54
E. Metode dan Alat Pengumpul Data
1. Pengembangan Alat Ukur Penelitian
a. Metode Pengumpulan data
Pengambilan data akan dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada para responden. Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan
rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti Narbuko dan Achmadi, 2004. Prosedur yang dipilih dalam penelitian ini adalah
kuesioner langsung, yakni pengiriman pemberian kuesioner skala secara langsung kepada orang yang akan dimintai pendapat dan keyakinannya, atau
diminta untuk menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri. Tipe yang digunakan adalah tipe pilihan yakni meminta responden untuk memilih salah satu jawaban
dari sekian jawaban yang telah disediakan Hadi, 2004.
b. Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini, alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala sikap dengan model Interval Tampak Setara Method of Equal-
Appearing Intervals dari Thurstone. Skala interval tampak setara merupakan salah satu model penskalaan stimulus yang artinya bahwa stimulus atau
pernyataan diletakkan pada suatu kontinuum psikologis yang akan menunjukkan derajat favorable atau tak favorable-nya pernyataan yang bersangkutan Azwar,
2002. Jenis skala ini dianggap sesuai dengan karakteristik variabel penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 yang melihat taraf, tingkat, atau derajat kedalaman suatu komunikasi interpersonal
dan modeling .
c. Langkah-Langkah Penyusunan Skala
Skala Interval Tampak Setara Method of Equal-Appearing Intervals dapat disusun melalui beberapa tahapan. Penyusunan skala ini dimulai sejak
penyelesaian blue print. Langkah-langkah tersebut meliputi Suryabrata, 1999; 1 Menentukan objek sikap
Obyek sikap dalam penelitian ini telah ditentukan, yaitu kedalaman komunikasi interpersonal dan kedalaman modeling.
2 Mengembangkan menghimpun sekelompok pernyataan aitem mengenai objek sikap dan Validasi Skala
Langkah berikutnya ialah menyusun sejumlah aitem mengenai variabel X dan Y, atau kedalaman komunikasi interpersonal dan kedalaman modeling
mengingat penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan dua variabel penelitian. Dengan demikian, akan terdapat dua rangkaian skala yang
masing-masing berisi sejumlah aitem.yang nantinya akan diujicobakan kepada sejumlah anggota pengira atau panel.
Validasi skala dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content validation. Dalam pengukuran psikologis, validitas dikonsepkan sebagai
sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 Azwar,2003. Penelitian ini menggunakan validitas isi yang terdiri atas
validitas tampang face validation dan validitas logik logic validation untuk menguji sejauh mana alat ukur penelitian mampu mengukur sejauhmana
aspek-aspek yang dibutuhkan telah tercakup dalam alat ukur penelitian. Validitas tampang dilihat dengan melihat penampilan skala sehingga dapat
disimpulkan apakah skala yang disusun memberi kesan mengukur sifat yang mau diukur.
Validitas logik adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atas blue print yang disusun atau lewat
professional judgement. Validitas ini dapat ditunjukkan dengan adanya professional judgements oleh ahli yang mengerti pada bidang kajian penelitian
ini, dalam hal ini dosen pembimbing bertindak sebagai professional yang akan mengestimasinya.
