4. Implementasi dan Evaluasi
Selasa, 26 Juni 2012
Diagnosa Implementasi
Evaluasi
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kesulitan menelan, skala nyeri 4, membran
mukosa kering, kulit kering, mata anemis, pada leher
bagian kanan dan kiriditemukan benjolanmassa
dengan ukuran 12x10 cm pada leher bagian kanan dan ukuran
10x10 cm pada leher bagian kiri, massa mobile dan keras,
BB: 50 kg, TB: 160 cm, Hb: 8,00 g.
Mandiri
Kaji derajat kesulitan mengunyahmenelan
Berat badan pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi klien dengan keluarga selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Ajarkan latihan menelan sesuai dengan protap
Jadwalkan latihan menelan dan pengobatan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb
dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan S:
- Pasien mengatakan sulit untuk
menelan makanan karena tekanan dari massa yang ada di lehernya.
- Pasien masih menunjuk angka 4
ketika di arahkan untuk memilih angka yang menunjukkan tingkat
rasa nyeri yang pasien rasakan.
- Pasien mengatakan tidak nafsu
makan, namun pasien tetap berusaha untuk memakan diet
yang disediakan rumah sakit agar kebutuhan gizi tubuhnya
terpenuhi.
- Pasien mengatakan akan berusaha
melatih menelan makanan perlahan-lahan walau itu sulit
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
Catat jika lidah berwarna megenta, scarlet
Kolaboratif
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
O: -
BB: 50 kg, TB: 160 hasil perhitungan BB ideal pasien
seharusnya 54 kg -
Pasien makan 3xhari, tipe diet bubur.
- Membran mukosa terlihat kering,
kulit kering, mata anemis, A:
Masalah belum teratasi P:
Intervensi diteruskan -
Memantau kondisi kulit, mata dan rambut pasien
- Memantau nafsu makan dan
intake nutrisi pasien -
Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake protein dan
vitamin C
Universitas Sumatera Utara
- Membantu pasien untuk melatih
menelan. Nyeri berhubungan dengan
kompresi jaringan syaraf oleh sel kanker ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri terjadi pada benjolan dilehernya
sebelah kiri, skala nyeri 4, rasa nyeri muncul sesekali saja,
TD:11070 mmHg, HR: 80xmenit, RR: 24xmenit, T:
36
C.
Mandiri
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri S:
- Pasien mengatakan bahwa nyeri
yang berasal dari benjolan dileher beliau tidak sering terjadi, hanya
sesekali saja.
- Pasien mengatakan nyeri paling
sering terjadi pada benjolan di bagian sebelah kiri leher saja
- Ny. R mengatakan saat dimasase
terasa lebih rileks dan nyaman -
Pasien menunjuk angka 2 ketika di arahkan untuk memilih angka yang
menunjukkan tingkat rasa nyeri yang pasien rasakan.
O: -
Pasien tampak lebih rileks -
TD: 11070mmHg, HR: 90xmeit, RR: 26xmenit
- Skala nyeri 2
- A:
Universitas Sumatera Utara
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifankontrol nyeri masa
lampau Kolaborasi dalam pemberian anlgetik
Pilih dan lakukan penanganan nyeri farmakologi, non-farmakologi dan inter personal
Kolaborasi dengan dokter jika keluhan nyeri tidak berkurang.
Masalah teratasi sebagian P:
Intervensi dilanjutkan -
Memantau perkembangan klien -
Memberikan manajeman asuhan keperwatan nyeri untuk
mengatasi nyeri yang di alami oleh klien.
- Kolaborasi pemberian
analgesic:ketorolak diteruskan sesuai dengan kebutuhan klien.
Universitas Sumatera Utara
Rabu, 27 Juni 2011
Diagnosa Implementasi
Evaluasi
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kesulitan menelan, skala nyeri 4, membran
mukosa kering, kulit kering, mata anemis, pada leher
bagian kanan dan kiriditemukan benjolanmassa
dengan ukuran 12x10 cm pada leher bagian kanan dan ukuran
10x10 cm pada leher bagian kiri, massa mobile dan keras,
BB: 50 kg, TB: 160 cm, Hb: 8,00 g.
Kaji derajat kesulitan mengunyahmenelan
Berat badan pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
Monitor interaksi klien dengan keluarga selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Ajarkan latihan menelan sesuai dengan protap
Jadwalkan latihan menelan dan pengobatan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb
dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
S: -
Pasien mengatakan masih sulit untuk menelan makanan namun
setelah diberi latihan menelan pasien mengatakan lebih mudah
untuk menelan makanan.
