48 variabel X yang berfungsi sebagai variabel bebas dan variabel kedua Y sebagai
variabel tergantung.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu diduga akan berubah
dalam keragamannya Winarsunu, 2004. Variabel bebas dapat juga disebut dengan variabel pengaruh, variabel perlakuan, variabel kuasa, variabel treatment,
atau independent variable. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas Variabel X adalah tingkat taraf kedalaman komunikasi interpersonal antara
anggota dan pemimpin biara
2. Variabel Tergantung
Variabel tergantung adalah variabel yang berubah karena pengaruh variabel bebas Winarsunu, 2004. Variabel tergantung juga dapat disebut dengan variabel
terikat atau dependent variable. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel tergantung adalah kedalaman modeling anggota biara terhadap pemimpin
komunitasnya.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kedalaman Komunikasi Interpersonal
Kedalaman komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai sejauh mana komunikasi yang dibangun oleh seorang anggota biara terhadap pemimpin biara
menyentuh atau melibatkan berbagai pemikiran, perasaan-perasannya yang terdalam dengan didasari keterbukaan, kepercayaan, dan penerimaan secara utuh.
49 Taraf kedalaman yang mau diukur adalah berdasar indikator dalam urutan sebagai
berikut: a Kedalaman Komunikasi Interpersonal Tingkat 1 :Hubungan Puncak
Indikatornya: 1 menekankan adanya kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya yang
mutlak antara kedua belah pihak 2 tidak ada lagi ganjalan; seperti takut, cemas, khawatir kalau
kepercayaannya disia-siakan 3 adanya kebebasan untuk mengungkapkan segala hal
4 adanya kesatuan perasaan timbal balik yang hampir sempurna b Kedalaman Komunikasi Interpersonal Tingkat 2: Hati Perasaan
Indikatornya: 1 ada usaha atau keberanian untuk membuka diri atau jujur terhadap diri dan
lawan bicara 2 berani menghadapi resiko kekurangan diri diketahui oleh orang lain
3 adanya kesediaan untuk menerima orang lain 4 ada keberanian mengungkapkan uneg-unegnya
5 dapat menimbulkan perasaan yang lega 6 hubungan yang semakin akrab
c Kedalaman Komunikasi Interpersonal Tingkat 3: Menyatakan Gagasan Pendapat
Indikatornya: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 1 pengungkapan diri yang masih sebatas pada pemikiran
2 masih bersikap hati-hati, memantau pendapat lawan bicara tentang pokok pembicaraan
3 menghindarkan kesan bahwa diri sendiri memiliki pendapat yang berbeda 4 ada kecenderungan berusaha menyenangkan lawan bicara
5 belum berani sungguh-sungguh menampilkan diri apa adanya d Kedalaman Komunikasi Interpersonal Tingkat 4: Membicarakan Orang Lain
Indikatornya: 1 adanya saling menanggapi tetapi masih dalam taraf dangkal
2 belum mau berbicara tentang diri masing-masing, yang dibicarakan adalah obyek di luar diri
3 belum saling mengungkapkan pendapat atau hanya saling bertukar informasi semata
4 belum saling membuka diri, seperti ngrumpi dan omong kosong e Kedalaman Komunikasi Interpersonal Tingkat 5: Basa-basi
Indikatornya: 1 komunikasi yang dibangun hanya saat kebetulan bertemu, belum ada sikap
saling membuka diri 2 komunikasi yang ada seolah-olah hanya sebagai sopan santun tanpa
mengharapkan jawaban yang sebenarnya
Taraf 1 menunjukkan taraf komunikasi interpersonal yang paling mendalam, kemudian diikuti taraf ke-2 dan seterusnya hingga taraf yang ke-5 menunjukkan
51 taraf komunikasi interpersonal yang semakin dangkal. Dalam penelitian ini, skala
sikap yang didasarkan pada taraf kedalaman tersebut akan digunakan sebagai alat ukur untuk mengungkap sejauhmana kedalaman komunikasi interpersonal itu ada.
Skor yang didapatkan dari skala ini akan menunjukkan taraf kedalaman itu. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat kedalaman
komunikasi interpersonal yang ada, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah pula tingkat kedalaman komunikasi
interpersonalnya.
2. Kedalaman Modeling