3 Mengambil data dari sekelompok panel Uji Coba Alat Ukur Dua rangkaian skala yang sudah selesai diberikan kepada panel. Tugas
anggota panel adalah membaca dengan seksama setiap pernyataan satu persatu dari kedua rangkaian aitem yang telah disusun dan kemudian menilai atau
memperkirakan derajat favorable atau tak favorable-nya isi setiap pernyataan menurut kontinuum yang bergerak dari titik paling kiri yakni 1 sampai titik
paling kanan yakni 11. Arah kiri menunjukkan kecenderungan tak favorabel sedangkan arah kanan menunjukkan arah favorabel. Dalam penilaian itu,
mereka tidak boleh dipengaruhi oleh rasa “setuju” atau “tidak setuju” mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57 pada isi pernyataan, melainkan semata-mata mendasarkan pada penilaiannya
pada sifat favorable-nya Azwar,2002. Penilaian kelompok pengira ditunjukkan dengan titik yang dipilih sebagai derajat favorabelnya suatu
aitem. Uji coba alat ukur bentuk Interval Tampak Setara dapat dilakukan kepada panel dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Dari berbagai penelitian
terdahulu, hasil penilaian uji coba antara dua kelompok panel independen yang masing-masing berjumlah 15 orang saja bisa mendapatkan korelasi 0,99
Edwards, 1957. Pada penelitian ini, uji coba dilakukan dengan memilih 29 orang
kelompok panel yang terdiri atas mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan antara tanggal 2
hingga 10 Juli 2007. Kelompok pengira yang dipilih adalah para mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah menempuh mata kuliah Psikologi Sosial,
Psikologi Komunikasi, dan Penyusunan Skala Psikologi dengan pertimbangan bahwa dengan tiga persyaratan itu mereka telah cukup memahami variabel
penelitian dan prosedur dalam memberikan penilaian. Tugas masing-masing panel adalah untuk memberikan penilaian mengenai derajat bobot favorabel
dan tak favorabelnya pernyataan-pernyataan dalam skala yang hendak disusun tanpa dipengaruhi rasa setuju atau tidak setuju mereka terhadap isi masing-
masing pernyataan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 Di bawah ini blue print yang dipakai pada skala ujicoba atas kedua
variabel penelitian;
Tabel 1 Blue Print Skala Kedalaman Komunikasi Interpersonal Untuk Uji coba
No Karakteristik Tingkat
Kedalaman Komunikasi Interpersonal Jumlah
Aitem Proporsi
1 Kedalaman Tingkat
1 Taraf Hubungan Puncak
12 20
2 Kedalaman Tingkat
2 Taraf Hati Perasaan
12 20
3 Kedalaman Tingkat 3
Taraf Menyatakan Gagasan Pendapat 12
20 4
Kedalaman Tingkat 4 Taraf Membicarakan Orang Lain
12 20
5 Kedalaman Tingkat 5
Taraf Basa-basi 12
20
Format skala sikap kedalaman komunikasi interpersonal uji coba ini berupa 60 pernyataan dengan pertanyaan pada setiap aitem “Menurut Anda,
sejauh mana derajat favorabel atau tak favorabel pernyataan tersebut?” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 Tabel 2
Blue Print Skala Kedalaman Modeling Untuk Uji Coba
No Karakteristik Tingkat
Kedalaman Modeling Jumlah
Aitem Proporsi
1 Kedalaman Tingkat 1
Modeling Simbolik 15 25
2 Kedalaman Tingkat 2
Modeling Kondisioning 15 25
3 Kedalaman Tingkat 3
Modeling Mengubah Tingkah Laku Lama
15 25
4 Kedalaman Tingkat
4 Modeling Tingkah Laku Baru
15 25
Format skala sikap kedalaman modeling uji coba ini berupa 60 pernyataan dengan pertanyaan pada setiap aitem “Menurut Anda, sejauh mana derajat
favorabel atau tak favorabel pernyataan tersebut?” .
4 Menghitung nilai skala S untuk masing-masing pertanyaan Berdasarkan penilaian setiap anggota kelompok panel kepada setiap aitem,
masing-masing aitem akan dicari nilai atau harga skalanya, yang dilambangkan dengan huruf “S”, Nilai S menunjukkan bobot favorabel atau
tak favorabelnya suatau aitem atau pernyataan. Semakin tinggi nilai S, aitem tersebut dianggap semakin favorable, sebaliknya nilai S yang semakin kecil
menunjukkan bahwa aitem tersebut semakin tak favorabel. Namu demikian, tidak semua hasil penilaian dari panel dapat dianalisis melainkan yang
60 dianggap valid saja. Hal ini sesuai dengan Thurstone dan Chave yang
menyisihkan hasil penilaian panel yang menempatkan 25 atau lebih dalam kategori yang sama Suryabrata, 1999. Hal ini juga digunakan sebagai dasar
untuk memilih hasil penilaian panel mana yang akan dipakai untuk dianalisis atau tidak.
