Teori Self Narrative TINJAUAN PUSTAKA

C. Teori Self Narrative

Teori self narrative adalah teori mengenai cerita diri individu yang dikonstruksi berdasarkan pengalaman hidupnya Gergen Gergen, 1997. Dalam membentuk self narrative, individu berperan aktif dan bertindak sebagai “penentu” dari cerita dirinya. Self narrative individu berisi mengenai berbagai pengalaman yang dirasa penting serta relevan bagi hidup individu yang terjadi selama rentang waktu tertentu. Oleh karena itu, individu memiliki kecenderungan untuk mengkaitkan suatu pengalaman dengan pengalaman lain dalam hidupnya dan melihat pengalaman-pengalaman tersebut sebagai hal yang saling berkaitan Cohler Kohli, dalam Gergen Gergen, 1997. Di sisi lain, Gergen Gergen 1997 menyatakan bahwa dalam proses pembentukan self narrative individu ternyata tidak hanya bertugas untuk mengkonstruksi berbagai pengalaman hidupnya, namun individu juga mampu merekonstruksi berbagai pengalaman hidupnya. Hal ini dapat terjadi karena teori self narrative berasumsi bahwa individu memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memahami berbagai pengalamannya. Proses rekonstruksi self narrative individu terjadi setelah individu mampu mengolah dan merefleksikan berbagai pengalaman hidupnya sebagai suatu hal yang utuh serta saling berkaitan, sehingga selanjutnya ia lebih mampu memahami pengalamannya dan mengerti bagaimana ia harus bertindak dalam menghadapi pengalamannya tersebut. Kemudian, Gergen Gergen 1997 juga menyatakan bahwa meskipun self narrative dimiliki dan dibuat secara individual, namun sebenarnya proses pembentukan self narrative pada setiap individu juga banyak dipengaruhi oleh sosialnya atau relasi antara individu dengan orang lain. Kendati demikian, apabila individu menemukan dan menyadari bahwa self narrative yang selama ini ia konstruksi tidak sesuai dengan penilaian serta narrative dari orang lain ataupun bertentangan dengan dirinya, maka ia memiliki pilihan untuk bernegosiasi dengan orang lain atau sosialnya dan menentukan sikap tertentu. Hal ini dapat terjadi karena individu lah yang menjadi “penentu” dan memiliki andil besar dalam menentukan berbagai pengalaman yang akan menjadi bagian dari self narrative-nya. Negosiasi yang dilakukan individu dengan sosialnya akan membawanya pada stability narrative yaitu cerita diri yang stabil; atau progressive narrative yaitu cerita diri yang semakin baik; atau regressive narrative yaitu cerita diri yang lebih buruk.

D. Labeling pada Remaja Pertengahan