- Pasien mengatakan akan berusaha
untuk menghabiskan diet yang disediakan rumah sakit agar
kebutuhan gizi tubuhnya terpenuhi.
- Pasien mengatakan akan terus
berusaha melatih menelan makanan perlahan-lahan walau itu sulit
dilakukan.
O: -
BB: 50 kg, TB: 160 hasil perhitungan BB ideal pasien
Universitas Sumatera Utara
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oval
Catat jika lidah berwarna megenta, scarlet
Kolaboratif
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
seharusnya 54 kg -
Pasien makan 3xhari, tipe diet bubur.
- Membran mukosa masih terlihat
kering, kulit kering, mata anemis, A:
Masalah teratasi sebagian P:
Intervensi diteruskan -
Memantau terus kondisi kulit, mata dan rambut pasien
- Memantau nafsu makan dan
intake nutrisi pasien -
Menganjurkan pasien untuk terus meningkatkan intake protein dan
vitamin C -
Tetap membantu pasien untuk melatih menelan.
Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan syaraf oleh
sel kanker ditandai dengan pasien mengatakan nyeri terjadi
Mandiri
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi S:
- Pasien mengatakan bahwa nyeri
yang berasal dari benjolan dileher
Universitas Sumatera Utara
pada benjolan dilehernya sebelah kiri, skala nyeri 4, rasa
nyeri muncul sesekali saja, TD:11070 mmHg, HR:
80xmenit, RR: 24xmenit, T: 36
C. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri Tingkatkan istirahat
Kolaborasi
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifankontrol nyeri masa
beliau tidak sering terjadi, hanya sesekali saja.
- Pasien mengatakan nyeri paling
sering terjadi pada benjolan di bagian sebelah kiri leher saja
- Ny.R mengatakan saat dimasase
terasa lebih rileks dan nyaman -
Pasien menunjuk angka 2 ketika di arahkan untuk memilih angka yang
menunjukkan tingkat rasa nyeri yang pasien rasakan.
O: -
Pasien tampak lebih rileks -
TD: 12070mmHg, HR: 92xmenit, RR: 24xmenit
- Skala nyeri 2
- A:
Masalah teratasi sebagian P:
Intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
lampau Kolaborasi dalam pemberian anlgetik
Pilih dan lakukan penanganan nyeri farmakologi, non-farmakologi dan inter personal
Kolaborasi dengan dokter jika keluhan nyeri tidak berkurang.
- Memantau perkembangan klien
- Memberikan manajeman asuhan
keperwatan nyeri untuk mengatasi nyeri yang di alami
oleh klien.
- Kolaborasi pemberian
analgesic:ketorolak diteruskan sesuai dengan kebutuhan klien.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kelemahan dan ketidaknyamanan nyeri
ditandai dengan pasien mengatakan tubuhnya terasa
lemah, skala nyeri 4, pasien tampak lemah namun masih
mampu untuk mengubah posisi tidur ke posisi duduk diatas
Mandiri
Kaji ketidakmampuan pasien dalam beraktifitas Ajarkan latihan renta gerak kepada pasien
Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan
dan lihat respon pasien saat latihan Ajarkan pasien lain tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan S:
- Pasien mengatakan tubuhnya masih
terasa lemah -
Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri masih terasa walau tidak
sering. -
Pasien masih menunjuk angka 4 ketika di arahkan untuk memilih
angka yang menunjukkan tingkat rasa nyeri yang pasien rasakan.
Universitas Sumatera Utara
temapt tidur tanpa bantuan orang lain, pasien masih
mampu berjalan namun dengan bantuan orang kain,
kekuatan otot 4. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
pemenuhan kabutuhan ADL Lindungi pasien dari trauma selama latihan
Bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi tubuh untuk gerakan pasif atau aktif
Berikan alat bantu bila pasien memerlukan Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
Kolaborasi
Konsultasikan dengan fisioterapis tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
O: -
TD: 12070mmHg, HR: 92xmenit, RR: 24xmenit
- Pasien masih tampak lemah
- Pasien masih terbatas untuk
melakukan gerakan -
Pasien mampu melakukan ROM aktif
- Pasien mampu berjalan namun
dengan bantuan karena pasien masih merasa lemah.
- Kekuatan otot 4
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Memantau kemampuan klien
dalam mobilisasi untuk
Universitas Sumatera Utara
memandirikan klien dalam memenuhi kebutuhannya.
