BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Minat Belajar Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu
pilihan seseorang. Minat juga merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Jika seseorang cenderung
mengerjakan sesuatu dengan disertai minat maka hasil yang akan diperoleh akan lebih baik dibanding dengan mereka yang tanpa disertai
minat. Minat juga dapat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan
tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu Winkel, 1987: 105. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1976: 150 bahwa minat
berarti perhatian, kesukaan kecenderungan hati dan keinginan kepada sesuatu. Minat juga merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh
perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut Bimo 1977: 38.
Seseorang yang mempunyai minat yang tinggi kemungkinan akan memperoleh hasil yang maksimal tetapi tidak dapat disangkal juga
seseorang yang mempunyai minat yang tinggi pun dapat memperoleh hasil yang kurang maksimal karena faktor-faktor sebagai berikut:
5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Sebab internal dari dalam diri 1 Psikologis, misalnya: kecerdasan, minat.
2 Biologis, misalnya: kesehatan, cacat tubuh. b. Sebab eksternal dari luar diri
1 Keluarga, misalnya: orang tua, lingkungan rumah. 2 Faktor sekolah, misalnya: masyarakat, lingkungan sekitar.
Atas dasar beberapa pengertian yang telah ada dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertarikan pada suatu obyek tertentu dan
merasa senang terhadap objek tersebut. Dalam hal minat untuk mengikuti program bimbingan belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan hati
untuk tertarik terhadap suatu program bimbingan belajar agar memperoleh hasil yang maksimal dalam prestasi belajarnya dan dapat melanjutkan ke
tingkat yang lebih tinggi lagi. 2. Faktor-faktor yang membedakan minat siswa untuk mengikuti program
bimbingan belajar Faktor-faktor yang membedakan minat siswa untuk mengikuti
program bimbingan belajar sebenarnya terdapat banyak faktor yang berperan disana misalnya saja faktor teman sepermainan sebaya, bakat
dari dirinya sendiri, prestasi belajarnya, kondisi perekonomian orang tuanya status sosial orang tuanya. Tetapi penulis hanya akan membatasi
pembahasan terhadap dua faktor saja yang berperan yaitu status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar. Alasan penulis hanya membatasi
pada dua faktor tersebut adalah bahwa status sosial ekonomi orang tua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai peran yang begitu besar karena segala hal yang menyangkut kebutuhan seorang anak menjadi kewajiban orang tua untuk bisa
memenuhinya. Status sosial ekonomi orang tua yang meliputi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan orang tua menjadi
syarat bagi seorang anak, dimana anak itu bisa mengembangkan pengetahuannya dan mempunyai minat untuk bisa mengikuti program
bimbingan belajar atau tidak. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa, penulis menduga bahwa seorang anak yang kemampuan dalam hal prestasi
belajarnya kurang baik dimungkinkan mereka akan mempunyai minat untuk mengikuti program bimbingan belajar untuk meningkatkan hasil
belajarnya maupun bisa lolos dalam memasuki perguruan tinggi favorit. a. Status sosial ekonomi orang tua
1 Tingkat pendidikan orang tua Orang tua yang sering kita sebut sebagai bapak ibu adalah
orang yang paling bertanggung jawab terhadap seluruh anggota keluarganya di dalam suatu rumah tangga. Tingkat pendidikan
orang tua disini dimaksudkan sebagai tingkat pendidikan formal orang tua yang telah dicapainya. Dalam hal ini adalah tingkat
pendidikan formal yaitu SD, SLTP, SMUSMK, Akademi maupun Perguruan Tinggi.
Menurut W.S.
