Akurasi Presisi Spesifisitas Linearitas

d. Penentuan spesifisitas. Dilakukan scanning panjang gelombang serapan maksimum baku sefadroksil dan panjang gelombang serapan maksimum senyawa hasil reaksi antara sefadroskil dengan asetilaseton dan formalin. Dilakukan pengamatan terhadap spektrum yang dihasilkan, dan dibandingkan. e. Penentuan linearitas Linearitas dapat ditentukan melalui nilai r dan nilai koefisien variasi fungsi Vx . Nilai r dapat diperoleh dengan memasukkan data konsentrasi sefadroksil dan serapan dari data penentuan kurva baku ke dalam program regresi linear pada kalkulator. Nilai r ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf kepercayaan tertentu. Selain itu, dengan menggunakan data penentuan kurva baku dapat ditentukan juga nilai koefisien variasi fungsi Vx .

F. Analisis Hasil

1. Akurasi

Akurasi metode analisis dinyatakan dengan nilai recovery yang dihitung dari kadar terukur dibandingkan dengan kadar teoritis kadar sebenarnya dikalikan 100. Recovery = x100 t kadar terukur kadar eoritis ..................................8 Dalam penelitian ini, akurasi ditentukan dari nilai recovery baku dan sampel. Metode analisis dikatakan memiliki akurasi yang baik bila recovery sefadroksil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI baku berada pada rentang 98-102 Yuwono dan Indrayanto, 2005 dan recovery sampel sefadroksil berada pada rentang 95-105 Mulja dan Hanwar, 2003.

2. Presisi

Presisi metode analisis dinilai berdasarkan CV yang dihitung dengan cara sebagai berikut: CV = 100 x x SD .....................................9 SD = Standard Deviation x = kadar rata-rata CV = Coefficient of Variation Dalam penelitian ini digunakan obat dengan obat dengan konsentrasi analit ≥ 10, sehingga nilai CV yang digunakan adalah kurang dari 2,7 Yuwono and Indrayanto, 2005.

3. Spesifisitas

Pada penelitian ini spesifisitas ditentukan dengan membandingkan spektrum hasil scanning baku sefadroksil dengan spektrum senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin

4. Linearitas

Linearitas dapat dicapai melalui pembuatan kurva baku dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel, pada taraf kepercayaan 99 dengan df 3 df = degree of freedom , yaitu jumlah sampel yang dianalisis dikurangi 2, dan melalui nilai koefisien variasi fungsi Vx ≤ 2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Optimasi Metode

1. Penentuan operating time

Penentuan operating time merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam optimasi metode spektrofotometri visibel. Penentuan operating time dilakukan untuk mengetahui rentang waktu ketika senyawa yang dianalisis memberikan serapan yang stabil. Dengan adanya serapan yang stabil, dapat diasumsikan bahwa reaksi pembentukan warna antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin telah berjalan sempurna sehingga serapan yang terbaca pada panjang gelombang 400 nm adalah serapan semua sefadroksil yang telah bereaksi dengan asetilaseton dan formalin. Mekanisme pembentukan warna pada penelitian ini didasarkan pada reaksi antara sefadroksil dengan hasil kondensasi antara asetilaseton dan formalin. Dalam suasana asam, 1 mol asetilaseton akan berkondensasi dengan 1 mol formalin, kemudian satu mol asetilaseton yang masih tersedia dalam larutan akan mengadisi hasil kondensasi tersebut , sehingga terbentuk 3,5 diasetil-2,6-heptanadion. Reaksi yang terjadi selanjutnya adalah adisi 3,5 diasetil-2,6-heptanadion oleh gugus amin primer sefadroksil yang akan menghasilkan senyawa dengan ikatan rangkap terkonjugasi. 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI