mengikuti program bimbingan belajar dengan prestasi belajar siswa yang baik maupun cukup adalah sama. Selanjutnya dilakukan analisis
dengan memakai t-test untuk mengetahui apakah minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari prestasi belajar
siswa berbeda secara signifikan. Berbeda dengan asumsi sebelumnya yang menggunakan varians, sekarang dipakai means atau rata-rata
hitung. Tampak bahwa t hitung untuk minat siswa dengan Equal Variance Not Assumed diasumsikan kedua variance tidak sama
adalah 5,568 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas 0,05, maka H
ditolak atau kedua rata-rata mean minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari prestasi belajar
siswa benar-benar berbeda.
C. Pembahasan
1. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua
Berdasarkan serangkaian pengujian yang telah dilakukan, yakni pada deskripsi data mengenai komposisi responden, tingkat pendidikan
orang tua ayah paling banyak berada pada tingkat tamat SMA SMK yakni sebesar 52,49 yang berarti orang tua siswa ayah memiliki tingkat
pendidikan yang relatif sangat tinggi. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua ibu juga berada pada tingkat tamat SMA SMK yakni sebesar 51,77
yang berarti orang tua siswa ibu memiliki tingkat pendidikan yang relatif sangat tinggi. Penulis menyimpulkan bahwa ada perbedaan minat siswa
untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua yang dapat dilihat dari nilai H hitung yang lebih
besar dari nilai
2
χ tabel yakni 18,020 dan 20,535 9,488 serta nilai probabilitas yang berada di bawah 0,05 yakni 0,001 dan 0,000. Siswa
sebagai sampel dari penelitian berbeda minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar karena faktor dari tingkat pendidikan orang tuanya yang
berbeda-beda. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar dapat ditinjau dari faktor tingkat
pendidikan orang tua yang pernah diraih oleh orang tua masing-masing siswa.
Para siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi dalam sampel penelitian, menjadi dasar untuk siswa itu sendiri
dalam menentukan minat untuk mengikuti program bimbingan belajar. Orang tua yang tingkat pendidikannya tinggi menginginkan anaknya untuk
dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalamannya di luar pendidikan formalnya dengan mengikuti bimbingan belajar yang banyak ditawarkan
di luar instansi sekolah. Dengan begitu para siswa timbul rasa ingin atau berminat untuk mengikuti program bimbingan belajar. Harapan para orang
tua ini dengan anaknya mengikuti program bimbingan belajar kelak mereka akan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari pada
tingkat pendidikan orang tuanya. Sedangkan bagi para orang tua yang memiliki tingkat pendidikan
rendah, mereka sedikit mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengakibatkan sedikitnya informasi yang diberikan kepada anak mereka. Misalnya program bimbingan belajar dianggap oleh para orang tua
tersebut kurang begitu penting dan dengan pendidikan formal saja pengetahuan sudah bisa didapat yang pada akhirnya membuat anak mereka
tidak berminat untuk mengikuti program bimbingan belajar. Oleh karena itu diharapkan kepada orang tua untuk selalu
menyadarkan anaknya bahwa yang harus mereka capai adalah pendidikan yang tinggi. Pendidikan adalah hal penting yang harus diraih oleh mereka
sejak dini agar pengetahuan mereka terus berkembang karena pengetahuan tidak akan mati dimakan oleh usia. Orang tua juga harus terus memotivasi
atau memberikan dorongan kepada anaknya agar mereka berminat untuk mengikuti program bimbingan belajar dengan tujuan agar pendidikan
anak-anaknya dapat meraih ke jenjang yang lebih tinggi atau paling tidak sama dengan pendidikan orang tuanya.