Winkel 1987: 19 Pendidikan adalah
bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang
diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif sehingga sungguh-
sungguh menunjang perkembangannya. Pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja
tetapi orang dewasa juga berhak mengenyam pengetahuan. Setiap orang yang telah mendapatkan pendidikan pastilah akan
berkembang kemampuan berpikirnya, tingkah lakunya berubah menjadi lebih dewasa dan kemampuan intelektualnya, dan
kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi
masyarakat, bangsa dan negara. Segala pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun di luar pendidikan
formal. Pendidikan yang diperoleh semakin baik atau tinggi maka
makin mampu pula seseorang menghadapi kehidupan dalam masyarakat karena dapat memenuhi kebutuhannya sendiri secara
nyata. Oleh karena itu pendidikan sangatlah diperlukan terutama untuk mencapai masa depan yang lebih baik melalui potensi yang
ada pada masing-masing individu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui
pendidikan seseorang dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan dan mampu menerima hal-hal yang baru dimana semuanya itu akan
memberikan dampak kesejahteraan pada orang itu sendiri. Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan yang telah diraihnya seseorang akan dengan mudah memperoleh pekerjaan yang layak dan sesuai dengan tingkat
pendidikannya. Alhasil para orang tua pun mampu untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya baik untuk pendidikan
anak-anaknya ataupun kebutuhan rumah tangganya. 2 Tingkat pendapatan orang tua
Pengertian pendapatan
sangat erat hubungannya dengan penghasilan, bahkan kebanyakan orang menyamakan kedua
pengertian tersebut. Menurut San S. Hutabarat 1978: 92 pengertian pendapatan dan penghasilan dibedakan, yakni sebagai
berikut: a Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan
usaha tertentu, misalnya gaji yang diperoleh dari bekerja. b Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka
waktu tertentu, misalnya bunga simpanan di bank. Sedangkan menurut Gilarso 1992: 63 pengertian
penghasilan dan pendapatan tidak dibedakan yakni segala bentuk balas-karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas-jasa atas
sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Pendapatan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang
lain maupun hasil dari milik sendiri. Besarnya jumlah pengeluaran menurut Gilarso 1992: 65
tergantung pada banyak faktor seperti: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Besarnya jumlah pendapatan b Besarnya keluarga jumlah anggota keluarga dan umurnya
c Tingkat harga kebutuhan hidup d Tingkat pendidikan keluarga
e Lingkungan sosial ekonomi keluarga f Kebijaksanaan mengelola dan mengendalikan keuangan
keluarga 3 Jenis pekerjaan orang tua
Yang dimaksud jenis pekerjaan adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
penghasilan. Jenis pekerjaan antara orang yang satu dengan yang lainnya tentunya berbeda tergantung dari tingkat pendidikannya.
Jenis pekerjaan seseorang dibedakan menjadi dua Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal.12 yakni:
a Pekerjaan Pokok Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki
seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jika
pekerjaan pokok ini tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga sehari-hari maka seseorang berusaha untuk
mencari pekerjaan sampingan guna mencari penghasilan tambahan.
b Pekerjaan Sampingan atau Sambilan Pekerjaan sampingan atau sambilan adalah pekerjaan yang
dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pekerjaan sampingan ini sifatnya hanya melengkapi pekerjaan pokok dan
jenis pekerjaan ini berbeda antara masing-masing orang. Jenis pekerjaan seseorang sering menjadi kendala terhadap
status sosial ekonomi orang yang bersangkutan karena terpengaruh dengan adanya jumlah penghasilan yang didapat dan
menjadikannya status kekayaan seseorang. Orang tua dengan jenis pekerjaan yang menghasilkan penghasilan yang cukup atau besar
kemungkinan besar menginginkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar karena tidak adanya kesulitan dalam hal biaya
tetapi bagi orang tua siswa yang hanya menghasilkan penghasilan yang pas-pasan untuk berpikir dua kali untuk memasukkan
anaknya ke lembaga bimbingan belajar. Dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan antara
jenis pekerjaan orang tua dengan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar. Jenis pekerjaan orang tua menjadi
salah satu faktor dalam minat siswa untuk mengikuti bimbingan belajar yakni orang tua yang mempunyai penghasilan cukup atau
besar biasanya mampu untuk memasukkan anaknya ke lembaga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bimbingan belajar dan sebaliknya orang tua yang jenis pekerjaannya rendah sulit untuk memasukkan anaknya ke lembaga
bimbingan belajar. Jenis pekerjaan orang tua yaitu bidang pekerjaan pokok
yang ditekuni orang tua kepala keluarga tiap harinya berdasarkan penggolongan dari Spillane, S.J 1982: 14 yang dimodifikasi
dengan keadaan sekarang, yaitu: a Golongan A, misal: meninggal dunia janda duda, pensiun,
tidak punya pekerjaan tetap. b Golongan B, misal: buruh nelayan, buruh tani, petani kecil,
penebang kayu. c Golongan C, misal: buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang
penarik becak. d Golongan D, misal: pembantu, penjual keliling, tukang cuci.
