Penentuan operating time Optimasi Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Optimasi Metode

1. Penentuan operating time

Penentuan operating time merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam optimasi metode spektrofotometri visibel. Penentuan operating time dilakukan untuk mengetahui rentang waktu ketika senyawa yang dianalisis memberikan serapan yang stabil. Dengan adanya serapan yang stabil, dapat diasumsikan bahwa reaksi pembentukan warna antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin telah berjalan sempurna sehingga serapan yang terbaca pada panjang gelombang 400 nm adalah serapan semua sefadroksil yang telah bereaksi dengan asetilaseton dan formalin. Mekanisme pembentukan warna pada penelitian ini didasarkan pada reaksi antara sefadroksil dengan hasil kondensasi antara asetilaseton dan formalin. Dalam suasana asam, 1 mol asetilaseton akan berkondensasi dengan 1 mol formalin, kemudian satu mol asetilaseton yang masih tersedia dalam larutan akan mengadisi hasil kondensasi tersebut , sehingga terbentuk 3,5 diasetil-2,6-heptanadion. Reaksi yang terjadi selanjutnya adalah adisi 3,5 diasetil-2,6-heptanadion oleh gugus amin primer sefadroksil yang akan menghasilkan senyawa dengan ikatan rangkap terkonjugasi. 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Reaksi antara 2 mol asetilaseton, 1 mol formalin, dan sefadroksil yang dipostulasikan sesuai dengan reaksi antara sefaleksin dengan asetilaseton dan formalin menurut Patel et al. 1992 dapat dilihat pada gambar 8 dan 9 berikut: a. Reaksi umum antara sefadroksil dengan 2 mol asetilaseton dan 1 mol formalin 2 H 3 C C H 2 C C CH 3 O O + H C H H 3 C C O CH O H 2 C CH C O CH 3 C C O H 3 C O CH 3 asetilaseton formalin 3,5-diasetil-2,6-heptanadion 1 -H + H 3 C C O CH H 2 C CH C O CH 3 C C O H 3 C O CH 3 3,5-diasetil-2,6-heptanadion + N H H R H 3 C C O C H 2 C C C C N R CH 3 H 3 C C O CH 3 -H + gugus amin primer pada sefadroksil HO C C N N S COOH CH 3 H O H O R = Gambar 8. Reaksi umum antara sefadroksil dengan 2 mol asetilaseton dan 1 mol formalin b. Mekanisme reaksi antara sefadroksil dengan 2 mol asetilaseton dan 1 mol formalin 1. Pembentukan enol asetilaseton. H 3 C C H 2 C C CH 3 O O H + H 3 C C H C C CH 3 O OH H H 3 C C C H C CH 3 O OH enol asetilaseton asetilaseton 2. Pembentukan 3,5-diasetil-2,6-heptanadion. O C H 3 C H CH C O H 3 C + H C H O H 3 C C O C H CH 2 OH C O H 3 C H + H + -H 2 O enol asetilaseton formalin β-hidroksi karbonil H 3 C C O C CH 2 C H 3 C O H + + O C H HC C O CH 3 -H + H 3 C C O H C H 2 C CH C O CH 3 C C O H 3 C CH 3 O karbonil tak jenuh α,β enol asetilaseton H 3 C C CH H 2 C CH C O CH 3 C C O H 3 C CH 3 O O 3,5-diasetil-2,6-heptanadion H 3 C C O H C H 2 C CH C O CH 3 C C O H 3 C CH 3 O 3. Adisi amin primer sefadroksil pada 3,5-diasetil-2,6 heptanadion C O H 3 C CH H 2 C CH C O CH 3 C C H 3 C O O CH 3 N H R H C O H 3 C CH H 2 C CH C O CH 3 C C H 3 C O H 3 C NH O H R C O H 3 C CH H 2 C C C O CH 3 C C H 3 C O H 3 C HN OH 2 R H Gugus amin primer pada sefadroksil C O H 3 C CH H 2 C CH C O CH 3 C C H 3 C O H 3 C HN OH R H -H 2 O H - C O H 3 C CH H 2 C C C O CH 3 C C O CH 3 N CH 3 R H CH C N C C H 2 C C CH 3 O CH 3 C O H 3 C H 3 C O H R C C N C C H 2 C C CH 3 O CH 3 C O H 3 C H R OH H 3 C H C C N C C H 