17
dalam kesadarannya suatu perasaan yang positif, yaitu perasaan nikmat, dan perasaan nikmat itu sampai nyata mengeluarkan air liur.
Sebaliknya, kita dapat juga menggambarkan adanya seorang individu yang melihat sesuatu hal yang buruk atau mendengar suara
yang tidak menyenangkan, mencium bau busuk dan sebagainya. Dugaan-dugaan atau persepsi seperti itu dapat menimbulkan kesadaran
akan perasaan yang negatif, karena dalam kesadaran terkenang lagi misalnya bagaimana kita menjadi muak karena sepotong ikan yang
sudah busuk yang kita alami di masa yang lampau. Apersepsi tersebut mungkin dapat menyebabkan kita menjadi benar-benar merasa muak
apabila kita mencium lagi bau ikan busuk.
Suatu perasaan bisa berwujud menjadi kehendak, suatu kehendak juga dapat menjadi sangat keras, dan hal itu sering terjadi
apabila hal yang dikehendaki itu tidak mudah diperoleh, atau sebaliknya. Suatu kehendak yang kuatkeras disebut dengan keinginan. Suatu
keinginan juga bisa menjadi sangat besar, dan bila hal ini terjadi maka disebut dengan emosi.
c. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengaruh penge-
tahuannya, melainkan karena sudah terkandung dalam organismanya, dan khususnya dalam gen-nya dirinya sebagai naluri. Kemauan yang
sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia tersebut, disebut dorongan drive.
Naluri yang terkandung dalam diri manusia sangat beragam Koentjaraningrat, 1986, beberapa ahli memiliki perbedaan, namun
mereka sepakat bahwa ada paling sedikit tujuh macam dorongan naluri, yaitu: 1 dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan ini memang
merupakan suatu kekuatan biologi yang juga ada pada semua makhluk di dunia ini dan yang menyebabkan bahwa semua jenis makhluk mampu
mempertahankan hidupnya di muka bumi ini; 2 dorongan sex. Dorongan ini malahan telah menarik perhatian banyak ahli psikologi, dan berbagai
teori telah dikembangkan sekitar soal ini. Suatu hal yang jelas adalah bahwa dorongan ini timbul pada tiap individu yang normal tanpa terkena
pengaruh pengetahuan, dan memang dorongan ini mempunyai landasan biologi yang mendorong makhluk manusia untuk membentuk keturunan
yang melanjutkan jenisnya regenerasi; 3 dorongan untuk usaha men- cari makan. Dorongan ini tidak perlu dipelajari, dan sejak bayi pun manu-
sia sudah menunjukkan dorongan untuk mencari makan, yaitu dengan mencari susu ibunya atau botol susunya, tanpa dipengaruhi oleh penge-
tahuan tentang adanya hal-hal itu tadi; 4 dorongan untuk bergaul atau
Di unduh dari : Bukupaket.com
18
berinteraksi dengan sesama manusia. Dorongan ini memang merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia sebagai makhluk
kolektif; 5 dorongan untuk meniru tingkah-laku sesamanya. Dorongan ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna kebudayaan di anta-
ra manusia, karena adanya dorongan ini manusia mengembangkan adat yang memaksanya berbuat konform dengan manusia sekitarnya; 6 do-
rongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada dalam naluri manusia, karena manusia merupakan makhluk, yang hidup kolektif, sehingga untuk
dapat hidup bersama dengan manusia lain secara serasi ia perlu mem- punyai suatu landasan biologi untuk mengem bangkan rasa altruistik,
rasa simpati, rasa cinta dan sebagainya, yang memungkinkannya hidup bersama itu. Kalau dorongan untuk berbagai hal itu diekstensikan dari
sesama manusianya kepada kekuatan-kekuatan yang oleh perasaanya dianggap berada di luar akalnya, maka akan timbul religi; dan 7 dorong-
an akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak. Pada seorang bayi dorongan ini sudah sering tampak pada gejala
tertariknya seorang bayi kepada bentuk-bentuk tertentu dari benda-benda di sekitamya, kepada warna-warna cerah, kepada suara nyaring dan
berirama, dan kepada gerak-gerak yang selaras. Beberapa ahli berkata bahwa dorongan naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur penting
dalam kebudayaan manusia, yaitu kesenian.
A.F.C. Wallace dalam Koentjaraningrat, 1986, pernah membuat suatu kerangka di mana terdaftar secara sistematis seluruh materi yang
menjadi obyek dan sasaran unsur-unsur kepribadian manusia. Kerangka itu menyebut tiga hal yang pada tahap pertama merupakan isi kepriba-
dian yang pokok, yaitu: 1 aneka wama kebutuhan organik diri sendiri, aneka-warna kebutuhan serta dorongan psikologi diri sendiri, dan aneka
wama kebutuhan serta dorongan organik maupun psikologi sesama manusia yang lain daripada diri sendiri; sedangkan kebutuhan-kebutuhan
tadi dapat dipenuhi atau tidak dipenuhi oleh individu yang bersangkutan, sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya, atau tidak memuaskan
dan bemilai negative; 2 aneka warna hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri, atau identitas aku, baik
aspek fisik maupun psikologinya, dan segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macani kategori manu-
sia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan gejala alam, baik yang nyata maupun yang gaib dalam lingkungan sekelilingnya; dan
3 berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan, atau mempergunakan, aneka warna kebutuhan dari hal
tersebut di atas, sehingga tercapai keadaan memuaskan dalam kesadar- an individu bersangkutan. Pelaksanaan berbagai macam cara dan jalan
Di unduh dari : Bukupaket.com
19
tersebut terwujud dalam aktivitas hidup sehari-hari dari seorang individu. Kerangka materi unsur-unsur kepribadian tersebut terurai seperti berikut.
