216
materi, dua kali saya harus jelaskan ke dia baru dia bisa mengerti. Lalu, ketika ngobrol di luar materi dengan saya atau teman-temannya dia kadang juga seperti itu lholhog, kadang telat
nyambungnya, agak roaming lah bias anya”.
9. Nah pas bapak bilangin H itu lholhog itu biasanya bagaimana sih reaksinya?
“Reaksinya ya dia menyadari sih kalau dia seperti itu, biasanya terus dia suka tanya ‘aku salahnya dimana’, jadi sebetulnya dia sadar kondisinya seperti apa. Ya jadi selama ini kalau ada
orang yang ngatain dia, entah itu saya atau teman-temannya ya dia tidak akan marah karena dia hanya menganggap itu suatu hal yang sifatnya bercandaan”.
10. Okey, kalau boleh tahu dari mana atau hal apa yang membuat bapak bisa menyimpulkan
kalau H itu menganggap label lholhog dari bapak dan teman-temannya itu hanya sebatas bahan bercandaan?
“Ya biasanya kalau orang marah atau merasa tidak enak kan bisa terlihat dari ekspresinya, dari mimik wajah atau raut mukanya. Tapi selama ini kalau dibilang lholhog dia tidak pernah marah,
dari ekspresi mukanya kan kita bisa lihat, nah H sih selama ini tidak pernah menanpilkan ekspresi yang menunjukkan kalau dia marah. Sebenarnya ya karena tadi itu, dia tahu seperti apa
kondisinya”.
11. Lalu, relasi H dengan bapak sebagai pemberi label atau teman-temannya yang juga
memberi label lholhog ke dia itu seperti apa sih pak?
“Ya tetap baik-baik saja, karena itu tadi, ya dia supel, mudah bergaul dengan orang, jadi ketika dikatain seperti itu dia tidak akan mudah marah atau terus menghindari dan menjauh. Ya
nyatanya kan hubungannya dengan saya dan teman-temannya juga baik, dekat, tidak ada masalah dan sebagainya. Ehm kalau dengan guru-guru juga baik, toh dalam hal akademik dia
kemampuannya juga menengah ke atas lah, prestasi akademiknya kalau dibandingkan dengan teman-
teman sekelasnya ya dia menengah ke atas”.
12. Okey, lalu sebenarnya menurut bapak pribadi ada gak sih pak dampak negatif yang
dirasakan H akibat label lholhog yang selama ini dia sandang?
“Oh kalau efek negatifnya, mungkin dengan sifatnya yang seperti itu bagi orang-orang yang ingin mengajak dia untuk ngobrol atau mendiskusikan apa atau yang diajak ngobrol sama H,
kalau mood dari si orang itu tidak baik, maka dia jadi akan malas atau menghindari untuk mengobrol dengan H. Ehm tapi kalau mood dari orang yang mau diajak atau mengajak H
ngobrol itu baik- baik saja ya gak masalah”.
217
HASIL TRIANGULASI DATA 2 INFORMAN 2
1. Kamu kenal gak sih sama H?
“Iya kenal, dia teman..teman sekelas saya”.
2. Lalu seberapa dekat sih kamu sama H?
“Ehm ya biasa sebagai teman aja, teman sekolah..kayak membantu kalau pelajaran”. Suka cerita-cerita atau curhat gitu gak?
“Oh kalau cerita mungkin jarang ya mbak ya, cuma..cuma kalau ada materi nanti tanya-tanya gitu. Kalau cerita-cerita yang lai
n ya..cuma gojek paling”.
Terus kalian suka ngumpul bareng atau pergi bareng gitu juga gak?
“Oh kalau pergi anu e mbak, cuma kalau acara kelas aja, nanti main kemana gitu”.
3. Okey, lalu kamu sendiri melihat sosok H itu seperti apa sih orangnya?