mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat digunakan untuk analisa tugas dalam keperawatan.
-
Kontrol kualitas : Kepala perawat dihadapkan pada pengukuran kualitas dan
akibat-akibat dari pelayanan keperawatan. Apabila fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan
tepat, maka akan diperoleh manfaat :
-
Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau program telah dilaksanakan sesuai dengan standard atau rencana kerja.
-
Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
-
Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi kebutuhan dan telah digunakan secara benar.
-
Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi dan latihan lanjutan.
2. Standard Asuhan Keperawatan
Standard merupakan suatu tingkat keungulan yang ditentukan sebelumnya yang bertindak sebagai petunjuk untuk praktik. Standard memiliki
karakteristik pembeda, ditetapkan sebelumnya, dibuat oleh para ahli, dikomunikasikan dan diterima oleh orang-orang yang terpengaruh olehnya.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggungjawabnya. Sumber-sumber standar keperawatan berupa standar yang
Universitas Sumatera Utara
dibuat oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI, Departemen Kesehatan RI, rumah sakit, Undang-undang , Keppres, Peraturan Pemerintah.
Tujuan standar keperawatan adalah meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, mengurangi biaya asuhan keperawatan, melindungi perawat dari
kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. Jenis-jenis standar profesi keperawatan meliputi: standard
pelayanan keperawatan, standard praktik keperawatan, standard pendidikan keperawatan, dan standard pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Selain standard tersebut, perawat yang bekerja di rumah sakitharus melaksanakan standard asuhan keperawatan di rumah sakit. Standard asuhan
keperawatan di rumah sakit, yang meliputi:
Standard 1: Falsafah keperawatan
Standard 2: Tujuan Asuhan Keperawatan
Standard 3: Pengkajian Keperawatan
Standard 4 : Diagnosa Keperawatan
Standard 5 : Perencanaan Keperawatan
Standard 6: Intervensi Keperawatan
Standard 7 :Evaluasi Keperawatan
Standard 8: Catatan Asuhan Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Standard kinerja dapat digunakan untuk kinerja individual, dan kriteria dapat dikembangkan untuk evaluasi keseluruhan perawatan pasien. Standard
membentuk kriteria kinerja, tujuan perencanaan, rencana strategis, pengukuran hasil secara fisik dan kuantitatif, unit pelayanan, jam personel, kecepatan, biaya,
modal, pajak, program, dan standard-standard yang tidak jelas. Mereka juga menetapkan sebagai suatu pengukuran yang tidak diketahui tentang perbandingan
dari nilai-nilai kualitatif dan kuantitatif, kriteria atau norma, dan sebagai suatu aturan standard atau tes dimana suatu pengevaluasian atau keputusan dapat
dijadikan dasar. Manajer perawat mengembangkan kerja sama dengan perawat- perawat klinik, kriteria keperawatan klinik dihadapkan pada pengukuran hasil
pasien dan proses keperawatan. Standar-standard ini digambarkan sebagai hasil pasien dan sebagai proses asuhan keperawatan.
Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan kepada klien digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktik keperawatan telah dijabarkan oleh PPNI 2004 yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang
meliputi : 1 Pengkajian, 2 Diagnosa keperawatan, 3 Perencanaan, 4 Implementasi, 5 Evaluasi.
Standard I : Pengkajian keperawatan
Pengumpulan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan dan data dapat diperoleh, dikomunikasikan,
dan dicatat.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengkajian meliputi :
-
Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnese, observasi, pemeriksaan fisik, serta dari pemeriksaan penunjang.
-
Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain.
-
Data yang dikumpulkan difokuskan untuk mengidentifikasi.
-
Status kesehatan pasien masa lalu.
-
Status kesehatan pasien saat ini.
-
Status biologis-psikologis-sosial-spritual.
-
Respon terhadap terapi.
-
Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal.
Standard II
: Diagnosa keperawatan
Adapun kriteria proses :
-
Proses diagnosa terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi masalah, perumusan diagnosa keperawatan.
-
Diagnosa keperawatan terdiri dari masalah P, penyebab E, dan tandagejala S, atau terdiri dari masalah dan penyebab P, E.
-
Bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lainnya untuk memvalidasi diagnosa keperawatan.
-
Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru.
Standard III : Perencanaan keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan pasien.
Kriteria proses, meliputi :
-
Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan.
-
Bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan.
-
Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
-
Mendokumentasikan rencana keperawatan.
Standard IV : Implementasi
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam proses Asuhan Keperawatan.
Kriteria proses, meliputi :
-
Bekerjasama dengan pasien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
-
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
-
Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien.
-
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai konsep, keterampilan asuhan diri, serta membantu pasien memodifikasi
lingkungan yang digunakan.
-
Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon pasien.
Universitas Sumatera Utara
Standard V : Evaluasi keperawatan
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan.
Adapun kriteria prosesnya adalah:
-
Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus-menerus.
-
Menggunakan data dasar dan respon pasien dalam mengukur ke arah pencapaian tujuan.
-
Memvalidasi dan menganalisa data baru dengan teman sejawat.
-
Bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk memodifikasi perencanaan keperawatan.
-
Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.
Melalui aplikasi standard asuhan keperawatan tersebut, maka pelayanan keperawatan diharapkan akan menjadi lebih terarah.
3. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan