F. Hasil Belajar Matematika
Dalam bukunya Purwanto 2009: 38-46, beberapa ahli merumuskan tentang definisi hasil belajar sebagai berikut:
1 Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori
yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-
stimulus baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori- kategori Dahar, 1998: 95
2 Menurut Soedijarto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat
penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan Soedijarto,
1993:49. 3
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya Winkel, 1996: 51.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris. Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. Masing-
masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni a
informasi verbal, b keterampilan intelektual, c strategi kognitif, d sikap, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan e keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikatif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah
afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah
psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni a gerakan refleks, b
keterampilan gerakan dasar, c kemampuan perseptual, d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan keterampilan kompleks, dan f gerakan ekspresif dan
interpretatif. Pada umumnya hasil belajar dinilai melalui tes, baik tes uraian maupun
tes objektif. Pelaksanaan penilaian bisa secara lisan, tulisan, dan tindakan atau perbuatan. Selain itu hasil belajar yang dicapai siswa dapat dilihat melalui
proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut :
a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak akan mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya.
Sebaliknya, hasil belajar yang baik akan mendorong pula untuk
meningkatkan, setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapainya.
b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya, ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia punya potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana harusnya. Ia juga yakin
tidak ada sesuatu yang tak dapat dicapai apabila ia berusaha sesuai dengan
kesanggupannya.
c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti ingatannya
dalam jangka waktu lama, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk
belajar sendiri, dan mengembangkan kreatifitasnya.
d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh komprehensif, yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotoris, keterampilan, atau perilaku.
Ranah kognitif terutama adalah hasil yang diperolehnya sedangkan ranah afektif dan psikomotoris diperoleh sebagai efek dari proses belajarnya,
baik efek instruktusional maupun efek nurturant atau efek samping yang
tidak direncanakan dalam pengajaran.
e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Ia tahu dan sadar bahwa
tinggi-rendahnya hasil belajar yang dicapainya bergantung pada usaha dan
motivasi belajar dirinya sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang intensional, positif-aktif, dan efektif-fungsional
sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif meliputi pengetahuan atau kemampuan intelektual, aspek afektif
sikap dan tindakan, dan aspek Psikomotorik keterampilan siswa. Penilaian terhadap proses belajar mengajar tidak hanya bermanfaat bagi
guru, tetapi juga bagi para siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa faktor internal maupun dari luar siswa faktor eksternal.
a.
Faktor internal ialah:
1 Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun
yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan sebagainya.
2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, yang
meliputi: a
Faktor intelektual terdiri atas: -
Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat. -
Faktor aktual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Faktor non intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian
tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.
b. Faktor eksternal ialah:
1 Faktor sosial yang terdiri atas:
- Faktor lingkungan keluarga.
- Faktor lingkungan sekolah.
- Faktor lingkungan masyarakat.
- Faktor kelompok.
2 Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kesenian dan sebagainya. 3
Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim dan sebagainya.
4 Faktor spriritual atau lingkungan keagamaan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang.
G. Motivasi Belajar