Defisit perawatan diri: toileting berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan pasien mengatakan tubuhnya
terasa lemah hingga sulit beraktifitas seperti biasa tanpa
bantuan dari orang lain, pasien tidak mampu ke kamar mandi
secara mandiri, kekuatan otot 4.
Mandiri
Kaji kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri
Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
makan Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh
untuk melakukan self-care Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya Ajarkan klienkeluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya
Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai dengan kemampuannya
Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari
S: -
Pasien mengatakan tubuhnya masih terasa lemah.
- Rasa nyeri masih terasa
- Pasien mengatakan masih dibantu
oleh perawatkakak klien ketika ingin ke kamar mandi.
- Pasien mengatakan masih mampu
untuk makan secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
- Keluarga Ny.R mengatakan akan
membantu memenuhi kebutuhan pasien
O: kekuatan otot 4
A: Masalah teratasi sebagian
Universitas Sumatera Utara
P: Intervensi dilanjutkan:
Memantau tingkat kemandirian klien.
Kamis, 28 Juni 2012
Diagnosa Implementasi
Evaluasi
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kesulitan menelan, skala nyeri 4, membran
mukosa kering, kulit kering, mata anemis, pada leher
bagian kanan dan kiriditemukan benjolanmassa
dengan ukuran 12x10 cm pada leher bagian kanan dan ukuran
10x10 cm pada leher bagian kiri, massa mobile dan keras,
BB: 50 kg, TB: 160 cm, Hb:
Kaji derajat kesulitan mengunyahmenelan
Berat badan pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi klien dengan keluarga selama
makan
Monitor lingkungan selama makan
Ajarkan latihan menelan sesuai dengan protap
Jadwalkan latihan menelan dan pengobatan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
S: -
Pasien mengatakan belum begitu lancar untuk menelan makanan.
- Pasien mengatakan akan berusaha
untuk menghabiskan diet yang disediakan rumah sakit agar
kebutuhan gizi tubuhnya terpenuhi.
- Pasien mengatakan akan terus
berusaha melatih menelan makanan perlahan-lahan walau itu sulit
dilakukan.
O: -
BB: 50 kg, TB: 160 hasil
Universitas Sumatera Utara
8,00 g.
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oval
Catat jika lidah berwarna megenta, scarlet
Kolaboratif
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
perhitungan BB ideal pasien seharusnya 54 kg
- Pasien makan 3xhari, tipe diet
bubur. -
Pasien terlihat menghabiskan diet makan siangnya walaupun secara
perlahan. -
Membran mukosa masih terlihat kering, kulit kering, mata anemis,
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi diteruskan
- Memantau terus kondisi kulit,
mata dan rambut pasien -
Memantau nafsu makan dan intake nutrisi pasien
- Menganjurkan pasien untuk terus
meningkatkan intake protein dan vitamin C
- Tetap membantu pasien untuk
melatih menelan.
Universitas Sumatera Utara
Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan syaraf oleh
sel kanker ditandai dengan pasien mengatakan nyeri terjadi
pada benjolan dilehernya sebelah kiri, skala nyeri 4, rasa
nyeri muncul sesekali saja, TD:11070 mmHg, HR:
80xmenit, RR: 24xmenit, T: 36
C.
Mandiri
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri Tingkatkan istirahat
S: -
Pasien mengatakan bahwa nyeri yang berasal dari benjolan dileher
beliau masih terjadi, namun hanya sesekali saja.
O: -
Pasien tampak lebih rileks -
TD: 12080mmHg, HR: 90xmenit, RR: 24xmenit
- Skala nyeri 2
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Memantau perkembangan klien
- Memberikan manajeman asuhan
keperwatan nyeri untuk mengatasi nyeri yang di alami
Universitas Sumatera Utara
Kolaborasi
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifankontrol nyeri masa
lampau Kolaborasi dalam pemberian anlgetik
Pilih dan lakukan penanganan nyeri farmakologi, non-farmakologi dan inter personal
Kolaborasi dengan dokter jika keluhan nyeri tidak berkurang.
oleh klien. -
Kolaborasi pemberian analgesic:ketorolak diteruskan
sesuai dengan kebutuhan klien.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kelemahan dan ketidaknyamanan nyeri
ditandai dengan pasien mengatakan tubuhnya terasa
lemah, skala nyeri 4, pasien tampak lemah namun masih
mampu untuk mengubah posisi tidur ke posisi duduk diatas
temapt tidur tanpa bantuan orang lain, pasien masih
mampu berjalan namun
Mandiri
Kaji ketidakmampuan pasien dalam beraktifitas Ajarkan latihan renta gerak kepada pasien
Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan
dan lihat respon pasien saat latihan Ajarkan pasien lain tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
pemenuhan kabutuhan ADL S:
-
Pasien mengatakan telah mampu untuk makan secara mandiri tanpa
bantuan orang lain.