Pada penelitian ini, 29 orang panel diminta untuk menilai dua skala yang diujicobakan, dengan kata lain setiap satu orang panel menilai dua skala
ujicoba penelitian. Skala ujicoba kedalaman komunikasi interpersonal meloloskan 21 hasil penilaian panel yang dianggap layak untuk dianalisis,
sisanya berjumlah 8 hasil penilaian dianggap tidak layak. Untuk skala kedalaman modeling, 10 hasil penilaian panel dianggap gugur, sehingga hanya
ada 19 hasil penilaian panel saja yang akan dianalisis atau yang dianggap valid.
5 Menghitung penyebaran “rating” Q Kelompok Panel Setelah mendapat skor S harga skala, dilihat pula variasi distribusi
penilaiannya, yang dilambangkan dengan huruf “Q”. Nilai Q merupakan indikator penyebaran penilaian dari kelompok pengira. Semakin besar nilai Q,
penilaian kelompok pengira semakin bervariasi, artinya pengira tidak sependapat mengenai derajat favorabel dan tak favorabelnya aitem yang
bersangkutam Azwar, 2002. Aitem yang baik adalah yang memiliki nilai Q yang kecil, karena para panel sependapat tentang favorabel atau tidaknya
suatu aitem. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 Berikut ini daftar tabel hasil penghitungan nilai skala S dan rating Q
dari proses uji coba terhadap kelompok panel;
Tabel 3 Hasil Nilai Skala S dan distribusi Penilaian Q
Skala Ujicoba Kedalaman Komunikasi Interpersonal Anggota dan Pemimpin Biara
Kategori Taraf Aitem
Nilai Skala S
Sebaran Q
Aitem 1 9.3
1.5 Aitem 6
10.0 3.1
Aitem11 9.9 2.2 Aitem16 9.8 1.6
Aitem21 8.4 2.3 Aitem26 9.7 2.4
Aitem31 10.1 1.9 Aitem36 7.9 5.3
Aitem41 9.1 3.0 Aitem46 9.4 5.7
Aitem51 9.7 1.7
Hubungan Puncak
Aitem56 9.3 1.8 Aitem 2
9.4 4.0
Aitem7 8.8 2.4
Aitem12 9.1 1.8 Aitem17 9.1 1.5
Aitem22 9.0 4.6 Aitem27 9.9 2.4
Aitem32 9.1 3.2 Aitem37 8.9 2.2
Aitem42 9.7 2.8 Aitem47 10.0 1.5
Aitem52 8.7 1.9
Perasaan
Aitem57 9.0 1.2 Aitem 3
6.6 1.6
Aitem8 3.4 2.2
Aitem13 5.0 3.2 Aitem18 4.4 2.1
Aitem23 6.0 2.9 Pendapat
Gagasan
Aitem28 4.1 2.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 Aitem33 5.9 5.4
Aitem38 4.0 2.6 Aitem43 4.5 3.2
Aitem48 5.4 2.8 Aitem53 4.6 3.0
Aitem58 3.3 4.5
Aitem 4 6.4
3.3 Aitem9 4.1
3.1 Aitem14 3.6 1.9
Aitem19 3.1 1.9 Aitem24 3.4 3.9
Aitem29 3.4 2.9 Aitem34 3.6 2.8
Aitem39 4.9 4.7 Aitem44 4.0 2.3
Aitem49 3.6 1.9 Aitem54 4.0 2.7
Membicarakan Orang Lain
Aitem59 3.7 3.1 Aitem 5
3.1 2.2
Aitem10 2.2 2.2 Aitem15 1.9 1.2
Aitem20 2.1 1.3 Aitem25 2.9 1.9
