Informan 1 Informan 2
Informan 3 Informan 4
Inisial DR
AZH ENS
APM
Jenis Kelamin Perempuan
Perempuan Laki-laki
Laki-laki
Usia 18 tahun
16 tahun 16 tahun
17 tahun
Pendidikan SMA
SMA SMA
SMA
Jumlah Saudara
1 orang -
1 orang 2 orang
Status Pernikahan Belum Menikah
Belum Menikah Belum Menikah
Belum Menikah
Agama Islam
Islam Kristen
Kristen
Suku Jawa
Jawa Jawa - Batak
Tionghoa
1. Informan 1
a. Deskripsi Informan 1
Informan penelitian merupakan seorang remaja putri yang berusia 18 tahun. Informan adalah seorang siswi kelas 3 SMA yang
bersekolah di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Salah seorang teman dekatnya memandang informan sebagai sosok yang lemah lembut
saat berbicara, serius dan perfeksionis saat mengerjakan tugas, serta lucu atau suka bercanda. Berdasarkan hasil wawancara dengan
informan, dapat diketahui bahwa informan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adik informan yang berjenis kelamin laki-laki
dan berusia 15 tahun adalah siswa kelas 1 SMK. Sementara itu, ayah informan merupakan seorang wiraswastawan dan ibunya adalah
Tabel 2. Ringkasan Identitas dan Deskripsi Singkat Seluruh Informan
seorang guru SMP. Informan dan keluarganya berasal dari suku Jawa dan memeluk agama Islam. Pada saat wawancara, informan
menyatakan bahwa ia merupakan anak perempuan satu-satunya di dalam keluarga dan juga cucu perempuan satu-satunya di keluarga
besarnya, sehingga selama ini ibu informan selalu berusaha mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan pada informan.
b. Pengalaman Informan 1 Terkait Label Negatif
Informan mengaku bahwa ia pertama kali diberi label negatif pada saat SMP. Orang tua informan, khususnya ibu sering memberi
label negatif bodoh, pemalas, dan ceroboh pada informan. Informan menyatakan bahwa ia cenderung bereaksi dengan cara yang sama
pada saat diberi label negatif oleh ibu maupun teman-temannya, yaitu dengan diam dan meminta maaf apabila informan merasa
bahwa ia membuat kesalahan. Di sisi lain, informan mengaku bahwa saat diberi label negatif oleh ibunya terkadang ia mengurung diri di
kamar untuk menunjukkan rasa marah terhadap ibunya. Informan sendiri menyatakan bahwa hal yang menyebabkan
ia sering diberi label negatif pemalas oleh ibunya karena pada saat di rumah ia suka bermalas-malasan dan sering menelantarkan serta
menunda menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya. Kemudian, label negatif cerobah juga sering informan dapatkan dari ibu dan teman-
temannya karena informan sering meletakkan barang-barang pribadinya di sembarang tempat, bahkan informan juga pernah
menghilangkannya. Selain ceroboh, teman-teman informan di sekolah juga memberi label negatif bodoh kepadanya karena
informan suka mengerjakan soal dengan cara yang berbeda dengan teman-temannya.
Sebagai contoh, pemberian label negatif dari ibu dan teman- teman informan membuatnya merasa sedih, tidak fokus atau kurang
konsentrasi dalam belajar, stress, dihindari oleh teman-teman, merasa bahwa dirinya buruk atau tidak baik, dan sebagainya.
Informan mengaku bahwa ia merasakan dampak negatif yang lebih besar pada saat diberi label negatif oleh ibunya. Hal tersebut terjadi
karena informan beranggapan bahwa label negatif dari ibu merupakan suatu hal yang serius dan tidak main-main, sehingga
informan merasa lebih sakit hati, kesal, dan benci pada ibunya. Berbagai dampak negatif yang dialami informan akhirnya membuat
informan melihat pengalamannya terkait label negatif sebagai pengalaman yang kurag menyenangkan. Informan juga mengaku
bahwa saat ini ia masih cukup sering diberi label negatif pemalas serta ceroboh oleh ibunya.
c. Pelaksanaan Wawancara Informan 1