O: -
TD: 12080mmHg, HR: 90xmenit, RR: 24xmenit
- Pasien masih terbatas untuk
melakukan gerakan -
Pasien mampu melakukan ROM aktif
- Pasien mampu berjalan namun
Universitas Sumatera Utara
dengan bantuan orang kain, kekuatan otot 4.
Lindungi pasien dari trauma selama latihan Bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi tubuh
untuk gerakan pasif atau aktif Berikan alat bantu bila pasien memerlukan
Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.
Kolaborasi
Konsultasikan dengan fisioterapis tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
dengan bantuan karena pasien masih merasa lemah.
- Kekuatan otot 4
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Memantau kemampuan klien
dalam mobilisasi untuk memandirikan klien dalam
memenuhi kebutuhannya.
Defisit perawatan diri: toileting berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan pasien mengatakan tubuhnya
terasa lemah hingga sulit beraktifitas seperti biasa tanpa
bantuan dari orang lain, pasien tidak mampu ke kamar mandi
secara mandiri, kekuatan otot
Mandiri
Kaji kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri
Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
makan Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh
untuk melakukan self-care S:
- Rasa nyeri masih terasa walau hanya
sesekali. -
Pasien mengatakan masih dibantu oleh perawatkakak klien ketika
ingin ke kamar mandi. -
Pasien mengatakan masih mampu untuk makan secara mandiri tanpa
bantuan orang lain. -
Keluarga Ny.R mengatakan akan
Universitas Sumatera Utara
4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya Ajarkan klienkeluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya
Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai dengan kemampuannya
Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari
membantu memenuhi kebutuhan pasien
O: kekuatan otot 4
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan:
Memantau tingkat kemandirian klien.
Universitas Sumatera Utara
Jum’at, 29 Juni 2012 Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kesulitan menelan, skala nyeri 4, membran
mukosa kering, kulit kering, mata anemis, pada leher
bagian kanan dan kiriditemukan benjolanmassa
dengan ukuran 12x10 cm pada leher bagian kanan dan ukuran
10x10 cm pada leher bagian kiri, massa mobile dan keras,
BB: 50 kg, TB: 160 cm, Hb: 8,00 g.
Kaji derajat kesulitan mengunyahmenelan
Berat badan pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
Monitor interaksi klien dengan keluarga selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Ajarkan latihan menelan sesuai dengan protap
Jadwalkan latihan menelan dan pengobatan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb
dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
S: -
Pasien mengatakan perlahan mampu mengahabiskan diet yang
diberikan oleh rumah sakit. -
Pasien mengatakan akan terus berusaha melatih menelan makanan
perlahan-lahan walau itu sulit dilakukan.
O: -
BB: 50 kg, TB: 160 hasil perhitungan BB ideal pasien
seharusnya 54 kg -
Pasien makan 3xhari, tipe diet bubur.
- Pasien terlihat menghabiskan diet
makan siangnya walaupun secara perlahan.
A:
Universitas Sumatera Utara
lidah dan cavitas oval
Catat jika lidah berwarna megenta, scarlet
Kolaboratif
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Discharge Planning Jelaskan kembali secara singkat mengenai kondisi
kesehatan klien
Anjurkan klien untuk rajin berlatih menelan agar mudah untuk menelan makanan
Anjurkan klien selalu mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi
Ajarkan secara singkat kepada keluarga mengenai perawatan yang tepat untuk klien di rumah
Buat jadwal control berulang jika dibutuhkan Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi diteruskan
- Memantau nafsu makan dan
intake nutrisi pasien -
Menganjurkan pasien untuk terus meningkatkan intake protein dan
vitamin C -
Tetap membantu pasien untuk melatih menelan.
Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan syaraf oleh
Mandiri Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
S:
Universitas Sumatera Utara
sel kanker ditandai dengan pasien mengatakan nyeri terjadi
pada benjolan dilehernya sebelah kiri, skala nyeri 4, rasa
nyeri muncul sesekali saja, TD:11070 mmHg, HR:
80xmenit, RR: 24xmenit, T: 36
C. termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri Tingkatkan istirahat
Kolaborasi
- Pasien mengatakan bahwa nyeri
yang berasal dari benjolan dileher beliau masih terjadi, namun hanya
sesekali saja.