2 C C CH 3 O CH 3 C O H 3 C H R OH 2 H 3 C H Adisi nukleofolik Eliminasi H 2 O -H 2 O H - H 3 C C C C O H 2 C C N C R C O CH 3 CH 3 H 3 C HO C C N N S COOH CH 3 H O H O R = Gambar 9. Mekanisme reaksi antara sefadroksil dengan 2 mol asetilaseton dan 1 mol Formalin Hasil akhir dari reaksi antara sefadroksil dengan 2 mol asetilaseton dan 1 mol formalin di atas adalah larutan berwarna kuning yang kemudian dibaca serapannya pada panjang gelombang serapan maksimum. Senyawa usulan reaksi dapat dilihat pada gambar 10. C C N C C H 2 C CH 3 C CH 3 O C H 3 C C H C O N H O N S COOH CH 3 O H 3 C HO = gugus kromofor Gambar 10. Senyawa usulan hasil reaksi antara sefadroksil dengan 2 mol asetilaseton dan 1mol formalin Reaksi pada gambar 9 dapat diperkirakan tidak hanya terjadi pada senyawa yang memiliki gugus amin alifatik primer seperti sefadroksil, namun juga dapat terjadi pada senyawa yang memiliki gugus amin aromatik primer yang rantai sampingnya tidak mengandung gugus penarik elektron. Adanya gugus penarik elektron akan menyebabkan amin aromatik primer tidak lagi nukleofilik, sehingga tidak dapat mengadisi gugus karbonil pada senyawa hasil kondensasi antara asetilaseton dan formalin. Pada penelitian ini, pengukuran operating time dilakukan mulai menit ke- 20 setelah sefadroksil direaksikan dengan asetilaseton dan formalin. Pengukuran operating time dilakukan pada panjang gelombang 400 nm selama 110 menit. Hasil operating time sefadroksil dengan pereaksi asetilaseton dan formalin disajikan pada tabel IVberikut. Tabel IV. Data penentuan operating time reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin Serapan pada λ 400 nm Waktu menit I II III 20 0,603 0,621 0,618 25 0,663 0,680 0,655 30 0,696 0,718 0,694 35 0,749 0,762 0,717 40 0,772 0,791 0,767 45 0,785 0,803 0,784 50 0,827 0,829 0,821 55 0,841 0,845 0,847 60 0,835 0,858 0,850 65 0,855 0,856 0,861 70 0,864 0,885 0,876 75 0,863 0,889 0,878 80 0,863 0,890 0,879 = serapan senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa serapan yang stabil dimulai dari menit ke-70, dan pada rentang waktu menit ke-70 hingga 80 didapatkan data serapan dengan selisih dan nilai CV yang relatif kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa operating time reaksi sefadroksil dengan pereaksi asetilaseton dan formalin berada pada menit ke-70 hingga 80. Untuk melihat rentang waktu pengukuran yang masih memberikan serapan yang stabil, larutan yang telah didiamkan selama 70 menit, diukur serapannya selama 30 menit dengan spektrofotometer. Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada gambar 11 berikut : Gambar 11. Spektrum rentang waktu pengukuran serapan senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin pada replikasi III Dari spektrum di atas dapat dilihat bahwa dalam rentang waktu pengukuran selama 30 menit setelah operating time masih didapatkan serapan yang stabil. Dengan demikian, pengukuran serapan senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin dapat dilakukan selama rentang waktu tersebut. Untuk spektrum rentang waktu pengukuran serapan senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin pada replikasi I dan II dapat dilihat pada lampiran 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Penentuan pH optimum larutan pereaksi