Selain itu perlu didukung juga dengan semangat dari para siswa itu sendiri untuk lebih giat belajar agar prestasi belajarnya di sekolah
bertambah baik dan dapat lolos ujian masuk ke perguruan tinggi. Ada beberapa bentuk dukungan lainnya yang bisa disumbangkan
adalah sebagai berikut: pihak guru BK Bimbingan Karier untuk menginformasikan kepada para siswa dan kepada orang tua baik yang
tingkat pendidikannya tinggi ataupun rendah bahwa pentingnya mengikuti program bimbingan belajar karena bisa memperbaiki prestasi belajar anak
yang masih kurang baik. Misalnya dilakukan dengan cara memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bimbingan-bimbingan di waktu jam pelajaran Bimbingan Karier ataupun rapat dengan para orang tua siswa untuk menginformasikan bahwa
program bimbingan belajar itu diperlukan sebagai upaya alternatif lain dalam mendapatkan ilmu pengetahuan selain yang sudah mereka dapatkan
melalui guru-guru di sekolah. Dari pihak sekolah yakni dengan menyisihkan sedikit uang SPP
Sumbangan Pokok Pembangunan yang telah dibayarkan dari para orang tua siswa untuk digunakan sebagai biaya operasional bimbingan belajar di
sekolah. Pihak sekolah pertama-tama mendekati lembaga bimbingan belajar dan dan menjalin kerjasama dengan lembaga yang ada di luar
instansi sekolah seperti Primagama, Neutron maupun tempat-tempat lainnya sehingga dapat menarik para siswa untuk berminat mengikuti
bimbingan belajar. Pemberian materi dari lembaga bimbingan belajar ini diharapkan bisa membuat anak lebih cepat menyerap pelajaran dengan
cara pemberian materi secara praktis sehingga anak berminat untuk mengikuti bimbingan belajar tersebut. Dengan adanya kerjasama itu
diharapkan lembaga tersebut bisa memberikan potongan harga atau discount misalkan sudah bisa menarik 4 orang siswa untuk mengikuti
bimbingan belajar dan bisa gratis 1 orang sehingga dapat meringankan beban para orang tua juga.
Program pemerintah yang saat ini sedang berjalan seperti BOS Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan kepada sekolah-sekolah
diharapkan juga bisa membantu para siswa untuk mempermudah siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam proses belajar di sekolah. Bantuan Operasional Sekolah ini sedikitnya bisa membantu untuk digunakan sebagai biaya tambahan bagi
para siswa yang mengikuti program bimbingan belajar di sekolah selain dari penyisihan uang SPP dari para siswa.
Sekolah juga bisa membuat anggaran baru APBS yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah untuk membantu biaya operasional sekolah
bagi siswa dalam penyelenggaraan program bimbingan belajar yang diselenggarakan di sekolah, baik diperuntukkan bagi orang tua siswa yang
berpendapatan rendah ataupun tinggi. Pihak sekolah mau memberikan tambahan jam pelajaran yang
dilaksanakan setelah jam sekolah usai. Tambahan jam pelajaran ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa semangat belajar untuk menghadapi
ujian akhir dan akhirnya bisa berhasil masuk ke dalam perguruan tinggi favorit.
Partisipasi masyarakat
dalam mendorong siswa mengikuti bimbingan belajar dapat berupa pengadaan kelompok belajar bersama
sesuai dengan tingkat umur siswa masing-masing, membuat perpustakaan umum atau taman bacaan yang buku-bukunya berasal dari pengumpulan
buku-buku pelajaran yang sudah tidak terpakai yang dipunyai oleh kakak- kakak kelasnya, membuat jam belajar masyarakat yakni dari pukul 19.00 –
22.00 agar tamu tidak mengganggu waktu belajar anak, serta adanya KKN Kuliah Kerja Nyata dari Universitas yang menyelenggarakan program
bimbingan belajar kepada warga sekitar secara gratis dari mahasiswa- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mahasiswanya. Pada akhirnya para siswa ini pun muncul minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar dan pada saat hasil ujian mereka
diumumkan sekolah mereka mencapai nilai yang memuaskan dan bisa lolos memasuki perguruan tinggi favorit.
2. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua
Berdasarkan serangkaian pengujian yang telah dilakukan, yakni pada deskripsi data mengenai komposisi responden, tingkat pendapatan
orang tua ayah paling banyak berada pada tingkat pendapatan lebih dari Rp 1.250.000,00 yakni sebesar 24,82 yang berarti orang tua siswa ayah
memiliki tingkat pendapatan yang relatif sangat tinggi. Sedangkan untuk tingkat pendapatan ibu berada pada tingkat pendapatan kurang dari Rp
500.000,00 yakni sebesar 56,03 yang berarti orang tua siswa ibu memiliki tingkat pendapatan yang relatif rendah. Untuk pendapatan
sampingan ayah dan ibu paling banyak berada pada tingkat pendapatan kurang dari Rp 500.000,00 yang berarti pendapatan sampingan orang tua
hanya sedikit yang dimiliki. Penulis menyimpulkan bahwa ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari
tingkat pendapatan orang tua yang dapat dilihat dari nilai H hitung yang lebih besar dari
2
χ tabel yakni 36,458 ; 36,305 dan 15,635 11,070 serta nilai probabilitasnya yang berada di bawah 0,05 yakni 0,000 ; 0,000 ;
0,008. Siswa sebagai sampel dari penelitian yang masing-masing siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut berbeda minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar karena faktor dari tingkat pendapatan orang tuanya yang berbeda-beda.
Orang tua yang memiliki tingkat pendapatan yang cukup besar memberi pengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan yang lebih banyak dengan membiayai anak-anaknya mengikuti program bimbingan belajar. Dengan kemampuan finansial para
orang tua ini menimbulkan minat kepada anak-anaknya untuk mengikuti program bimbingan belajar karena melihat para orang tuanya tidak
mengalami kesulitan untuk membiayai mereka. Sedangkan bagi para siswa yang mempunyai orang tua dengan
tingkat pendidikan yang rendah membuat mereka mengurungkan keinginan atau minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar. Hal
ini disebabkan ketidakmampuan para orang tuanya untuk membiayai uang administrasi dari pelaksanaan program bimbingan belajar yang ada jika
anaknya mengikuti program bimbingan belajar tersebut. Oleh karena itu diharapkan dukungan dan motivasi yang harus
diberikan orang tuanya agar anaknya berhasil menempuh studinya. Hal ini berdasarkan dari cita-cita seorang anak yang ingin masa depannya sukses
dan berhasil tetapi harus didukung juga dengan semangat belajar dari para siswa itu sendiri karena yang menentukan keberhasilan prestasi belajarnya
hanya dari siswa itu sendiri. Peran orang tua yang juga menjadi harapan agar anaknya bisa
mengikuti program bimbingan belajar adalah dengan membuka usaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sampingan seperti membuka warung kelontong untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan begitu hasil dari pada usaha tersebut bisa
digunakan sebagai biaya tambahan agar anak bisa mengikuti program bimbingan belajar di lembaga bimbingan yang sudah banyak ditawarkan.
Oleh sebab itu para siswa akan muncul minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar dan mereka pun bertekad untuk memperoleh
pendidikan setinggi mungkin hingga pada akhirnya cita-cita mereka tercapai.
3. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua
Berdasarkan serangkaian pengujian yang telah dilakukan, yakni pada deskripsi data mengenai komposisi responden, jenis pekerjaan orang
tua ayah paling banyak berada pada golongan menengah yakni sebesar 51,07 yang berarti orang tua siswa ayah memiliki jenis pekerjaan yang
relatif tinggi. Sedangkan untuk jenis pekerjaan ibu berada pada golongan rendah yakni sebesar 49,65 yang berarti orang tua siswa ibu memiliki
jenis pekerjaan yang relatif rendah. Penulis menyimpulkan bahwa ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar
ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua yang dapat dilihat dari nilai H hitung yang lebih besar dari
2
χ tabel yakni 13,610 dan 24,951 5,991 serta nilai probabilitas yang berada di bawah 0,05 yakni 0,001 dan 0,000.
Siswa sebagai sampel dari penelitian yang masing-masing siswa tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbeda minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar karena faktor dari jenis pekerjaan orang tuanya yang berbeda-beda.
Dengan jenis pekerjaan orang tua yang termasuk ke dalam golongan atas, membuat para orang tua menginginkan anaknya agar
mereka lebih banyak mendapat ilmu pengetahuan selain yang mereka terima di sekolah dengan mengikuti program bimbingan belajar yang ada
di luar sekolah. Jenis pekerjaan orang tua yang termasuk ke dalam golongan atas berarti tingkat pendidikan yang pernah mereka tempuh juga
sampai ke tingkat tinggi yang pada akhirnya mereka ingin anak-anaknya memperolah pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak juga.
