Presisi Spesifistas Analisis Hasil

yang baik untuk bahan obat dengan jumlah zat aktif yang besar yaitu 95-105 Mulja dan Hanwar, 2003. Hal ini menunjukkan bahwa penetapan kadar sefadroksil secara spektofotometri visibel dengan menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin memiliki akurasi yang baik.

2. Presisi

Presisi adalah tingkat kesamaan nilai antar data yang diperoleh apabila prosedur diulang untuk beberapa sampling pada sampel yang sama. Presisi dinyatakan dengan nilai coefficient of variation CV. Presisi yang ditentukan dalam penelitian ini merupakan keterulangannya repeatability. Hasil perhitungan rata-rata nilai CV dapat dilihat pada tabel XII berikut. Tabel XII. Data penentuan CV ״ Bobot sampel sefadroksil mg Serapan pada λ 401 nm Kadar sefadroksil per kapsul mg kadar sefadroksil CV 0,575 478,307 95,66 0,586 489,227 97,84 126,3 0,590 493,049 98,61 1,57 0,587 489,773 97,95 0,594 496,871 99,37 126,3 0,598 500,693 100,14 1,12 0,576 479,399 95,88 0,585 488,135 97,63 126,4 0,592 494,687 98,94 1,57 0,595 497,963 99,59 0,583 485,951 97,19 126,3 0,591 493,595 98,72 1,23 x 490,637 97,88 1,37 = serapan senyawa hasil reaksi antara sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin ״ = cara perhitungan pada lampiran 10 dan 13 Suatu metode analisis yang meneliti bahan obat dengan konsentrasi analit ≥ 10 dikatakan memiliki presisi yang baik apabila nilai koefisien variasinya kurang dari 2,7 Yuwono dan Indrayanto, 2005. Dari data dan perhitungan yang telah dilakukan pada lampiran 13, diperoleh rata-rata nilai CV sebesar 1,37. Nilai CV penelitian ini memenuhi persyaratan yang telah ditentukan p2,7. Hal ini menggambarkan bahwa metode penetapan kadar sefadroksil secara spektofotometri visibel dengan pereaksi asetilaseton dan formalin memiliki presisi yang baik.

3. Spesifistas

Spesifisitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mengukur dengan akurat respon analit diantara seluruh sampel potensial yang ada dalam matriks sampel Anonim, 2005. Spesifisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan spektrum scanning larutan baku sefadroksil dengan konsentrasi 0,006 M dengan spektrum senyawa hasil reaksi antara sefadroksil pada konsentrasi 0,0915 mgml dengan asetilaseton dan formalin yang diukur pada daerah visibel. a b Gambar 14. a Spektrum hasil scanning larutan baku sefadroksil dengan konsentrasi 0,006 M dan b Spektrum senyawa hasil reaksi antara sefadroksil pada konsentrasi 0,0915 mgml dengan asetilaseton dan formalin Dari gambar 14 dapat diamati bahwa panjang gelombang serapan maksimum senyawa hasil reaksi antara sefadroksil pada konsentrasi 0,0915 mgml dengan asetilseton dan formalin 401 nm tidak dijumpai pada spektrum hasil scanning larutan baku sefadroksil dengan konsentrasi 0,006 M. Hal ini menunjukkan bahwa metode spektrofotometri visibel dengan pereaksi asetilaseton dan formalin hanya akan mengukur serapan senyawa hasil reaksi sefadroksil dengan asetilaseton dan formalin saja, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri visibel dengan pereaksi asetilaseton dan formalin memiliki spesifisitas yang baik.

4. Linearitas.