2. Analisa Situasi SWOT
a Man
Strenght Kekuatan Weakness Kelemahan
Opportunity Kesempatan Threatened Ancaman
• Rumah sakit tipe A sekaligus sebagai rumah sakit
pendidikan.
• Ruang RA5 memiliki tenaga perawat yang terdiri dari S1
Keperawatan 2 orang, D3 Keperawatan 15 orang, SPK
1 orang
• Pegawai baru diorientasikan selama 3 bulan.
• Kepala Ruangan berasal dari jenjang pendidikan S1
Keperawatan Ns dan memiliki sertifikat pelatihan
manajemen.
• Kepala Ruangan melakukan penilaian kinerja terhadap
perawat satu kali sebulan
• Adanya sanksi kepada staf pegawai yang melakukan
pelanggaran dalam • Kurangnya jumlah tenaga
perawat di Ruangan RA5, dimana jumlah tenaga perawat
termasuk Kepala Ruangan, Ketua Grup dan Perawat
Pelaksana adalah 18 orang. Sedangkan dari hasil
perhitungan jumlah kebutuhan tenaga perawat menurut
Douglas adalah 23 oran
• Latar belakang pendidikan Katim masih D3 Keperawatan
• Berdasarkan angket yang disebarkan tingkat kepuasaan
kerja perawat diperoleh hasil 6,75 merasa tidak puas.
• RSUP HAM Medan sudah terakreditasi penuh tingkat
lengkap pada tahun 2010 dan sejak tahun 2011 sedang
menjalani proses akreditasi JCIA yang menuntut
pemberian pelayanan keperawatan yang
profesional
• Adanya mahasiswa Akper, Akbid, dan S1 Keperawatan
yang praktik di ruangan RA5 • Rekruitmen perawat melalui
ujian pegawai negeri sesuai dengan aturan Rumah Sakit
• dan perekrutan tenaga honorer melalui Rumah Sakit
yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-
masing ruangan.
• Pihak Rumah Sakit • Era globalisasi yang
menuntut tenaga keperawatan yang profesional dan
memiliki kompetensi pada bidang pelayanan
keperawatan.
• Anggapan masyarakat bahwa Rumah Sakit HAM Medan
merupakan Rumah Sakit pendidikan, yang menjadikan
pasien sebagai lahan praktik.
• Rumah sakit lain yang mempunyai SDM yang lebih
baik dan berkualitas
Universitas Sumatera Utara
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan membuat surat pernyataan
• perawat di ruang Rindu A 5 mendapatkan pelatihan di
bidang keperawatan yang dilaksanakan oleh RSUP H.
Adam Malik Medan yang langsung disampaikan oleh
Kapokja melalui kepala ruangan seperti pelatihan
infeksi nosokomial, PPGD, EKG, manajemen bangsal,
manajemen nyeri
• Bila terjadi suatu masalah baik pada pasien atau
perawat, Kepala Ruangan langsung mengatasi masalah
tersebut. Apabila tidak dapat diatasi lagi, maka Kepala
Ruangan melaporkan masalah tersebut kepada
Kapokja.
• Tingkat kepuasan kerja perawat di RS berdasarkan
angket diperoleh hasil bahwa bahwa 93,75perawat
memberikan kesempatan pada perawat untuk
melanjutkan jenjang pendidikan hingga selesai.
• Perawat diberikan kesempatan oleh pihak
Rumah Sakit untuk mendapatkan pelatihan di
bidang keperawatan maupun non keperawatan.
• Perawat diberi kesempatan
cuti tahunan selama 7 hari.
Universitas Sumatera Utara
merasa puas
• Berdasarkan angket yang disebarkan mengenai tingkat
kepuasaan pasien diperoleh hasil sebesar 80 yang
menyatakan puas.
b Metode
Strenght Kekuatan Weakness Kelemahan
Opportunity Kesempatan Treatened Ancaman
• Ruangan RA5 memiliki struktur organisasi.
• Ruangan RA5memiliki alur pendelegasian yang tegas
dengan metode penugasan tim, dimana terdapat 2 tim.
• Ruangan memiliki SAK dan SOP yang sudah dibakukan
• Ruangan RA5 sudah memiliki lembar
pendokumentasian dengan metode checklist
• Penjadwalan dinas perawat disusun langsung oleh Kepala
• Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan kesehatan kepada
keluarga pasien. • Adanya ketetapan jam bertamu
pada keluarga pasien yaitu jam 12.00-14.00 WIB dan 17.00-
20.00 WIB, namun berdasarkan hasil observasi di ruangan RA5
masih belum terlaksana secara optimal.
• Pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan Rindu A 5
belum optimal. • Ruang Rindu A 5 belum
• Berdasarkan SK MENKES No. Ym.01.10111369610
tanggal 27 Juli 2010 tentang pemberian status akresitasi
penuh tingkat lengkap kepada RSUP HAM
• Adanya SK MENKES No. 244MENKESSKIX1991
yang menyatakan bahwa RSUP H. Adam Malik
sebagai Rumah Sakit pendidikan.
