Teori Belajar Prestasi Belajar

d. Lina mengatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial ekonomi dan alam. Endang S. 1999: 5 Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa matematika itu merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada pengamatan atau observasi induktif tetapi generalisasi itu harus didasarkan pada pembuktian secara deduktif. Matematika disebut juga sebagai bahasa internasional, karena di setiap saat, di setiap sekolah dan setiap negara, orang yang tahu matematika tentunya akan mengerti apa itu kalkulus, aljabar, geometri, aritmatika, dan sebagainya. Bahasa matematika berlaku untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja pasti akan mempunyai pengertian yang sama. Jadi bahasa matematika merupakan bahasa yang universal dan berlaku secara umum yang sudah disepakati secara internasional bagi mereka yang mempelajarinya. Dengan demikian hakekat matematika adalah ilmu tentang pola pikir, ilmu tentang logika, seni, suatu bahasa, suatu alat, ilmu deduktif dan juga matematika merupakan bahasa internasional.

B. Teori Belajar

Menurut Winkel 2009:59, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahaman-pemahaman, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Jerame Bruner dalam teori belajar mengatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil, jika proses pengajaran matematika diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Selain itu Bruner mengatakan bahwa proses belajar mengajar matematika melalui tiga tahapan Endang S, 1999: 7. a. Tahap enaktif, dalam tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek. b. Tahap ekonik, dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan mental, yaitu berapa gambaran dari obyek-obyek yang dimanipulasi. c. Tahap simbolik, dalam tahap ini siswa memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang tertentu. Dalam tahap ini siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan obyek real. Dengan demikian belajar matematika itu senantiasa merupakan perubahan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan memanipulasi obyek. Selain itu belajar matematika akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan praktek latihan sehingga tidak bersifat verbalitastik.

C. Prestasi Belajar

Menurut Sudjana 2006: 22, prestasi belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Makmun 2004: 54, mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kecakapan nyata yang dapat didemonstrasikan dan diujikan karena merupakan hasil belajar dengan cara, bahan, dan hal tertentu yang telah dijalani. Sementara itu, Winkel 1996:482, mengungkapkan bahwa prestasi belajar merupakan bukti dari kemampuan-kemampuan belajar siswa yang mereka peroleh karena usaha belajarnya. Jhonson dan Jhonson 2002: 8, mengungkapkan definisi prestasi sebagai berikut: a Achievement related behavior ability to communicated, cooperative, perform certain activities and solve complex problem b Achievement related product writing themes or product report,art product, craft product c Achievement related attitude and dispositions proide in the work, desire to improve continually one’s competencies, commitment to quality internallocus of control, self-esteem Jadi menurut Jhonson dan Johnson, definisi prestasi dapat dikembangkan berdasarkan tiga hal yaitu prestasi berhubungan dengan tingkah laku, prestasi berhubungan dengan hasil dan prestasi berhubungan dengan sikap dan waktu. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah bukti dari kecakapan terhadap penguasaan pengetahuan atau keterampilan, yang dapat ditunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melalui perbuatan dan sikap, yang dikembangkan dengan mempelajari mata pelajaran, dan lazimnya dinyatakan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Dengan demikian belajar matematika itu senantiasa merupakan perubahan-perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan memanipulasi obyek. Selain itu belajar matematika akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan praktek latihan jadi tidak bersifat verbalitastik.

D. Bilangan Real

Dokumen yang terkait

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan metode demonstrasi di kelas X Madrasah Aliyah Negeri XI Jakarta

0 8 109

Penggunaan alat peraga mobil garis bilangan terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada materi bilangan

9 70 176

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Pengembangan media pembelajaran matematika basis android pada materi peluang untuk siswa SMK

9 25 198

Upaya meningkatkan keaktifan siswa kelas iv mi darul muttaqin pada pelajaran ips materi koperasi melalui metode diskusi

4 21 107

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22