Uji Perbedaan Selisih Skor Prestest-Posttest Kemampuan Mencipta

49 eksperimen memiliki harga Sig 2-tailed 0,05, maka H null ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok kontrol serta kelompok eksperimen atau ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest dan posttest.

4.1.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Prestest-Posttest Kemampuan Mencipta

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji perbedaan selisih skor pretest ke posttest. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode inkuiri. Penghitungan dilakukan dengan cara mengurangkan skor posttest dengan skor pretest pada masing-masing kelompok. Uji normalitas data selisih skor dengan uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji selisih skor. Dari uji normalitas data, diperoleh hasil seperti pada tabel di bawah ini lampiran 12.c: Tabel 17: Uji Normalitas Data Selisih Skor Mencipta No Aspek Nilai Signifikansi Keterangan 1 Selisih skor mencipta kelompok kontrol 0,583 Normal 2 Selisih skor mencipta kelompok eksperimen 0,894 Normal Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal karena memiliki signifikansi 0,05, sehingga untuk uji selisih skor posttest dan pretest dilakukan dengan analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Analisis statistik menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H i : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. 50 2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varian apabila harga Sig. 2- tailed pada Levene’s Test 0,05. Dari hasil uji perbedaan selisih skor posttest dan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varian pada data tersebut karena harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,261 pada harga Levene’s Test dengan F = 1,283. Berikut merupakan grafik selisih skor pretest-posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Grafik pada kelompok kontrol menunjukkan peningkatan sebesar 0,35 sedangkan pada kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 0,82. Gb 14 : Diagram Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mencipta Hasil analisis perbandingan selisih skor posttest dan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan digunakan sebagai dasar dalam menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis penelitian. 0.35 0.82 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 kontrol eksperimen Selisih Pretest-Posttest Kemampuan Mencipta 51 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian menerima atau menolak hipotesis penelitian. Berdasar pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis statistik independent samples t-test , diperoleh hasil lampiran 12.d: Tabel 18: Uji Selisih Skor Posttest Kemampuan Mencipta Hasil Posttest Signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,039 Berbeda Hasil uji t menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,039 atau 0,05, M = -0,48, SE = 0,23, t73 = -2,09. Karena harga Sig. 2-tailed menunjukkan hasil 0,05 sehingga berdasarkan kriteria yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa H null ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mencipta

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 148

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154