213 e. Inflasi invisible tax
Cara lain untuk membayar pembangunan suatu negara adalah dengan inflasi. Inflasi diartikan sebagai keadaan dimana harga-harga umum meningkat
secara terus menerus. Dengan kenaikan harga umum itu berarti bahwa semua unit ekonomi konsumen maupun produsen akan membeli barang dengan
jumlah yang lebih sedikit tetapi dengan pengeluaran rupiah yang sama. Dengan kata lain mereka mengurangi konsumsi riil dengan adanya inflasi itu. Oleh
karena itu inflasi dapat diartikan sebagai pajak yang tidak tampak invisble tax.
Pada umumnya inflasi disebabkan karena terjadi permintaan yang lebih besar dari pada penawaran yang disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah
uang yang beredar. Dengan pencetakan uang yang lebih cepat daripada perkembangan produksi barang dan jasa, maka inflasi dapat dengan mudah
berkembang. Apabila hal itu terjadi maka permintaan akan barang dan jasa untuk pembangunan proyek-proyek pemerintah akan tetap berlangsung, tetapi
dengan pengorbanan dari pihak nonpemerintah.
Namun perlu diperhatikan bahwa inflasi yang terlalu keras lajunya harus dihindari karena ia akan struktur perekonomian, sehingga pemabangunan pada
suatu saat akan berhenti. Dengan inflasi yang deras, struktur harga akan rusak, struktur upah juga akan rusak, investasi akan berhenti dan digantikan dengan
usaha spekulasi serta ekspor menjadi tidak menguntungkan karena timbul disparitas harga.
f. Investasi asing
Investasi asing merupakan investasi yang dilaksanakan oleh pemilik- pemilik modal asing di dalam negeri kita untuk mendapatkan suatu keuntungan
dari usaha yang dilaksanakan itu. Keuntungan dari adanya modal asing bagi kita ialah akan berupa diolahnya sumberdaya alam kita,meningkatnya lapangan kerja
dan terjadinya nilai tambah added value, meningkatnya penerimaan negara dari sumber pajak, serta adanya alih teknologi.
Bagi pemilik modalasing, keuntungan mereka berupa liran dividen dari hasil usaha itu dari negeri di mana modal itu ditanamkan ke negara dari mana
modal itu berasal. 2. Akumulasi Kapital
Masyarakat di negara-negara sedang berkembang biasanya memiliki akumulasi kapital yang rendah, hal ini dapat diketahui karena adanya suatu
lingkaran yang yang tak berujung pangkal vicious circle. Di negara-negara sedang berkembang cenderung pendapatan rendah,
apabila ada tabungan sedikit, konsumsi rendah dan pada tingkat yang subsistence, sehingga tidak dapat dikurangi untuk tabungan. Tabungan yang
tidak ada atau sedikit, berarti investasi juga sedikit atau kurang sekali. Ini menyebabkan tingkat produktivitas rendah dan tingkat pendapatan yang rendah
pula. Jadi negara itu miskin karena miskin.
Di negara-negara yang relatif maju kehendak untuk menabung dan untuk investasi berlainan. Bagi negara yang kurang maju, kehendak untuk
menabung dan investasi saling mempengaruhi. Besarnya tabungan tergantung
Di unduh dari : Bukupaket.com
214
pada adanya kemungkinan untuk investasi, pembagian pendapatan, stabilisasi sosial, harapan-harapan, kebiasaan-kebiasaan dan sebagainya. Jadi kehendak
menabung lebih banyak dipengaruhi oleh psikologi dan sosiologi. Jadi rendahnya kapital disebabkan oleh kurangnya tabungan yang dikarenakan oleh hasrat
berkonsumsi yang tinggi.
Kurangnya tabungan dapat juga diterangkan karena adanya international demonstration effect, yaitu keinginan untuk meniru konsumsi di negara-negara
yang telah maju, sehingga pendapatan yang rendah itu semua digunakan untuk konsumsi. Efek pamer demonstration effect itu akan merupakan penghalang
bagi perkembangan ekonomi.
Sekarang misalnya Jepang; keadaan adatnya yang menekan konsumsi memungkinkan kapitalnya bertambah dengan pesat. Permintaan akan hasil
industri barang-barang kapital adalah oleh sektor pemerintah dan barang-barang konsumsi yang baru hanya untuk ekspor guna memperbesar penerimaan devisa.
Jadi Jepang menekan konsumsi untuk keperluan ekspor.
Negara-negara seperti Portugal, Yunani, Amerika Latin kebanyakan perkembangannya didorong oleh permintaan yang selalu bertambah. Industri-
industri baru didirikan untuk mengimbangi permintaan luar negeri dan dalam negeri. Jadi perkembangan semcam ini didorong oleh permintaan konsumsi
dalam negeri. Tapi pada tingkat selanjutnya, tingkat konsumsi ini agak ditekan pada suatu tingkat tertentu sehingga ada kenaikan permintaan akan investasi
untuk perkembangan ekonomi.
