2. Penentuan pH optimum larutan pereaksi
Reaksi penentu pada penetapan kadar sefadroksil dengan pereaksi asetilaseton dan formalin adalah tahap reaksi adisi nukleofilik dan eliminasi H
2
O. Kedua tahap reaksi tersebut sangat bergantung pada pH. Dengan demikian, pH
memegang peranan penting agar reaksi antara sefadroksil dengan larutan pereaksi dapat berjalan optimum. Menurut Fessenden and Fessenden 1994, laju reaksi adisi
nukleofilik dan eliminasi H
2
O optimum pada pH 3 sampai 4. Apabila pH larutan pereaksi terlalu asam di bawah pH optimum maka konsentrasi amin primer bebas
menjadi sangat kecil bahkan dapat diabaikan karena gugus amin primer bebas pada ampisilin akan bereaksi dengan asam membentuk RNH
3 +
. Reaksinya adalah sebagai berikut::
RNH
2
+ H
+
RNH
3 +
Amin primer pada sefadroksil
RNH
3 +
hasil reaksi bukanlah suatu nukleofilik, dan konsentrasi amin primer RNH
2
bebas yang bersifat nukleofilik sangat kecil sehingga reaksi adisi nukleofilik yang seharusnya berjalan cepat menjadi lebih lambat. Selain itu, pH yang terlalu
asam akan menyebabkan konsentrasi H
+
menjadi besar sehingga gugus OH
-
akan sangat mudah terprotonkan menjadi H
2
O. Hal ini menyebabkan reaksi eliminasi H
2
O akan berjalan lebih cepat dari yang seharusnya, karena H
2
O merupakan gugus pergi yang lebih baik dibanding OH
-
. Apabila pH larutan pereaksi terlalu basa, maka konsentrasi amin primer
bebas menjadi banyak sehingga reaksi adisi nukleofilik berjalan lebih cepat dari yang seharusnya, sedangkan reaksi eliminasi H
2
O menjadi lebih lambat dari yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seharusnya. Hal ini disebabkan gugus OH
-
tidak terprotonkan menjadi H
2
O karena konsentrasi H
+
yang tersedia sangat kecil. Gugus OH
-
merupakan gugus pergi yang kurang baik dibanding H
2
O.
C O
H
3
C CH
C H
2
C C
O CH
3
C C
H
3
C O
H
3
C HN
OH
2
R H
C O
H
3
C CH
C H
2
CH C
O CH
3
C C
H
3
C O
H
3
C HN
OH R
Pada pH optimum Pada pH basa
Berdasarkan uraian di atas, dapat diasumsikan bahwa pada pH optimum pH 3-4 laju reaksi adisi nukleofilik dan eliminasi H
2
O akan berjalan seimbang sehingga reaksi akan berjalan optimum. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penentuan
pH optimum larutan pereaksi, yang bertujuan untuk mengoptimalkan kondisi reaksi agar sefadroksil dapat bereaksi secara optimum dengan asetilaseton dan formalin.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pH optimum pereaksi adalah pH larutan pereaksi yang dapat menghasilkan serapan yang maksimum. Penentuan pH optimum
larutan pereaksi dilakukan dengan membuat variasi pH larutan pereaksi yaitu pH 3, 4, 5, 6, dan 7. Hasil pengukuran serapan pada berbagai pH larutan pereaksi dapat
dilihat pada tabel V berikut.
Tabel V. Data penentuan pH optimum larutan pereaksi Serapan pada
λ
400 nm pH pereaksi
I II
III
3 0,476
0,471 0,474
4 0,709
0,710 0,717
5 0,261
0,289 0,293
6 0,047
0,049 0,046
7 0,033
0,032 0,030
= serapan senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin
Dalam penelitian ini, serapan maksimum diperoleh ketika baku sefadroksil direaksikan dengan larutan pereaksi pH 4. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa larutan pereaksi yang dapat memberikan serapan maksimum adalah larutan pereaksi dengan pH 4.
3. Penentuan volume optimum larutan pereaksi