Modeling Melalui Komunikasi Interpersonal Mendalam di Komunitas

40 membedakan misalnya bagaimana karakter kepribadian pemimpin biara dalam menjalankan komunikasi dengan para anggotanya itu. Barangkali ada pemimpin yang memiliki gaya akrab, hangat, dan santai, namun juga ada yang menggunakan gaya serius dan terkesan menjaga jarak dengan anggotanya.

4. Modeling Melalui Komunikasi Interpersonal Mendalam di Komunitas

Biara Kita tahu bahwa dalam hidupnya, seseorang dapat belajar dari lingkungannya melalui proses modeling. Modeling bisa terjadi melalui komunikasi interpersonal yang mendalam sebab lewat komunikasi ini orang dapat langsung bertukar pandangan secara langsung dengan penuh penerimaan. Seseorang akan lebih mudah mengkomunikasikan dan menerima sesuatu gagasan terhadap orang yang ramah, hangat, dan menerima tanpa syarat dibandingkan dengan orang yang tidak demikian. Demikian juga, seseorang yang memiliki persepsi positif terhadap orang yang mampu membangun komunikasi interpersonal yang mendalam dengan dirinya, karena ia memandang bahwa orang tersebut cukup ramah dan mampu menerima orang lain apa adanya, juga memiliki kemungkinan untuk menjadikan orang itu sebagai modelnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Alwisol 2006 bahwa salah satu karakter yang mendorong orang melakukan modeling terhadap orang lain adalah sifat keramahan orang itu. Modeling melalui komunikasi interpersonal yang mendalam juga dapat terjadi dalam sebuah biara, yakni para anggota terhadap pemimpinnya. Adanya komunikasi interpersonal yang mendalam antara pemimpin biara dengan 41 anggotanya memungkinkan adanya pemahaman dan penerimaan berbagai macam teladan secara lebih terbuka dari para anggota sebagai pihak yang ‘masih perlu didampingi’ dalam pengolahan panggilannya. Hal ini tidak terlepas dari peran pemimpin biara dalam proses formatio para anggotanya yakni senantiasa mendampingi perjalanan panggilan mereka dengan cara memberi santapan kehidupan, ajan, dan doa. Dalam proses itu, seorang pemimpin akan senantiasa memberikan berbagai teladan melalui sikap dan perilakunya sehari-hari, baik diberikan secara lisan ataupun tidak. Komunikasi interpersonal, dapat berfungsi untuk saling membantu mengubah sikap dan perilaku hidup bersama orang lain Hardjana, 2003. Dilihat dari sisi ini, setiap anggota biara yang semakin percaya dan merasa bahwa pemimpinnya dapat mengerti apa adanya, ia akan semakin berani pula mengungkapkan isi hatinya. Dengan keterbukaan dan penerimaan yang penuh dari pemimpin biara, anggota bisa dengan suka rela menerima gagasan yang disampaikan pemimpinnya itu. Inilah yang sesuai dengan pendapat Hardjana 2003 bahwa komunikasi interpersonal merupakan wahana untuk mengubah dan mengembangkan belajar, mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan kepribadian. Pada sisi lain, kesediaan menerima anggota apa adanya, sebagai salah satu pendukung sifat keramahan, akan memunculkan persepsi yang positif terhadap pemimpin. Anggota biara yang menganggap positif pemimpinnya, termasuk yang bisa dijadikan lawan bicaranya, memiliki peluang untuk meniru gaya pemimpinnya itu dan meninggalkan gayanya sendiri yang lama untuk meniru yang lebih baik. Persepsi yang positif terhadap pemimpin inilah yang memiliki 42 peran untuk memunculkan modeling atas pemimpinnya itu. Sears 1999 memiliki kesimpulan bahwa semakin baik penilaian seseorang terhadap komunikator, semakin mudah orang itu mengubah sikapnya. Konteks perilaku modeling dalam biara adalah bagian dari rangkaian proses formatio para anggota biara. Formatio dalam biara kita mengerti sebagai proses pembentukan karakter pribadi seorang anggota biara. Dalam proses itu, setiap anggota biara akan didampingi oleh pemimpin biara itu. Oleh karena itu selama formatio masih berlangsung, proses belajar melalui modeling senantiasa mungkin terjadi.

D. Korelasi antara Kedalaman Komunikasi Interpersonal