Motivasi Belajar LANDASAN TEORI

b Faktor non intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya. b. Faktor eksternal ialah: 1 Faktor sosial yang terdiri atas: - Faktor lingkungan keluarga. - Faktor lingkungan sekolah. - Faktor lingkungan masyarakat. - Faktor kelompok. 2 Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya. 3 Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim dan sebagainya. 4 Faktor spriritual atau lingkungan keagamaan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang.

G. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Menurut Syah 2003: 151, pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Uno 2008: 3, istilah motivasi berasal dari kata motif yang artinya kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Motivasi merupakan suatu kebutuhan manusia, seperti yang diungkapkan oleh Robins 2001: 166 bahwa motivasi merupakan ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan- tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Motif ini tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Diketahui juga bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Siagian 2004: 142, menyatakan bahwa berbagai hal yang biasanya terkandung dalam definisi motivasi adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan, dan intensif. Maslow dalam Slavin 2011: 102-103, mengajukan teori tentang motivasi manusia berdasarkan dari hirarki kebutuhan. Kebutuhan terendah yang ada dalam hierarki merupakan kebutuhan yang paling dominan. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan, prioritas kebutuhan ada pada kebutuhan yang terendah. Ketika kebutuhan rendah itu terpenuhi, maka kebutuhan barupun akan muncul. Begitu seterusnya dengan urutan sebagai berikut: 1 Kebutuhan fsiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar pada manusia yang antara lain meliputi kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, seks, tidur, ekskresi, keseimbangan hormonal, dsb. Contohnya, sangat sulit bagi kita untuk duduk dan belajar apabila rasa lapar, lelah, dan kantuk berlebihan menyerang; 2 Kebutuhan akan keamanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kebutuhan akan rasa aman meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti misalnya takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut kehilangan sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasa terlihat jelas pada anak-anak, seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan rasa aman ini biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal dalam lingkungan yang ramah dan hangat; 3 Kebutuhan akan cinta dan kasih. Fokus pada kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk sosial akan merasa perlu memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain, seperti rasa pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual; 4 Kebutuhan akan diakui dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk diakui adalah kebutuhan untuk diakuinya kemampuan diri dalam hubungan dengan orang lain, sedangkan aktualisasi diri diartikan sebagai “ keinginan untuk menjadi lebih dan lebih sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun yang mampu kita capai; 5 Kebutuhan keimanan yaitu kebutuhan yang kaitanya dengan Tuhan. Dari beberapa definisi tentang motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan untuk berbuat atau tidak berbuat. Peranannya bagi siswa adalah menumbuhkan gairah dan semangat untuk belajar. Siswa yang bermotivasi akan semangat melakukan kegiatan belajar. 2. Jenis Motivasi Menurut Syah 2003: 151, dalam perkembangannya, motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, yang mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk didalamnya perasaan siswa menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Motivasi ini memberi pengaruh yang relatif lebih kuat dan bertahan lama. b Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Pujian dan hadiah, peraturan, teladan merupakan contoh motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa belajar Sardiman A.M ,2005: 90 Dapat disimpulkan bahwa motivasi yang signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik karena murni dan akan bertahan lama. Dorongan dari dalam diri untuk mencapai prestasi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, memberikan pengaruh yang relatif kuat dan bisa bertahan lama. Namun motivasi ekstrinsik juga penting, terutama bagi siswa yang belum tahu untuk apa mereka belajar sesuatu. 3. Fungsi Motivasi Motivasi berkaitan dengan tujuan. Dengan demikian motivasi mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal ini, ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik 2001:161, yaitu 1 Mendorong timbulnya suatu perbuatan; 2 Mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diinginkan; 3 Penggerak besar kecilnya suatu motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Sardiman 2005: 85, menambahkan fungsi motivasi lainnya yaitu menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan dan menyisahkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa motivasi mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha. Dalam belajar, adanya motivasi yang baik akan menunjukan hasil yang baik. Adanya usaha tekun yang didasari adanya motivasi, akan menghasilkan prestasi yang baik. 4. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi Menurut Sardiman 2005: 83, motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak akan berhenti sebelum selesai b Ulet menghadapi kesulitan c Menunjukkan minat terhadap berbagai persoalan d Lebih senang bekerja mandiri e Cepat bosan terhadap hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif f Tidak mudah melepas hal yang diyakini g Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Dapat disimpulkan bahwa orang yang termotivasi akan menjadi sangat bersemangat dalam melakukan suatu hal tanpa paksaan. Pada siswa akan ditunjukkan dengan hasil belajar yang optimal.

H. Metode Diskusi Kelompok

Dokumen yang terkait

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan metode demonstrasi di kelas X Madrasah Aliyah Negeri XI Jakarta

0 8 109

Penggunaan alat peraga mobil garis bilangan terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada materi bilangan

9 70 176

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Pengembangan media pembelajaran matematika basis android pada materi peluang untuk siswa SMK

9 25 198

Upaya meningkatkan keaktifan siswa kelas iv mi darul muttaqin pada pelajaran ips materi koperasi melalui metode diskusi

4 21 107

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22