A. ANEKA WARNA KEBUTUHAN INDIVIDU 1. Kebutuhan organik untuk hidup yang bernilai positif
Makan dan minum Istirahat dan tidur
Sex Keseimbangan suhu
Buang hajat Bernafas
2. Kebutuhan organik bernilai negatif, karena tidak dipenuhi Makan dan minum tidak lezat
Istirahat dan tidur terganggu Kegagalan sex
Ketidakseimbangan suhu Kesulitan buang hajat
Bernafas sesak
3. Kebutuhan psikologi yang bernilai positif Pengendoran ketegangan dan bersantai
Kemesraan dan cinta Kepuasan altruistik mengutamakan orang lain, karena berke-
sempatan untuk berbuat baik atau berbakti kepada orang lain, kepada suatu ide, atau suatu cita-cita
Kepuasan ego Kehormatan
Kepuasan dan kebanggaan mencapai tujuan
4. Dorongan psikologi yang bernilai negatif Ketegangan
Kebencian Altruisme ekstrem, sehingga tidak dapat dipenuhi dan menim-
bulkan keadaan tidak puas yang bemilai negatif Egoisme ekstrem sehingga menimbulkan kebencian terhadap
orang lain Penghinaan
Tidak percaya kepada diri sendiri, malu B. ANEKA WARNA HAL DALAM LINGKUNGAN INDIVIDU
1. Identitas Aku yang bersifat fisik Penggambaran mengenai badan sendiri
Penggambaran mengenai anggota badan tertentu
Di unduh dari : Bukupaket.com
20
Penggambaran mengenai kekurangan, cacat, atau penyakit- penyakit tertentu pada badan sendiri
Penggambaran mengenai perhiasan dan ornamen pada badan sendiri
2. Identitas Aku yang bersifat psikologi Penggambaran mengenai watak sendiri
Sistem pralambang mengenai diri sendiri 3. Kesadaran individu mengenai lingkungan sosialnya, atau berbagai
macam manusia di sekelilingnya, seperti: Orang-orang dalam lingkungan sosialnya yang berada dalam
hubungan mesra dan karib dengannya Orang-orang dalam lingkungan sosialnya yang berhubungan
dengannya hanya berdasarkan azas-guna Orang-orang dalam lingkungan sosial individu yang dikenal
atau diketahuinya, tetapi tidak ada arti atau pengaruh dalam lingkungan kehidupannya
Orang-orang dalam lingkungan sosial individu yang diketa- huinya tetapi yang ditanggapinya dengan sikap masa-bodoh
4. Kesadaran individu mengenai alam fauna atau binatang, dan alam flora atau tumbuh-tumbuhan, dalam alam sekelilingnya
5. Kesadaran individu mengenai berbagai macam benda, zat, keku- atan, serta gejala-gejala alam yang berada dan terjadi di
sekelilingnya C. BERBAGAI CARA UNTUK MEMPERLAKUKAN HAL DALAM
LINGKUNGAN DIRI SENDIRI GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN DIRI
1. Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memenuhi kebutuhan organik maupun psikologi, yang bersifat positif dari individu;
2. Berbagai cara, teknik, dan metode untuk menghindari, menolak, atau meniadakan berbagai kebutuhan organik dan berbagai do-
rongan psikologi yang bersifat negatif bagi individu; 3. Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memperkuat identitas
Aku dari individu; 4. Berbagai cara, teknik, dan metode untuk berhubungan dan ber-
interaksi dengan berbagai manusia dalam lingkungan individu; 5. Berbagai cara, teknik, dan metode untuk mempergunakan berma-
cam-macam binatang dan tumbuh-tumbuhan keperluan individu; 6. Berbagai cara, teknik, dan metode untuk mendapatkan, mengua-
sai, dan mempergunakan berbagai macam benda, kekuatan, serta gejala-gejala alam yang berada dan terjadi sekitar individu.
Di unduh dari : Bukupaket.com
21
Aneka warna materi yang menjadi isi dan sasaran dari pengetahu- an, perasaan, kehendak, serta keinginan kepribadian serta perbedaan
kualitas hubungan antara berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu, menyebabkan adanya beraneka macam struktur kepribadian
pada setiap manusia yang hidup di muka bumi, unik dan berbeda dengan kepribadian individu yang lain Koentjaraningrat, 1985.
Diantara aneka warna materi tersebut ada yang menyebabkan terjadinya satu tingkah laku berpola disebut dengan kebiasaan habit,
menyebabkan timbulnya adat-istiadat customs yang dalam hal ini ber- makna sebagai suatu pengetahuan, gagasan, dan konsep yang dianut
oleh sebagian besar warga suatu masyarakat, materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian personality, serta segala macam tingkah-laku
yang menjadi pola umum bagi sebagian besar masyarakat yang diatur dalam adat-istiadat kepribadian umum, biasanya berwujud pola-pola
tindakan yang saling berkaitan satu dengan lain itu, biasanya disebut dengan sistem sosial social system.
Kepribadian umum modal personality adalah kepribadian yang ada pada sebagian besar warga suatu masyarakat, yang disebut juga
dengan istilah watak umum. Hubungan antara keempatnya seperti dalam bagan 1.2 berikut.
Bagan 1 2
Hubungan Kebiasaan, adat-istiadat, kepribadian individu dan kepribadian umum
2. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Pembentukan Kepribadian