e Golongan E, misal: seniman, buruh tetap, montir, pandai besi emas perak, penjahit, penjaga pabrik, sopir buscolt, tukang
kayu, tukang listrik,tukang mesin. f Golongan F, misal: mandor, pedagang, pegawai kantor,
pegawai sipil ABRI, pemilik perusahaan toko pabrik perikanan, pemilik bus colt, penggarap tanah, pengawas
keamanan, petani pemilik tanah, peternak, tuan tanah. g Golongan G, misal: ABRI Tamtama sd Bintara, guru SD,
kepala bagian kantor pos cabang, manager perusahaan kecil, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pamong praja, pegawai badan hukum, pegawai negeri golongan Ia sd Id, supervisor pengawas.
h Golongan H, misal: guru SLTP, SLTA, juru rawat, pekerja sosial, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri
golongan IIa sd IId, perwira ABRI Letnan II, Letnan I dan Kapten, wartawan.
i Golongan I, misal: ahli hukum, ahli tanahahli ukur tanah, apoteker, arsitek, dokter, dosen guru besar, gubernur, insinyur,
kepala kantor pos pusat, kontraktor besar, manager perusahaan, menteri, pegawai negeri golongan IIIa keatas,
pengarang, peneliti, penerbang, perwira ABRI Mayor sd Jenderal, walikota bupati.
Selanjutnya untuk menentukan jenis pekerjaan orang tua kepala keluarga dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu:
a Golongan Atas yaitu golongan G, H, I. b Golongan Menengah yaitu golongan D, E, F.
c Golongan Rendah yaitu golongan A, B, C.
b. Prestasi belajar 1 Pengertian belajar
Ada beberapa pendapat mengenai definisi dari belajar: a Menurut Drs.Oemar Hamalik 1992:12 definisi belajar adalah:
Mengalami dan senantiasa mengadakan reorganisasi pengalaman penggunaan, pemahaman dan berlangsung secara
keseluruhan.
b Menurut WS.Winkel 1987: 36 belajar adalah: Suatu aktivitas mental psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,
ketrampilan dan nilai-sikap.
Seseorang yang telah mengalami proses belajar pastilah mengalami perubahan yang relatif konstan dan berbekas. Proses
belajar di lembaga bimbingan belajar tidak jauh berbeda dengan proses belajar di sekolah formal. Tujuan kegiatan belajar mengajar
di lembaga pendidikan adalah: a Mengetahui suatu pengetahuan, kecakapan atau konsep yang
sebelumnya belum diketahui. b Mengajarkan kepada seseorang sesuatu yang sebelumnya tidak
dapat berbuat, baik tingkah laku maupun ketrampilan. c Mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu
pengertian baru, baik pengetahuan, ketrampilan maupun tingkah laku.
d Memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
2 Prestasi belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar
sering dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa
selama mengalami proses belajar di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh melalui tes dari sejumlah mata
pelajaran. Keberhasilan siswa selama proses belajar di sekolah akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Jadi secara
umum prestasi belajar adalah hasil tertinggi yang dicapai seseorang dalam bidang tertentu.
Setiap orang yang mengalami proses belajar maka ia akan memperoleh hasil yang diinginkan. Hasil adalah perubahan dalam
diri si pelajar, dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Tetapi setiap orang yang melalui
proses belajar mempunyai hasil yang berbeda-beda. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah dapat diketahui melalui
prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa ini dapat diketahui dari hasil evaluasi hasil belajarnya. Evaluasi menurut
Nana Sudjana 1990: 20 adalah suatu usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara
kerja dan metode pemecahannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan