma nasofaring lebih dini Universitas Sumatera Utara

5. Diagnosa dan Pengobatan

Diagnosa berdasarkan Pemeriksaan Diagnostik : - Endoskopi : Untuk melihat nasofaring yang abnormal tersebut. - Biopsy atau sample : Untuk mengetahui apakah itu kanker atau tidak. - MRI Magnetic Resonance Imaging: Untuk menentukan stadium. - CT Scan : Untuk melihat kanker yang menyebar di bagian paru-paru. Pengobatan : - Terapi radiasi Radiasi adalah terapi yang dapat merusak sel-sel kanker dengan cepat. Terapi ini dilakukan selama 5-7 minggu pada stadium awal. Efek samping terapi ini adalah mulut terasa kering, kehilangan pendengaran, dan memperbesar sel-sel kanker pada lidah dan tulang. - Kemoterapi Kemoterapi merupakan terapi dengan bantuan obat-obatan. Terapi ini bekerja dengan cara mereduksi sel-sel kanker yang ada. Tapi adakalanya sel-sel yang sehat, alias yang tidak terkena kanker, juga terinduksi. Efek samping dari terapi ini adalah rambut rontok, mual, lemas seperti kehilangan tenaga. - Pembedahan Pembedahan atau operasi untuk mengambil kelenjar getah bening yang telah terkena kanker.

6. Perawatan keluarga di rumah dengan kanker nasoparing

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

6 105 189

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

9 89 255

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

8 92 131

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin : Diabetes Melitus di Ruangan Rindu A1 RSUP H. Adam Malik Medan

20 134 152

Kolaborasi Perawat dengan Dokter di ruangan Rindu B RSUP Haji Adam Malik Medan.

10 61 69

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

4 4 63

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

3 4 61

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan : Nasopharing Carcinoma (NPC) di Ruang Rindu A5 RSUP Haji Adam Malik Medan

1 1 54

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar 1. Konsep Dasar Manajemen - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan : Nasopharing Carcinoma (NPC) di Ruang Rindu A5 RSUP Haji Adam Malik Med

0 0 76

LAPORANPBLK Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan: Nasopharing Carcinoma (NPC) di Ruang Rindu A5 RSUP Haji Adam Malik Medan Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Mata Ajaran Pengalaman Belajar Lapan

0 0 12