O: -
Pasien tampak lebih rileks -
TD: 12080mmHg, HR: 92xmenit, RR: 24xmenit
- Skala nyeri 2
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Memantau perkembangan klien
- Kolaborasi pemberian
analgesic:ketorolak diteruskan sesuai dengan kebutuhan klien.
Universitas Sumatera Utara
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifankontrol nyeri masa
lampau Kolaborasi dalam pemberian anlgetik
Pilih dan lakukan penanganan nyeri farmakologi, non-farmakologi dan inter personal
Kolaborasi dengan dokter jika keluhan nyeri tidak berkurang.
Discharge Planning Jelaskan kembali secara singkat mengenai kondisi
kesehatan klien
Ajarkan secara singkat kepada keluarga mengenai perawatan yang tepat untuk klien di rumah
Jelaskan kepada keluraga mengenai tindakan yang harus dilakukan jika rasa nyerimuncul kembali pada
klien
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kelemahan dan Mandiri
Kaji ketidakmampuan pasien dalam beraktifitas Ajarkan latihan renta gerak kepada pasien
S:
-
Pasien mengatakan telah mampu untuk makan secara mandiri tanpa
Universitas Sumatera Utara
ketidaknyamanan nyeri ditandai dengan pasien
mengatakan tubuhnya terasa lemah, skala nyeri 4, pasien
tampak lemah namun masih mampu untuk mengubah posisi
tidur ke posisi duduk diatas temapt tidur tanpa bantuan
orang lain, pasien masih mampu berjalan namun
dengan bantuan orang kain, kekuatan otot 4.
Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Ajarkan pasien lain tentang teknik ambulasi Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
pemenuhan kabutuhan ADL Lindungi pasien dari trauma selama latihan
Bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi tubuh untuk gerakan pasif atau aktif
Berikan alat bantu bila pasien memerlukan Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
Kolaborasi
Konsultasikan dengan fisioterapis tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
bantuan orang lain. O:
- TD: 12080mmHg, HR: 92xmenit,
RR: 24xmenit -
Pasien masih terbatas untuk melakukan gerakan
- Pasien mampu melakukan ROM
aktif -
Pasien mampu berjalan namun dengan bantuan karena pasien
masih merasa lemah. -
Kekuatan otot 4 A:
Masalah teratasi sebagian P:
Intervensi dilanjutkan -
Memantau kemampuan klien dalam mobilisasi untuk
memandirikan klien dalam
Universitas Sumatera Utara
Discharge Planning
Jelaskan kembali secara singkat mengenai kondisi
kesehatan klien
Ajarkan secara singkat kepada keluarga mengenai perawatan yang tepat untuk klien di rumah
Ingatkan kembali kepada keluarga mengenai teknik ambulasi yang dapat keluarga lakukan untuk
membantu pasien dalam beraktifitas ketika telah berada di rumah
Anjurkan keluarga untuk selalu memantau aktifitas yang dilakukan pasien
Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien dalam melakukan aktifitas yang tidak mampu pasien lakukan
seorang diri Anjurkan keluarga untuk sering melatih pergerakan
pasien agar tidak terjadi kekakuan sendi memenuhi kebutuhannya.
Defisit perawatan diri: toileting berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan pasien mengatakan tubuhnya
Mandiri
Kaji kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri
S: -
Rasa nyeri masih terasa walau hanya sesekali.
- Pasien mengatakan masih dibantu
oleh perawatkakak klien ketika
Universitas Sumatera Utara
terasa lemah hingga sulit beraktifitas seperti biasa tanpa
bantuan dari orang lain, pasien tidak mampu ke kamar mandi
secara mandiri, kekuatan otot 4.
Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
makan Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh
untuk melakukan self-care Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya Ajarkan klienkeluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya
Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai dengan kemampuannya
Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari
Discharge Planning Jelaskan kembali secara singkat mengenai kondisi
kesehatan klien
Ajarkan secara singkat kepada keluarga mengenai perawatan yang tepat untuk klien di rumah
ingin ke kamar mandi. -
Pasien mengatakan masih mampu untuk makan secara mandiri tanpa
bantuan orang lain. -
Keluarga Ny.R mengatakan akan membantu memenuhi kebutuhan
pasien
O: kekuatan otot 4
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan:
Memantau tingkat kemandirian klien.
Universitas Sumatera Utara
Anjurkan keluarga untuk melatih kemandirian klien dalam perawatan diri
Anjurkan keluarga untuk menyediakan pispoturinal di rumah untuk mempermudah klien BAK jika
diperlukan
Tabel 10. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pasien NPC
Universitas Sumatera Utara
5. Ringkasan Keperawatan Pasien Pulang