Aitem30 2.3 2.4 Aitem35 3.0 2.3
Aitem40 2.1 1.9 Aitem45 2.2 2.4
Aitem50 2.7 1.6 Aitem55 2.7 2.0
Basa-basi
Aitem60 3.6 2.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 Tabel 4
Hasil Nilai Skala S dan distribusi Penilaian Q Skala Ujicoba Kedalaman Modeling Anggota terhadap Pemimpin Biara
Kategori Taraf Aitem
Nilai Skala S
Sebaran Q
Aitem 1 9.6
1.9 Aitem 5
8.9 1.0
Aitem9 9.0 2.7
Aitem13 9.3 2.7 Aitem17 9.9 1.4
Aitem21 8.6 4.0 Aitem25 9.6 2.4
Aitem29 5.1 5.4 Aitem33 9.1 1.5
Aitem37 9.8 1.8 Aitem41 9.2 1.8
Aitem45 10.1 1.3 Aitem49 9.8 5.0
Aitem53 9.8 2.5
Simbolik
Aitem57 9.0 2.3 Aitem 2
7.8 4.4
Aitem 6 7.8
1.7 Aitem10 7.1 3.8
Aitem14 7.8 2.5 Aitem18 7.8 2.0
Aitem22 7.3 1.4 Aitem26 6.9 3.2
Aitem30 4.0 5.4 Aitem34 3.6 5.3
Aitem38 7.4 3.2 Aitem42 7.8 1.9
Aitem46 6.6 3.7 Aitem50 6.3 5.0
Aitem54 6.8 3.4
Kondisioning
Aitem58 6.7 3.5 Aitem 3
3.8 2.7
Aitem7 4.7 3.9
Aitem11 4.4 3.2 Aitem15 4.0 2.3
Aitem19 4.4 2.7 Mengubah
tingkah laku lama
Aitem23 3.5 3.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 Aitem27 4.7 4.0
Aitem31 3.9 2.8 Aitem35 4.1 2.0
Aitem39 4.1 2.6 Aitem43 4.9 2.3
Aitem47 4.6 2.4 Aitem51 5.0 3.8
Aitem55 3.9 1.9 Aitem59 3.7 2.4
Aitem 4 2.7
2.4 Aitem8 3.0
3.1 Aitem12 2.1 2.2
Aitem16 2.9 2.5 Aitem20 2.4 2.7
Aitem24 2.7 3.0 Aitem28 4.0 6.3
Aitem32 2.9 3.5 Aitem36 2.4 4.3
Aitem40 6.0 5.9 Aitem44 4.5 3.8
Aitem48 3.0 3.2 Aitem52 2.9 2.5
Aitem56 2.9 2.8
Tingkah laku baru
Aitem60 2.1 3.9
6 Menyeleksi Sejumlah aitem Nilai S dan Q dari masing-masing aitem nantinya akan dijadikan dasar
pertimbangan apakah aitem tertentu akan diikutsertakan dalam alat ukur nantinya. Setelah semua aitem dari dua rangkaian pernyataan diketahui nilai
skala S dan distribusi penilaiannya Q, peneliti akan memilih sekitar dua puluh aitem terbaik untuk masing-masing rangkaian, mengingat skala model
Interval Tampak Setara tidak memerlukan terlalu banyak pernyataan Azwar, 2002. Pemilihan aitem-aitem terbaik ini didasarkan pada nilai S dan Q dari
setiap aitem. Kriteria aitem yang baik adalah pernyataan yang mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65 nilai Q kecil dengan S yang bervariasi. Apabila terdapat dua atau lebih
pernyataan mempunyai nilai S sama, hendaknya pernyataan yang diambil adalah yang memiliki nilai Q kecil Azwar, 2002. Dengan nilai Q yang kecil,
berarti semakin kecil variasi pendapat anggota kelompok penira akan derajat favotabel dan tak favorabelnya suatu pernyataan aitem.
