Komunikasi: Elemen Penting dalam Proses Pendampingan Para Anggota

37 Pemahaman ini memberi pengertian kepada kita bahwa dalam setiap kehidupan komunitas tarekat religius seperti dalam sebuah biara terdapat dua peran penting, seorang pemimpin biara yang akan melayani baca: memimpin para anggotanya dalam menghadapi pergulatan panggilan hidupnya serta para anggotanya itu sendiri yang berperan sebagai pihak yang dipimpin. Kedua peran ini akan senantiasa berproses bersama selama mereka menghidupi proses panggilan hidup ‘khusus’ menurut corak masing-masing tarekat religius yang mereka pilih.

3. Komunikasi: Elemen Penting dalam Proses Pendampingan Para Anggota

Biara Pemimpin biara memiliki tugas memimpin baca: membina atau mendampingi para anggotanya. Komunikasi adalah salah satu sarana yang dapat dilakukan untuk mencapai cita-cita itu. Prasetyo 2000 menyebutkan bahwa komunikasi pemimpin dengan para anggota dalam tarekat adalah salah satu bentuk mediasi untuk mendampingi mereka agar setiap pribadi dapat tumbuh dengan baik. Namun demikian selain sebagai sarana melakukan pendampingan baca: pembinaan, komunikasi juga dapat berperan sebagai sarana untuk menemukan kesenangan, memenuhi kebutuhan afeksi dalam persahabatan, dan lainnya Hybels dan Weaver, 2004. Komunikasi interpersonal antara pemimpin biara dengan para anggotanya hampir pasti terjadi setiap saat. Komunikasi semacam ini dapat terjadi dalam berbagai kesempatan, misalnya saat perjumpaan singkat dalam kehidupan sehari- 38 hari, sharing komunitas, diskusi atau bertukar pikiran, ibadat komunitas, atau saat bimbingan rohani, serta masih banyak kesempatan lain. Oleh karena itu, komunikasi ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan sehari- hari dalam setiap komunitas biara. Komunikasi dalam perjumpaan singkat sehari-hari biasanya tidak membutuhkan proses yang lama, misalnya hanya saling bertegur sapa, saat pemimpin menyuruh sesuatu, memberikan salam dan pujian, bercanda, atau yang lainnya. Komunikasi semacam ini sangat sering terjadi namun tidak memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang mendalam. Komunikasi antara pemimpin dan anggota biara juga dapat terjadi saat diskusi atau rapat komunitas. Diskusi dan rapat adalah usaha untuk saling bertukar pikiran atas berbagai hal yang menyangkut kehidupan bersama dalam komunitas biara. Namun kadang-kadang, rapat komunitas dapat berisi berbagai instruksi atau semacam pengarahan dari pemimpin komunitas biara yang harus dilakukan oleh anggota komunitas tanpa memerlukan adanya diskusi terlebih dahulu dengan para anggotanya. Instruksi atau pengarahan di sini tentunya masih dalam kerangka proses pembinaan para anggotanya. Ibadat komunitas menunjuk pada aktivitas kerohanian seperti perayaan ekaristi atau doa-doa yang wajib diikuti oleh seluruh anggota komunitas. Ibadat komunitas juga membutuhkan adanya komunikasi interpersonal, hanya saja komunikasi yang ada bukanlah komunikasi timbal-balik yang mendalam melainkan semacam komunikasi bersama kepada Tuhan dalam kerangkan uangkapan secara komunal. Meskipun tidak setiap ibadat komunitas dipimpin 39 oleh pemimpin biara, adakalanya pemimpin biaralah yang memimpin sekaligus memberikan renungan-renungan yang berguna bagi pengolahan hidup anggotanya. Bimbingan rohani adalah proses komunikasi timbal baik antara pemimpin dan yang didampingi untuk bersama-sama mengolah panggilan hidup mereka, khususnya dalam hal rohani. Biasanya dapat dilakukan dalam kurun waktu tertentu secara rutin, bisa sebulan sekali, dua bulan sekali, atau tergantung kebutuhan. Bentuk komunikasi ini adalah komunikasi yang cukup mendalam, karena dalam kegiatan ini antara pemimpin dan anggota saling membuka diri secara jujur untuk mengolah panggilan hidup, khususnya anggota biara yang sedang dibina. Di sinilah, pemimpin biara dapat memberikan masukan-masukan bagi anggota yang sedang dibinanya. Ada pula komunikasi dalam konteks persahabatan antara anggota dan pemimpin biara dimana komunikasi ini tidak dibatasi oleh kegiatan-kegiatan tertentu saja melainkan dapat terjadi dalam berbagai kesempatan. Komunikasi semacam ini misalnya terjadi saat sharing pengalaman atau pengolahan, saat correctio fraterna, saat mengkritik dan memberi masukan, saat memberikan dukungan, dan sebagainya. Bentuk-bentuk komunikasi seperti yang tersebut di atas dapat dipastikan ada dalam setiap komunitas biara, dan mungkin masih ada berbagai bentuk lain. Oleh karenanya, hal itu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam usaha pembinaan atau pendampingan para anggotanya. Hanya saja, jelas ada beberapa variasi bentuknya, tergantung dengan kekhasan masing-masing biara. Salah satu yang 40 membedakan misalnya bagaimana karakter kepribadian pemimpin biara dalam menjalankan komunikasi dengan para anggotanya itu. Barangkali ada pemimpin yang memiliki gaya akrab, hangat, dan santai, namun juga ada yang menggunakan gaya serius dan terkesan menjaga jarak dengan anggotanya.

4. Modeling Melalui Komunikasi Interpersonal Mendalam di Komunitas