Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

14

2.1.1.3 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam

Iskandar 2001:1-4 mendefinisikan IPA Ilmu Pengetahuan Alam sebagai penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu Pengetahuan Alam tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau mahluk-mahluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berfikir dan cara menyelesaian masalah. Hakekat IPA meliputi: IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA untuk Sekolah Dasar. a. IPA sebagai Produk Ilmu Pengetahuan Alam disebut sebagai produk karena dalam IPA terdapat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam IPA sedangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori dalam IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik. b. IPA sebagai Proses Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses karena para ilmuwan mempergunakan berbagai prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha mereka untuk memahami alam semesta. Prosedur-prosedur itulah yang disebut proses. Keterampilan proses dalam IPA antara lain: mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel. c. IPA untuk Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa-siswa didefinisikan oleh Paolo dan Marten dalam Carin, 1993:5 sebagai mengamati yang terjadi, mencoba memahami yang diamati, menggunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran IPA bertujuan untuk membantu setiap orang agar mempunyai sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah Iskandar, 2001:12 meliputi: a. Objektif terhadap fakta Tidak dicampuri oleh perasaan dalam mengungkapkan sesuatu, sesuai dengan fakta dan tidak dibuat-buat. 15 b. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan sebelum ada banyak bukti yang menguatkan data. c. Berhati terbuka yaitu mempertimbangkan penemuan orang lain walaupun pendapat orang lain bertentangan dengan penemuan diri sendiri. d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat. e. Bersifat hati-hati. f. Ingin menyelidiki

2.1.1.4 Materi Ajar Kelas V

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 148

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154