Pada penelitian ini, aitem yang dipilih berjumlah sekitar 20. Berdasar prosedur seleksi aitem yang telah disebutkan, aitem yang dipilih untuk
pengukuran sikap kedalaman komunikasi interpersonal dari hasil uji coba berjumlah 20 buah yaitu aitem 1, 6, 9, 10, 12, 15, 18, 21, 23, 25, 36, 37, 44,
48, 49, 50, 52, 53, 57, dan 60. Aitem-aitem tersebut akan disusun kembali secara acak sebagai skala penelitian dengan diberi nomor urut baru 1 sampai
dengan 20. Berikut ini tabel sebaran aitem untuk skala penelitian kedalaman komunikasi interpersonal;
Tabel 5 Sebaran Aitem
Skala Kedalaman Komunikasi Interpersonal Untuk Penelitian
Taraf Taraf Kedalaman
Komunikasi Intepersonal
Aitem Yang Tidak Dipakai
Aitem Yang Dipakai
Proporsi Aitem
Yang Dipakai
1 Taraf
Hubungan Puncak 11, 16, 26, 31, 41,
46, 51, 56 1, 6, 21, 36
20 2
Taraf Hati Perasaan 2, 7, 17, 22, 27, 32,
42, 47 12, 37, 52,
57 20
3 Taraf
Menyatakan 3, 8, 13, 28, 33, 38, 18, 23, 48, 20
66 Gagasan Pendapat
43, 58 53
4 Taraf Membicarakan
Orang Lain 4, 14, 19, 24, 29,
34, 39, 54 9, 44, 49, 59
20 5 Taraf
Basa-basi 5, 20, 30, 35, 40,
45, 55, 60 10, 15, 25,
50 20
Prosedur yang sama digunakan untuk memilih aitem skala kedalaman modeling. Aitem-aitem yang dipilih antara lain 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 16, 20,
21, 22, 23, 26, 27, 29, 31, 38, 41, 43, dan 54. Aitem-aitem tersebut juga akan diberi nomor urut kembali setelah sebelumnya diacak urutannya. Hasilnya
menjadi skala penelitian kedalaman modeling. Berikut ini sebaran aitem ntuk skala penelitian kedalaman modeling;
Tabel 6 Sebaran Aitem
Skala Kedalaman Modeling untuk Penelitian
Taraf Taraf Kedalaman
Modeling Aitem Yang Tidak
Dipakai Aitem Yang
Dipakai Proporsi
Aitem Yang
Dipakai
1 Taraf Modeling
Simbolik 1, 9, 17, 25, 33, 37,
45, 49, 53, 57 5, 13, 21,
29, 41 25
2 Taraf Modeling
Kondisioning 2, 10, 14, 18, 30,
34, 42, 46, 50, 58 6, 22, 26,
38, 54 25
3 Taraf Modeling
Mengubah Tingkah Laku Lama
3, 7, 15, 19, 35, 39, 47, 51, 55, 59
11, 23, 27, 31, 43
25 4
Taraf Modeling Tingkah Laku Baru
24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56, 60
4, 8, 12, 16, 20
25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 7 Mengatur pernyataan pernyataan itu secara rambang
Setelah terpilih 20 aitem terbaik untuk masing-masing rangkaian, semua aitem tersebut disusun dengan diberi nomor urut baru. Pada tahap inilah
sebuah skala interval tampak setara selesai disusun menjadi bentuk skala sikap yang nantinya akan diberikan kepada para responden. Namun dalam
penelitian, responden hanya akan diminta untuk menjawab “setuju” atau “tidak setuju” saja dari masing-masing aitem pernyataan kuesioner.
Nantinya, hanya aitem yang disetujui oleh responden saja yang akan diperhatikan.
Karena setiap aitem telah memiliki nilai skala atau S, variabel yang diukur akan terlihat dari total skor S dari setiap aitem dibagi dibagi jumlah aitem
yang dijawab setuju atau dengan mencari median setelah nilai S diurutkan dari yang terkecil. Skor tersebut menunjukkan sikap seseorang atas variabel
pengukuran. Dengan kata lain, skor akhir yang didapat dari setiap rangkaian skala itulah yang merupakan nilai sikap mereka, baik kedalaman komunikasi
interpersonal maupun kedalaman modeling.
2. Reliabilitas Alat Ukur