Sebenanya sukar untuk memisahkan apakah suatu barang itu termasuk barang konsumsi atau produksi. Misalnya ada sebuah barang katakanlah
sepeda. Di negara-negara yang maju ini merupakan barang konsumsi, untuk mainan dan tidak untuk bekerja. tetapi di negara-negara yang kurang maju
dengan kebiasaannya sendiri dan punya tugas fungsi sendiri, sepeda tadi merupakan atau berfungsi sebagai barang produksi. Sepeda tadi untuk bekerja,
mengangkut minyak tanah, mengangkut gabah dan sebagainya; ada juga yang disewakan. Demikian pula misalnya lemari es sebenarnya adalah untuk
kemewahan atau konsumsi yang dijadikan lemari es cream dan sebagainya. Jadi mengenai apakah barang itu akan menjadi barang produksi atau barang
konsumsi tergantung pada sikap dan adatkebiasaan dari masyarakat penggunanya.
Oleh karenanya ada yang berpendapat bahwa efek pamer itu menguntungkan dan ada yang berpendapat sebaliknya. Mereka yang setuju
dengan adanya efek pamer demonstration effect mengatakan bahwa: 1 beberapa barang yang mula-mula untuk kepentingan konsumsi, setelah dibawa
ke negara lain dapat menjadi alat produksi; 2 efek pamer akan mempengaruhi kebudayaan sehingga mudah untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam
masyarakat; dan 3 dapat memperluas lapangan pekerjaan
Sedangkan yang tidak setuju terhadap efek pamer mengatakan bahwa ini akan menekan tingkat tabungan sebab hasrat berkonsumsi menjadi lebih
besar. Impor barang-barang konsumsi di negara-negra sedang berkembang
nampaknya merupakan pemborosan bila dibanding dengan barang-barang
Di unduh dari : Bukupaket.com
215
kapital. Tetapi karena keadaan pasar di negara-negara sedang berekembang masih sempit bagi barang-barang yang setengah jadi termasuk barang-barang
kapital maka industrialisasi dan pertumbuhan perekonomian dimulai dengan industri-industri yang menghasilkan barang-barang jadi.
Sekarang ini kebanyakan negara sedang berkembang yang merencanakan industrialisasi memulainya dengan mengimpor barang-barang
konsumsi, misalnya radio, minuman, pengepakan, assembling, dan lain sebagainya; Pola ini merupakan daerah kantong industri impor enclave import
industry. Industri yang menghasilkan barang-barang akhir ini kebanyakan cocok bagi permulaan industri. Kebaikan dari enclave import industry adalah sebagai
berikut.
1. bahwa industri ini relatif membutuhkan kapital lebih sedikit, sehingga di negara sedang berkembang memungkinkan penyediaan kapital
untuknya. 2. resiko dari kualitas barang yang dihasilkan akan kecil karena idustri itu
sebagian besar tergantung pada impor bahan-bahan atau barang yang akan dipandang.
3. industri ini dapat mendidik atau merupakan tempat untuk memilih wiraswasta setempat yang dibutuhkan untuk perkembangn industri lebih
lanjut. 4. industri
“enclove import” ini akan mendorong adanya ekspansi produksi dalam negeri bagi barang-barang yang dibutuhkannya. Dengan adanya
efek kaitan ke depan dan ke belakang backward and forward linkage effcts akan mendorong perkembangan lebih lanjut. Perkembangan ini
akan berupa perkembangan industri hilir tempat menjual barang produksi dan indusri hulu tempay membeli barang produksi
5. bahwa kapital akan lebih tertarik pada industri-industri ini daripada yang semuanya berasal dari dalam negeri
Banyaknya impor dan bekerjanya enclave industry ini menunjukkan atau menggambarkan keadaan pasar di dalam negeri dan potensinya. Bila
permintaan terhadap barang-barang akhir itu terus menerus bertambah maka impor akan diganti dengan kegiatan-kegiatan dari dalam negeri dan produksi
dalam negeri dimana pengolahan barang-barang terus berkembang dan akan mengerjakan proses yang lebih jauh lagi.
Adapun cara-cara untuk menaikkan jumlah tabungan untuk pembangunan adalah sebagai berikut:
1. Dengan pembentukan koperasi dan lembaga-lembaga yang lain. Misalnya koperasi pertanian. Dalam koperasi itu anggota-anggotanya
akan mengadakan iuran simpanan dan disamping ini koperasi juga mendidik untuk berhemat. Koperasi kredit misalnya, mendorong
penggunaan kapital yang sedikit itu pada penggunaan yang efektif. Setiap orang mudah mendapatkan kredit usahanya.
2. Dengan pajak. Ini juga merupakan seumber tabungan pemerintah. Tabungan pemerintah adalah jumlah seluruh penerimaan rutin dikurangi
dengan seluruh pengeluaran rutin.
Di unduh dari : Bukupaket.com
216
3. Dengan inflasi turunnya pendapatan riil para pekerja dan naiknya keuntungan pengusaha akan mendorong untuk mengadakan investasi
lebih lanjut. Sudah tentu ini ada bahanyaa, yaitu misalnya biaya-biaya akan naik dan ini akan punya pengaruh kurang baik di dalam industri
ekspor karena harga barang-barang ekspor jadi lebih tinggi. Ada disparitas harga.
4. Dengan pinjaman luar negeri. Ini sudah tentu tergantung pada keadaan di negara yang memberi pinjaman ataupun negara yang meminjam,
yang memberi pinjaman percaya atau tidak dan yang meminjam dapat dipercaya atau tidak; artinya bagaimana kesanggupannya untuk
mengembalikan.
3. Penggunaan Kapital