• RSUP HAM sedang menjalani proses akreditasi
• Adanya tuntutan akan pelayanan keperawatan yang
lebih baik
Universitas Sumatera Utara
Ruangan. • Ruangan memiliki batasan
jam kerja dalam setiap shift dan ada penanggung jawab
dalam setiap shift. • Berdasarkan kuesioner yang
disebarkan mengenai gaya kepemimpinan Karu
diperoleh hasil sebesar 81,25 menyatakan karu
memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis
• Karu melakukan supervise terhadap staf, logistic dan
mahasiswa yang sedang praktik di ruang RA5
• Proses kontroling penilaian kerja yang dilakukan oleh
Karu dan KAPOKJA terhadap kinerja perawat
pelaksana setiap bulannya
• Metode peneyelesaian masalah dalam ruangan,
dilakukan dengan metodewin winsolution
oleh kepala ruangan
menerapkan manajemen asuhan keperawatan latihan menelan
untuk pasien yang mengalami gangguan menelan.
JCIA yang menuntut pemberian pelayanan
keperawatan yang profesional
Universitas Sumatera Utara
c Material
Strength kekuatan Weakness kelemahan
Opportunity kesempatan Threatened ancaman
• Ruangan RA5 telah memiliki sistem komputerisasi SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
• Pengadaan logistik di
ruangan Rindu A5 cukup lengkap baik alat tenun
maupun alat-alat kesehatan. • Ruangan RA5 telah memiliki
pembuangan sampah yang terpisah di yaitu tempat
pembuangan sampah medis, tempat pembuangan sampah
domestik, dan tempat pembuangan sampah benda
tajam
• Penggunaan papan identitas pasien menggunakan Id
Bend gelang tangan dan
penggunaan gelang tangan • Format discharge planning
khusus untuk pasien NPC belum spesifik tersedia.
• Ruang RA5 belum memiliki SOP Asuhan Keperawatan
latihan menelan untuk mengatasi keluhan pasien
dengan masalah gangguan menelan.
• Adanya dana anggaran dari pemerintah untuk kesedian
alat kesehatan dan non alat kesehatan .
• Sarana atau fasilitas ruangan rumah sakit lain
lebih memadai.
Universitas Sumatera Utara
sebagai identitas pasien juga telah berjalan dengan baik.
• Sistem pengamprahan kebutuhan peralatan medis
yang dibutuhkan di ruangan dilakukan secara terstruktur
dan terperinci sesuai dengan kebutuhan ruangan.
• Jumlah tempat tidur di Rindu A 5 terdiri dari 46 tempat
tidur yang kesemuanya dalam kondisi yang baik.
• Ruang RA5 juga memiliki alat sterilisasi sendiri.
• Ruang RA5 telah memiliki obat emegency yang cukup
lengkap dan pengadaanpenyediaan obat
pasien disesuaikan dengan kebutuhan pasien serta
terdokumentasi dengan baik.
• Ruang RA5 memiliki papan struktur organisasi, nurse
station , ruangan Karu serta
CI, • Ruang RA5 belum memiliki
format pengkajian lengkap
Universitas Sumatera Utara
untuk THT,Gimul, Mata • Format
discharge planning
sudah ada tetapi pelaksanaannya belum
maksimal.
d Money
Strenght Kekuatan Weakness Kelemahan
Opportunity Kesempatan Threatened Ancaman
• Ruangan RA5 memiliki sistem budgeting yang diatur
langsung oleh Rumah Sakit baik untuk pelayanan
maupun untuk pendanaan kesehatan bagi petugas
kesehatan melalui SIRS.
• Pembayaran jasa pelayanan Umum, ASKES dan
Jamkesmas serta beberapa asuransi perusahaan yang
terikat langsung dilakukan transaksi di kasir RSUP H.
Adam Malik sesuai dengan rincian tindakan pada pasien
di Ruangan RA5. • Belum tersedianya anggaran
bagi perawat untuk melanjutkan pendidikan.
• Adanya bantuan jaminan bagi masyarakat melalui
Jamkesmas, Jamkesda, Jaminan Kesehatan Aceh,
JPKMS, ASKES dan Asuransi Kesehatan yang
bekerja sama dengan RSUP H. Adam Malik.
• Rumah sakit lain yang mempunyai donator atau
yayasan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
• Sistem pembayaran gaji pegawai dan klaim pasien
sudah dilakukan dengan SIRS dan melalui Bank
Bukopin.
• Adanya jasa insentif pegawai Rumah Sakit setiap bulan
yang bersumber dari Jamkesmas.
Tabel 3 . Analisa SWOT
Universitas Sumatera Utara
3. Rumusan Masalah