Dengan keadaan ini para siswa pun tumbuh rasa keinginan atau minatnya untuk menambah ilmu sebanyak-banyaknya dengan mengikuti program
bimbingan belajar yang banyak sekali ditawarkan. Sedangkan untuk jenis pekerjaan orang tua yang dimiliki termasuk
ke dalam golongan rendah, para siswa pun menjadi mengurungkan niatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar. Mereka berpikir karena para
orang tuanya tersebut tidak bisa membiayai uang administrasi bila mereka mengikuti bimbingan belajar oleh sebab gaji yang diterima orang tuanya
kecil. Dari pihak orang tua pun berpikir untuk makan sehari-hari saja sudah sulit apalagi untuk memasukkan anak-anaknya ke lembaga
bimbingan belajar. Dengan jenis pekerjaan orang tua yang tergolong rendah maka
tingkat pendapatan yang diterima pun juga rendah, maka harapan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peran orang tua pun salah satunya dengan memperhatikan jam belajar anak di rumah agar waktunya bisa lebih optimal, dan memotivasi atau
memberikan dorongan agar belajar anak di rumah lebih giat lagi. 4. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar
ditinjau dari prestasi belajar siswa Berdasarkan serangkaian pengujian yang telah dilakukan, tampak
bahwa prestasi belajar siswa berada paling banyak pada kelas interval 73,8 – 76,8 yakni sebesar 29,79 yang berarti prestasi belajar para siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Penulis menyimpulkan bahwa ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar
ditinjau dari prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai rata-rata hitung atau means yaitu 5,568 dengan probabilitas 0,000 oleh karena
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau kedua rata-rata mean minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau
dari prestasi belajar siswa benar-benar berbeda. Tampak dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing anak berbeda prestasi
belajarnya sehingga minat mereka terhadap program bimbingan belajar berbeda pula.
Prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef rata-rata masuk ke dalam kategori baik. Hal ini memberi pengaruh kepada mereka
untuk terus menambah ilmu pengetahuan dengan mengikuti program bimbingan belajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar yang telah
tersedia. Dengan harapan ingin meraih cita-cita yang tinggi dan telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meraih prestasi yang baik, para siswa tersebut tumbuh minatnya untuk mengikuti program bimbingan belajar. Mereka menggunakan waktu
bimbingan belajar di luar jam sekolah sehingga tidak mengganggu proses belajarnya bersama guru-guru di sekolah.
Sedangkan bagi siswa yang prestasi belajarnya cukup, mereka kurang berminat untuk mengikuti program bimbingan belajar karena
sedikitnya ketertarikan untuk ikut program bimbingan belajar. Salah satunya yaitu mereka merasa sudah cukup untuk memperoleh ilmu
pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah formal tanpa harus susah- susah lagi orang tuanya mengeluarkan biaya supaya bisa mengikuti
bimbingan belajar. Oleh karena itu diharapkan kepada orang tua untuk terus
memotivasi atau memberikan dorongan kepada anaknya agar mereka berminat untuk mengikuti program bimbingan belajar dengan tujuan agar
pendidikan anak-anaknya dapat meraih ke jenjang yang lebih tinggi atau paling tidak sama dengan pendidikan orang tuanya.
Selain itu perlu didukung juga dengan semangat dari para siswa itu sendiri untuk lebih giat belajar agar prestasi belajarnya di sekolah
bertambah baik. Ketika para siswa di kelas diharapkan juga aktif mengikuti kegiatan belajar misalnya jika ada kegiatan diskusi antar
kelompok diharapkan mereka bisa ikut ambil bagian mengungkapkan pendapat dan aktif ikut berdiskusi dengan teman-temannya. Hal ini bisa
memunculkan minat dari para siswa untuk belajar lebih banyak lagi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berminat untuk mengikuti program bimbingan belajar yang telah banyak ditawarkan di luar instansi sekolah sehingga mereka nantinya dapat lulus
ujian dan bisa masuk ke perguruan tinggi favorit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN